- Outsourcing talent IT memang bisa jadi solusi cepat saat perusahaan butuh tenaga tambahan, terutama untuk proyek jangka pendek atau kebutuhan mendesak.
- Namun, terlalu bergantung pada vendor bisa menimbulkan risiko jangka panjang, mulai dari kehilangan kontrol atas kualitas kerja hingga hilangnya knowledge saat kontrak berakhir.
- Membangun tim IT internal memberi perusahaan kendali penuh atas budaya kerja, keamanan data, dan roadmap digital yang berkelanjutan.
- Rekrutmen mandiri mungkin butuh investasi waktu dan biaya di awal, tapi hasilnya lebih efisien untuk posisi strategis dan pengembangan jangka panjang.
- Untuk mempercepat proses rekrutmen mandiri tanpa ribet, gunakan KitaLulus, platform rekrutmen terpercaya yang bantu Anda menjangkau talent IT terbaik di Indonesia, lebih praktis dan hemat biaya.
Saat ini, bisnis dituntut untuk terus mengikuti transformasi digital. Salah satu jalan pintas yang biasa dilakukan adalah menggunakan jasa outsourcing untuk memenuhi kebutuhan talent IT. Alasannya, lebih cepat, praktis, dan tidak repot.
Tapi, apakah strategi ini menguntungkan dalam jangka panjang? Atau malah membuat perusahaan terlalu bergantung pada vendor outsourcing, sehingga sulit untuk mengembangkan tim IT internal?
Nah, artikel ini akan membedah manfaat, risiko, dan waktu yang tepat untuk menggunakan outsourcing, sehingga perusahaan tetap bisa membangun tim IT internal yang solid. Yuk, baca selengkapnya.
Apa Itu Jasa Outsourcing Talent IT?
Jasa outsourcing talent IT adalah layanan penyediaan tenaga kerja di bidang teknologi informasi melalui pihak ketiga.
Alih-alih merekrut sendiri, perusahaan mempercayakan proses pencarian dan pengelolaan talent kepada mitra eksternal yang sudah memiliki ekosistem perekrutan dan basis kandidat IT.
Cara Kerja IT Outsourcing
Proses outsourcing talent IT umumnya mengikuti alur sebagai berikut:
- Tentukan kebutuhan: HR dan user mendata skill dan jumlah talent yang dibutuhkan.
- Pilih vendor: Perusahaan memilih penyedia outsourcing yang sesuai.
- Penempatan talent: Vendor menyeleksi dan menempatkan kandidat.
- Monitoring kinerja: HR tetap memantau performa, vendor yang mengurus hal administratif.
Peran HR internal tetap penting, terutama dalam menyelaraskan kebutuhan bisnis, menjaga kualitas komunikasi, dan mengontrol output pekerjaan.
Namun, tanggung jawab administratif, seperti kontrak kerja, gaji, hingga penggantian talent, umumnya dipegang oleh vendor.
Jenis Layanan Outsourcing Talent IT dan Kapan Menggunakannya
Ada beberapa model layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan struktur internal perusahaan.
1. Staff Augmentation
Staff augmentation cocok bagi perusahaan yang sudah memiliki tim IT internal namun membutuhkan tambahan tenaga untuk proyek tertentu atau dukungan teknologi spesifik.
Talent eksternal akan bekerja berdampingan dengan tim internal, dengan kendali kerja tetap berada di pihak perusahaan.
Kapan digunakan:
- Kebutuhan mendesak tapi tidak permanen
- Proyek bersifat jangka pendek atau menengah
- Kekurangan satu skillset tertentu di tim internal
2. Dedicated Team IT
Vendor menyediakan satu tim IT penuh yang bekerja khusus untuk satu perusahaan. Cocok untuk perusahaan yang ingin mengembangkan sistem digital secara intensif, tapi belum siap membangun tim internal sendiri.
Kapan digunakan:
- Perusahaan baru atau tahap scale-up
- Belum punya tim IT internal yang matang
- Butuh percepatan development tanpa membentuk divisi IT dari nol
3. Project Based Outsourcing
Dalam skema ini, vendor outsourcing bertanggung jawab penuh atas satu proyek dari awal hingga selesai, mulai dari perencanaan hingga implementasi.
