Perfeksionis Kelebihan atau Kekurangan Sih? Simak Penjelasan dan Ciri-Cirinya

Putri Prima
Lulusan Ilmu Komunikasi yang mendalami dunia content writing, khususnya di bidang karir dan bisnis.
perfeksionis adalah
Perfeksionis Kelebihan atau Kekurangan Sih? Simak Penjelasan dan Ciri-Cirinya

Perfeksionis adalah- Pernahkan kamu menjawab pertanyaan apa kelebihan dan kekurangan kamu dalam wawancara adalah perfeksionis? Tenang, kamu ga sendiri kok, memang banyak dari kita yang masih bingung apakah perfeksionis adalah hal kelebihan atau justru kekurangan.

Secara singkat, perfeksionis punya arti menginginkan semua hal itu sempurna. Makanya orang-orang yang perfeksionis punya ambisi yang tinggi. Tapi, karena ambisi mereka tersebut, mereka akan stres ketika hal tersebut tidak berjalan baik. 

Nah, agar kamu lebih paham apakah perfeksionis itu sebuah kelebihan atau kekurangan, yuk baca artikel di bawah ini sampai habis! Selain itu, akan dibahas juga ciri-ciri perfeksionis, supaya kamu bisa mengidentifikasinya dalam dirimu.

Apa Itu Perfeksionis?

Perfeksionis adalah karakteristik atau sifat yang dimiliki seseorang yang memiliki standar tinggi dalam mengejar kesempurnaan. Semua hal yang ia rencanakan harus punya hasil yang sempurna. Demi mencapai itu, mereka tidak segan mengkritik diri sendiri secara berlebihan dan begitu takut akan penilaian orang lain.

Lalu, menginginkan semuanya sempurna memang salah? Oh tentu saja tidak salah dong, tapi kamu harus tahu menjadi yang terbaik tidak sama dengan perfeksionis. Menjadi yang terbaik berarti kamu mengarahkan segala kemampuan terbaik untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan. Kamu termotivasi untuk terus berusaha menjadi yang terbaik dari sebelumnya.

Akan tetapi, seseorang yang perfeksionis biasanya akan mengharapkan kesempurnaan dengan standar yang terlalu tinggi dan tidak masuk akal. Hal ini biasanya didorong oleh ketakutan untuk gagal menyenangkan orang lain.

Jenis Perfeksionis

Mungkin ini jarang sekali dibahas, tapi tahukah kamu jika perfeksionis punya dua jenis? Seperti yang diungkapkan oleh D.E. Hamachek bahwa ada dua jenis perfeksionis yaitu healthy perfectionist dan neurotic perfectionist.

Healthy perfectionist atau perfeksionis yang sehat adalah orang-orang berkarakter punya standar tinggi, namun masih realistis. Mereka berusaha menjadi lebih baik bukan untuk orang lain tapi untuk diri sendiri. Jadi, walaupun standar yang sudah mereka tetapkan tidak tercapai, mereka akan menjadikan hal ini sebagai evaluasi.

Sedangkan, neurotic perfectionist adalah orang yang punya karakteristik berstandar tinggi. Namun, cenderung tidak realistis. Mereka berusaha untuk menyenangkan semua orang. Jika standar mereka tidak tercapai, mereka akan menyalahkan diri sendiri bahkan orang lain.

Ciri-Ciri Orang Perfeksionis

Berambisi tinggi terhadap kesempurnaan adalah ciri-ciri orang perfeksionis. Tapi, bukan hanya itu saja, ada beberapa ciri lainnya yang perlu menjadi perhatian, seperti berikut ini:

1. Memperhatikan Setiap Detail Secara Berlebihan

Contoh perfeksionis adalah menginginkan semuanya sempurna tanpa kurang. Makanya ia akan memerhatikan setiap detail dengan berlebihan. Ini juga yang membuat terkadang mereka bisa menemukan kesalah kecil yang tidak disadari.

2. Memiliki Cara yang Spesifik dalam Melakukan Sesuatu

Banyak orang perfeksionis yang tidak mau berinovasi dan mencoba hal baru. Ia cenderung lebih suka menggunakan metode yang sama berulang kali karena sudah terbukti memberikan hasil yang sesuai. Ini terkadang yang membuat orang-orang perfeksionis sulit bekerja dengan orang lain.

3.Cara Pendekatan yang Ekstrem

Mengutip dari Psychology Today, saking menginginkan segalanya sempurna, mereka sering kali sangat ambisius dan melakukan tindakan yang tak biasa. Misalnya, ia rela tidak tidur dan mengorbankan banyak hal.

