Project Manager

Scope of Work – Project Manager Peran PM berfokus pada pengelolaan keseluruhan proyek, dari perencanaan hingga penyelesaian, dengan tanggung jawab utama pada pencapaian target waktu, biaya, mutu, serta kepatuhan regulasi. a. Manajemen Proyek • Menyusun Project Execution Plan (PEP), termasuk strategi pelaksanaan EPC. • Membuat dan mengontrol jadwal proyek (Project Schedule) serta baseline. • Mengelola anggaran proyek (Cost Control & Cash Flow). • Menyusun dan memelihara risk register serta melakukan mitigasi risiko. b. Koordinasi & Komunikasi • Menjadi single point of contact antara Owner/Client, konsorsium, subkontraktor, dan internal tim. • Memimpin rapat koordinasi proyek (progress meeting, coordination meeting, change order meeting). • Melaporkan kemajuan proyek ke manajemen puncak dan pemilik proyek. c. Pengawasan EPC • Memastikan kegiatan engineering, procurement, dan construction berjalan sesuai kontrak. • Mengawasi implementasi HSE, QA/QC, serta compliance dengan standar (API, ASME, SNI, MIGAS, dll). • Mengelola perubahan lingkup kerja (change management) dan klaim kontrak. d. Manajemen Tim • Mengarahkan tim multidisiplin (process, mechanical, electrical, piping, civil, instrument). • Menentukan kebutuhan manpower, resource loading, serta menilai kinerja tim. • Memberikan keputusan strategis terhadap isu teknis maupun administratif. Kualifikasi a. Pendidikan & Sertifikasi • Minimal S1 Teknik (Teknik Sipil, Mesin, Elektro, Industri, atau bidang terkait). • S2 Manajemen Proyek / MBA lebih diutamakan. • Sertifikasi internasional: PMP (Project Management Professional), IPMA, Prince2, atau setara. • Sertifikasi lokal: SKKNI/LPJK untuk manajer proyek konstruksi, HSE training (AK3U, K3 Migas). • Pengetahuan standar EPC: PMBOK, AACE, FIDIC, API, ASME, SNI, MIGAS. b. Pengalaman • 5–10 tahun di industri EPC (oil & gas, power plant, petrochemical, infrastruktur). • Minimal 5 tahun sebagai Project Manager pada proyek EPC besar (> USD 20–50 juta). • Pengalaman dalam negos