Kapan digunakan:
- Proyek berdurasi jelas dengan target output spesifik
- Ingin efisiensi waktu dan biaya untuk pekerjaan yang tidak perlu internalisasi
- Fokus bisnis utama bukan di bidang teknologi, sehingga lebih efisien diserahkan ke pihak ahli
Kelebihan dan Kekurangan Jasa Outsourcing Talent IT
Outsourcing talent IT sering jadi solusi cepat saat perusahaan butuh tenaga tambahan. Tapi, di balik kepraktisannya, ada beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan.
Kelebihan Outsourcing Staff IT
- Bisa cepat dapat talent yang dibutuhkan: Vendor biasanya punya banyak database talent siap kerja. Jadi, saat perusahaan butuh developer atau IT support mendesak, prosesnya bisa jauh lebih cepat dibanding rekrutmen mandiri.
- Fleksibel sesuai kebutuhan: Perusahaan bisa menambah atau mengurangi jumlah tenaga kerja sesuai kebutuhan proyek.
- Cocok untuk proyek yang harus langsung jalan: Proyek terkadang tidak bisa menunggu proses rekrutmen panjang. Dengan outsourcing, perusahaan bisa langsung jalan tanpa harus merekrut dari awal.
Kekurangan Outsourcing Staff IT
- Kontrol lebih kecil atas budaya dan engagement: Karena bukan karyawan tetap, talent outsourcing seringkali kurang terlibat secara emosional dengan visi dan budaya perusahaan. Hal ini bisa memengaruhi motivasi dan kerja sama tim.
- Risiko hilangnya knowledge saat kontrak berakhir: Pengetahuan teknis yang dibangun oleh talent outsourcing bisa ikut hilang saat kontrak selesai, terutama jika tidak ada sistem dokumentasi dan transfer knowledge yang baik.
- Potensi biaya membesar jika digunakan terus-menerus: Meskipun terlihat efisien di awal, biaya outsourcing bisa lebih tinggi dalam jangka panjang, terutama untuk posisi yang seharusnya permanen.
- Hubungan talent lebih kuat ke vendor, bukan ke perusahaan: Talent merasa loyal ke pihak yang menggaji mereka, yaitu vendor. Perusahaan jadi kesulitan kalau ingin mengembangkan atau mempertahankan mereka dalam jangka panjang.
Mengapa Perusahaan Tetap Perlu Membangun Tim IT Internal?
Outsourcing memang bisa jadi solusi cepat, tapi bukan berarti perusahaan bisa terus-menerus mengandalkannya. Dalam jangka panjang, membangun tim IT internal tetap penting. Berikut beberapa alasannya:
1. Kontrol Penuh terhadap Budaya Kerja dan Standar Kualitas
Saat talent adalah bagian dari tim internal, perusahaan punya kendali penuh atas cara kerja, standar output, dan budaya yang dibangun. Talent internal lebih mudah dibina, diajak kolaborasi lintas divisi, dan diarahkan untuk tumbuh sesuai visi perusahaan.
2. Menjaga Knowledge Base dan Keamanan Data Perusahaan
Tim internal punya pengetahuan yang berkembang seiring waktu, mulai dari sistem backend, logika bisnis, sampai kebiasaan pengguna.
Hal ini sulit dijaga kalau talent terus berganti. Selain itu, untuk urusan data, tim internal juga lebih aman karena risiko kebocoran lebih kecil dibanding pihak eksternal.
3. Fondasi yang Stabil untuk Roadmap Produk dan Transformasi Digital
Kalau perusahaan punya rencana jangka panjang, seperti pengembangan produk digital atau transformasi sistem, tim internal bisa jadi aset utama.
Mereka bisa dibina, dipromosikan, dan dilibatkan sejak awal, sehingga roadmap lebih stabil dan tidak tergantung pada pihak luar.
Rekrutmen Mandiri Talent IT vs Outsourcing: Mana yang Lebih Efektif?
Setiap metode punya kelebihan. Tapi penting untuk tahu kapan harus rekrut sendiri, dan kapan outsourcing masih bisa jadi pilihan masuk akal.