4. Sulit Percaya pada Orang Lain

Mendapatkan kepercayaan dari seorang perfeksionis tidaklah mudah. Ini karena mereka tidak yakin apakah orang lain dapat mengerjakan pekerjaan dengan baik sesuai dengan standar mereka. Namun, bila mereka sudah percaya dengan satu orang, ia akan memilih bekerja sama dengan orang tersebut seterusnya.

5. Punya Standar Tinggi

Bagi seorang perfeksionis, jelek adalah jelek dan sempurna adalah sempurna. Ia memberikan penilaian berdasarkan standar yang ia miliki. Baginya, tidak ada yang cukup bagus atau cukup sempurna.

6. Suka Mengambil Kontrol

Karena ia sulit percaya dengan orang lain dan standar yang tinggi, terkadang memaksa seorang perfeksionis untuk mengambil kontrol. Tentu ini semua agar semua dapat berjalan sesuai dengan rencananya dan mendapatkan hasil sempurna.

7. Defensif

Seorang perfeksionis akan sangat defensif ketika ia mendapatkan kritik membangun dari orang lain. Daripada menganggap itu masukan yang berharga dan dapat digunakan, ia akan melakukan pembelaan diri.

Kelebihan dan Kekurangan Perfeksionis

Seperti yang sudah sedikit disinggung di atas, perfeksionis itu kelebihan atau kekurangan? Nah, jawabannya adalah bisa kedua-duanya. Perfeksionis bisa jadi kelebihan bila kamu bisa menggunakan dengan baik untuk mendukung pekerjaanmu. 

Tapi, perfeksionis bisa juga menjadi kelemahan ketika kamu sudah bersifat berlebihan sehingga membuat kamu tidak bisa bekerja dalam tim.

Berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan seorang perfeksionis. dikutip dari Harvard Business Review:

Kelebihan perfeksionis

  • Punya motivasi tinggi untuk lebih unggul
  • Punya standar tinggi dalam bekerja
  • Menghindari kegagalan
  • Mampu mengevaluasi kesalahan diri sendiri

Kelemahan perfeksionis

  • Bisa menjadi terlalu obsesif terhadap suatu pekerjaan
  • Workaholic
  • Bisa mengalami stres dan depresi
  • Cenderung tidak memperdulikan orang lain saat bekerja

BACA JUGA: Mengenal Seperti Apa Multitasking dalam Bekerja

Kenapa Perfeksionis Bisa Terjadi?

Seseorang bisa jadi perfeksionis karena perasaan insecure. Mereka akan berpikir, bila mereka melakukan sesuatu tidak sempurna maka karier atau posisi mereka akan terancam. Selain itu, biasanya karena ingin diterima oleh orang banyak orang.

Didikan orang tua juga berpengaruh mengapa seseorang menjadi perfeksionis. Jika orang tua mendidik anaknya dengan selalu harus sempurna, mereka bisa menjadi perfeksionis.

Cara Mengatasi Sifat Perfeksionis

Terlalu perfeksionis tidaklah baik untuk kehidupan kamu dan masa depan karier kamu. Ini karena perfeksionis punya dampak bisa memperlambat pekerjaan dan membuat kamu tidak mau mencoba hal baru.

Untuk itu, jika kamu merasa punya sifat perfeksionis yang berlebihan, cobalah atasi secara perlahan dengan cara berikut:

1. Akui Bahwa Kamu Perfeksionis

Cobalah untuk mengakui bahwa kamu adalah seorang perfeksionis. Dengan begini kamu bisa memiliki kesempatan untuk mengurangi perilaku perfeksionis.

2. Mulai Belajar Membuat Ekspektasi Realistis

Ketimbang membebani diri dengan ekstepatasi tinggi yang tidak realistis, yang membebani kamu. Dengan menentukan ekspektasi realistis, kamu bisa menghilangkan energi berlebihan yang digunakan.

3. Jangan Takut Gagal

Ingat, kegagalan adalah hal biasa dan manusiawi. Jadi jangan takut gagal. Justru dari kegagalan tersebut kamu jadi tahu apa yang salah dan bagaimana cara memperbaikinya.

 

Nah, bagaimana sekarang kamu sudah tahukan apa itu perfeksionis dan ciri-cirinya? Kalau dari penjelasan di atas apakah kamu termasuk perfeksionis atau tidak?

Mendapatkan segalanya sempurna memang mustahil, tapi tidak dengan pekerjaan. Kamu bisa mendapatkan yang sempurna dengan melamar di KitaLulus. Aplikasi KitaLulus punya banyak pilihan lowongan yang bisa kamu lamar sesuai dengan keahlianmu. Yuk, lamar sekarang dan dapatkan profesi impianmu dengan #LebihMudah!

Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top