Kompensasi: Definisi, Tujuan, dan Jenis-jenisnya

Shirley Candrawardhani
Admin KitaLulus adalah content writer dan editor profesional yang mengelola konten artikel di KitaLulus.
Kompensasi adalah
Kompensasi: Definisi, Tujuan, dan Jenis-jenisnya

Secara garis besar, kompensasi adalah bentuk imbalan yang diberikan perusahaan kepada karyawan atas kontribusinya. Kompensasi juga merupakan salah satu hal yang dicari oleh para pelamar kerja.

Pada dasarnya, kompensasi tidak selalu dalam bentuk uang saja, melainkan juga dapat berupa barang langsung atau tidak langsung. Selain itu, ada jenis-jenis kompensasi yang harus Anda pahami dan ketahui.

Simak penjelasan selengkapnya terkait apa itu kompensasi, tujuan, jenis, dampak, faktor pengaruh, hingga contohnya di bawah ini.‍

Apa itu Kompensasi?

Apa itu kompensasi di dunia HR

Kompensasi adalah hal umum yang ada di perusahaan. Namun, pemberian kompensasi tidak bisa dilakukan setiap saat. Ada waktu tertentu dimana kompensasi bisa diberikan kepada karyawan.

Secara definisi, pengertian kompensasi adalah segala hal yang diterima karyawan baik berupa fisik maupun non-fisik. Bentuk dari kompensasi yang diberikan bisa berupa uang atau barang yang diberikan secara langsung atau tidak langsung.

Pemberian kompensasi merupakan salah satu elemen penting bagi karyawan. Sebab dari jumlah kompensasi yang diberikan hal ini bisa menjadi bentuk penilaiannya sebagai karyawan di perusahaan tersebut.

Pengertian Kompensasi Menurut Ahli 

Menurut (Nurcahyo, 2015), kompensasi adalah segala hal yang diterima para buruh atau pegawai sebagai balas atas jasa dan kerja mereka yang sesuai dengan ekspektasi karyawan untuk memenuhi kebutuhan akan rasa puas atas prestasi dan kinerja yang telah dicapai dan selaras dengan tujuan perusahaan.

Baca juga: Apa Itu Insentif? Ini Arti, Jenis, Manfaat, Cara Menghitung, & Tips Memberikannya

Tujuan Kompensasi

Tujuan kompensasi karyawan

Pada dasarnya, pemberian kompensasi memiliki tujuan yang positif. Namun seperti yang disebutkan di atas, jika tidak dikelola dengan baik hal ini bisa menjadi bumerang untuk Anda.

Berikut beberapa tujuan kompensasi yang perlu Anda pahami:

1. Mempertahankan Karyawan

Tujuan kompensasi adalah untuk mempertahankan karyawan. Tapi karyawan seperti apa yang dipertahankan? Adalah karyawan yang berprestasi dan dianggap sebagai karyawan yang memiliki potensi dan kualitas dalam pekerjaannya.

2. Mendapatkan Karyawan

Seperti yang disebutkan di atas bahwa kompensasi adalah salah satu hal yang dicari oleh para pelamar kerja. Sehingga tujuan kompensasi yaitu untuk mendapatkan karyawan yang memiliki potensi dan juga berkualitas.

3. Menjamin Keadilan di Perusahaan

Salah satu tujuan kompensasi adalah menjamin keadilan di perusahaan terkait hubungan antara manajemen dan karyawan. Pemberian kompensasi juga bertujuan sebagai bentuk balas jasa atas kontribusi yang sudah dilakukan untuk perusahaan.

4. Efisiensi Biaya

Tujuan kompensasi berikutnya yaitu untuk efisiensi biaya jika perusahaan melakukan program kompensasi rasional. Dengan memberikan kompensasi, HR diharapkan bisa menjaga keseimbangan antara pengeluaran SDM dan pemasukan perusahaan.

5. Administrasi Legalitas

Pemerintah menetapkan dalam sebuah undang-undang bahwa, perusahaan wajib memberikan kompensasi kepada karyawannya. Maka dari itu, tujuan kompensasi adalah untuk memenuhi administrasi legalitas yang berlaku.

6. Perubahan Perilaku dan Sikap

Satu lagi tujuan kompensasi adalah perubahan perilaku dan sikap karyawan. Pemberian kompensasi merupakan hal baik dan menguntungkan bagi karyawan. Sehingga hal ini bisa ikut mempengaruhi produktivitas kerja, loyalitas, pengalaman, dan perilaku positif lainnya.

Jenis-jenis Kompensasi

Jenis kompensasi karyawan

Selanjutnya, kita akan membahas mengenai jenis-jenis kompensasi. Pemberian kompensasi tidak selamanya dalam bentuk uang. Pada dasarnya, ada tiga jenis kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawannya, di antaranya:

1. Kompensasi Langsung

Jenis kompensasi yang pertama adalah kompensasi langsung. Artinya, perusahaan memberikan kompensasi dalam bentuk finansial secara langsung kepada karyawan. Contoh kompensasi dari perusahaan yang ditentukan oleh performance karyawan adalah gaji atau upah. Selain itu, kompensasi langsung juga dapat berupa insentif komisi, bonus, laba, dan bayaran tertangguh.