1. Perbandingan dari Sisi Biaya dan ROI
Outsourcing terlihat murah di awal karena tidak perlu bangun sistem rekrutmen, gaji tetap, dan benefit. Tapi untuk kebutuhan jangka panjang dan posisi strategis, rekrutmen mandiri justru bisa lebih efisien.
Biaya awal memang lebih besar, tapi return-nya lebih tinggi karena talent bisa dikembangkan, dilibatkan dalam inovasi, dan bertahan lebih lama di perusahaan.
2. Perbandingan dari Sisi Kontrol, Komitmen, dan Loyalitas Talent
Talent internal umumnya punya komitmen yang lebih kuat terhadap perusahaan. Mereka merasa menjadi bagian dari tim, punya motivasi untuk berkembang, dan lebih terbuka terhadap coaching dan evaluasi.
Sebaliknya, talent outsourcing cenderung memiliki keterikatan lebih kepada vendor. Hubungan mereka dengan perusahaan biasanya transaksional dan berbasis target jangka pendek. Ini membuat proses pembinaan, pelatihan, hingga retensi jadi lebih sulit.
Kapan Outsourcing Masih Relevan, Kapan Lebih Baik Rekrut Sendiri?
Gunakan outsourcing jika:
- Kebutuhan talent bersifat sementara atau proyek berbatas waktu.
- Perusahaan belum punya sistem rekrutmen internal yang solid.
- Fokusnya adalah menyelesaikan proyek dengan cepat dan efisien.
Gunakan rekrutmen mandiri jika:
- Role bersifat strategis atau akan menjadi bagian inti dari pengembangan bisnis.
- Perusahaan ingin membangun kompetensi internal secara jangka panjang.
- Fokus pada transfer knowledge, peningkatan skill, dan penguatan kultur perusahaan.
Strategi Rekrutmen Mandiri Talent IT yang Lebih Efektif
Rekrut sendiri talent IT memang butuh usaha lebih, tapi hasilnya bisa jauh lebih menguntungkan kalau dilakukan dengan cara yang tepat. Anda harus tahu apa yang dicari, tahu bagaimana cara menarik talent, dan tahu di mana harus mencarinya.
1. Definisikan Kebutuhan & Stack Teknologi secara Detail
Langkah pertama adalah meahami secara jelas siapa yang dibutuhkan dan untuk apa. Jangan hanya menyebut “butuh developer”, jelaskan:
- Teknologi apa yang akan digunakan (misalnya: React, Node.js, Python, Golang)
- Sistem kerja (remote atau hybrid)
- Level pengalaman (junior, mid, atau senior)
- Jenis proyek dan target output
Semakin spesifik kebutuhan yang dituliskan, semakin besar peluang Anda menarik kandidat yang benar-benar sesuai.
2. Susun Job Description dan Employer Branding yang Menarik Talent IT
Talent IT biasanya membaca JD secara detail. Hindari deskripsi yang terlalu umum atau klise. Sebaliknya, fokus pada:
- Tech stack yang akan digunakan
- Tantangan proyek yang menarik
- Budaya kerja dan nilai perusahaan
- Fasilitas kerja dan peluang pengembangan skill
Selain itu, employer branding juga penting. Talent IT lebih tertarik pada perusahaan yang jelas visi teknologinya, terbuka pada inovasi, dan punya reputasi baik di komunitas digital.
3. Manfaatkan Job Portal untuk Menjangkau Talent IT Lebih Luas
Rekrutmen mandiri bukan berarti harus dilakukan manual dari awal. Anda bisa memanfaatkan platform job portal seperti KitaLulus yang sudah memiliki jaringan kandidat yang relevan untuk IT talent.
Dengan KitaLulus, Anda bisa:
- Menjangkau lebih banyak kandidat, termasuk yang memang sedang aktif cari kerja
- Menyaring talenta berdasarkan skill yang dibutuhkan
- Mengelola proses rekrutmen dari awal sampai akhir, tanpa ribet
Bangun tim IT internal yang kuat mulai sekarang bersama KitaLulus. Posting lowongan gratis, jangkau kandidat terbaik, dan kelola proses rekrutmen secara menyeluruh, dalam satu platform.