2. Kompensasi Tidak Langsung

Poin kedua jenis kompensasi adalah kompensasi tidak langsung. Artinya, perusahaan tidak memberikan kompensasi dalam bentuk finansial secara langsung. Contoh kompensasi tidak langsung meliputi asuransi karyawan, cuti berbayar, fasilitas perusahaan, dan lain sebagainya.

3. Kompensasi Non-Finansial

Kompensasi non-finansial berarti pemberian kompensasi ini bukanlah dalam bentuk uang. Contoh kompensasi non-finansial adalah proyek kerjaan, lingkungan kerja yang nyaman, pelatihan dan pengembangan karyawan, jabatan, dan sebagainya.‍

Baca juga: Begini Cara Menghitung Bonus Tahunan Karyawan & Pajaknya, Sudah Tahu?

Dampak Kompensasi

Dampak kompensasi terhadap kinerja karyawan umumnya positif, karena dapat:

  • Menjaga komitmen karyawan terhadap perusahaan
  • Menurunkan tingkat turnover
  • Meningkatkan loyalitas karyawan
  • Memacu karyawan untuk bekerja lebih baik agar dapat kompensasi lebih
  • Memenuhi kebutuhan karyawan sesuai karakter mereka

Meski ada banyak dampak positif kompensasi, pemberian kompensasi yang tidak terukur dan sesuai sasaran hanya akan meningkatkan beban finansial perusahaan, tanpa ada feedback positif baik dari komitmen atau kinerja karyawan.

Faktor yang Memengaruhi Pemberian Kompensasi

Faktor yang mempengaruhi kompensasi karyawan

Seperti telah disebutkan sebelumnya, jika pemberian kompensasi tidak dikelola dengan baik, maka hal ini bisa menjadi bumerang bagi perusahaan Anda. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi pemberian kompensasi:

1. Harga Pekerjaan

Hal pertama dalam faktor yang mempengaruhi pemberian kompensasi adalah harga pekerjaan. Artinya, jumlah kompensasi untuk pekerjaan yang berat akan berbeda dengan jumlah kompensasi untuk pekerjaan yang ringan.

Dalam hal ini, Anda harus berusaha semaksimal mungkin memastikan jumlah uang yang dikeluarkan untuk kompensasi sesuai dengan kerja keras karyawan. Anda bisa mempertimbangkan tingkat kesulitan, kerumitan, hingga keahlian yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.‍

2. Sistem Kompensasi

Faktor berikutnya berkaitan dengan sistem yang berlaku. Artinya, Anda harus melihat kebijakan atau sistem kompensasi di perusahaan. Apakah dilihat dari prestasi? Atau dilihat dari waktu?

Sistem prestasi artinya Anda memberikan kompensasi berdasarkan performa kinerja karyawan. Sedangkan jika sistem waktu, maka Anda memberikan kompensasi berdasarkan jumlah waktu kerja dalam sehari.

3. Peraturan Pemerintah

Hal ketiga dalam faktor yang mempengaruhi pemberian kompensasi adalah peraturan pemerintah yang tercantum dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan. Dalam peraturan tersebut pemerintah melarang pemberian gaji di bawah UMR daerah masing-masing dan mewajibkan pemberian kompensasi pada karyawan.

Baca juga: Daftar Lengkap UMP 2023 di Indonesia Terbaru – KitaLulus

4. Biaya Hidup

Selanjutnya faktor yang mempengaruhi pemberian kompensasi adalah biaya hidup karyawan. Artinya, kota tempat tinggal karyawan akan mempengaruhi besaran kompensasi yang diberikan.

Jika biaya hidup di kota A sangat tinggi, maka perusahaan harus memberikan gaji dan kompensasi yang tinggi juga. Hal ini berlaku sebaliknya. Tujuannya adalah untuk menjamin agar karyawan bisa hidup layak sambil tetap bekerja.

5. Kemampuan Perusahaan

Selain itu, kemampuan perusahaan juga menjadi faktor yang memengaruhi pemberian kompensasi. Artinya, Anda harus melihat kemampuan finansial perusahaan. Apakah sanggup untuk memberikan kompensasi atau tidak.

Intinya, perusahaan juga harus memperhitungkan arus kas untuk pemberian gaji dan kompensasi. Jangan sampai karena Anda ingin memberikan yang terbaik untuk karyawan, tapi kondisi finansial tidak mendukung, maka hal ini bisa merugikan Anda.‍

6. Tuntutan dari Serikat Buruh

Terakhir adalah tuntutan dari serikat buruh. Umumnya, serikat buruh akan menuntut perusahaan yang terbukti memberikan gaji dan kompensasi secara tidak adil.

Sehingga secara tidak langsung, perusahaan harus mempertimbangkan tuntutan tersebut. Hal ini juga agar perusahaan tidak terkena dampak lainnya. Seperti terseret kasus hukum, kehilangan karyawan, dan lainnya.

Demikianlah penjelasan terkait apa itu kompensasi, tujuan, jenis, dampak, hingga faktor yang mempengaruhi proses pemberiannya.

Agar Anda bisa mengelola sistem pemberian kompensasi, maka Anda membutuhkan seorang akuntan dengan pengetahuan yang baik terkait hal ini. Jika perusahaan Anda membutuhkannya, Anda bisa pasang loker di KitaLulus.

Anda bisa mendapatkan seorang akuntan yang berpotensi dan memiliki pengetahuan terkait kompensasi dalam hitungan hari dengan #LebihMudah bersama KitaLulus!

Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top