5 Tools Background Check Terbaik untuk Rekrutmen

Ditulis oleh: Lutfi Maulida
Key Takeways
  • Background check adalah langkah penting dalam proses rekrutmen yang berfungsi untuk memastikan integritas kandidat dan mencegah potensi risiko di masa depan, baik secara hukum, finansial, maupun reputasi perusahaan.
  • Pemeriksaan latar belakang mencakup banyak aspek, mulai dari identitas, pendidikan, riwayat kerja, catatan kriminal, hingga jejak digital.
  • Tools manual seperti LinkedIn, Google, dan lewat telepon masih efektif, terutama di tahap awal. Namun, metode ini membutuhkan waktu, keterampilan analisis, dan rentan terhadap bias serta informasi yang tidak lengkap.
  • Untuk proses rekrutmen yang lebih cepat, efisien, dan akurat, platform KitaLulus menawarkan fitur background check yang terintegrasi dengan dashboard rekrutmen, memudahkan HR dalam mengambil keputusan berbasis data yang valid.

Background check adalah proses memverifikasi data kandidat, mulai dari riwayat pendidikan, pengalaman kerja, hingga catatan kriminal. Tujuannya adalah memastikan integritas calon karyawan dan mengurangi risiko masalah di kemudian hari.

Menurut survei TruDiligence, 86% perusahaan melakukan background check untuk melindungi karyawan dan klien, 52% untuk mendapatkan talenta terbaik, dan 38% untuk menjaga reputasi.ย 

Artinya, langkah ini bukan sekadar formalitas, tapi kebutuhan penting dalam rekrutmen. Artikel ini akan membahas 5 tools background check terbaik yang bisa membantu proses rekrutmen lebih aman dan efisien.

Apa Saja yang Harus Dicek dalam Background Check?

Sebelum melakukan background check, penting bagi perusahaan untuk memahami apa saja aspek yang perlu diperiksa dari seorang kandidat. Berikut beberapa hal yang umumnya menjadi bagian dari proses background check:

1. Pemeriksaan Catatan Kriminal

Pengecekan ini dilakukan untuk memastikan kandidat tidak memiliki riwayat hukum yang bisa menimbulkan risiko bagi perusahaan atau karyawan lainnya. Misalnya, adanya kasus kekerasan, penipuan, atau pelanggaran hukum berat di masa lalu. 

Langkah ini sangat lazim dilakukan, terutama untuk posisi yang melibatkan kepercayaan tinggi atau interaksi langsung dengan banyak pihak. Data PBSA menunjukkan bahwa 93% organisasi global melakukan pemeriksaan catatan kriminal sebagai bagian dari proses rekrutmen mereka

2. Verifikasi Identitas

Proses ini bertujuan memastikan bahwa identitas kandidat sesuai dengan data resmi yang mereka berikan. 

Dengan memverifikasi nama, tanggal lahir, dan nomor identitas, perusahaan bisa menghindari kasus pemalsuan identitas atau kandidat yang mencoba menyembunyikan rekam jejak sebenarnya.

3. Verifikasi Riwayat Kerja dan Pendidikan

Data pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan yang ditulis di CV juga perlu dikonfirmasi kebenarannya. Apakah kandidat benar-benar pernah bekerja di posisi tersebut? Apakah gelar yang dicantumkan sesuai dengan dokumen resmi? 

Verifikasi ini penting untuk mengukur kejujuran kandidat sekaligus memastikan kualifikasi mereka memang cocok untuk posisi yang dibutuhkan.

4. Pemeriksaan Riwayat Kredit

Riset dari Urban Institute menyebutkan bahwa sekitar 50% perusahaan di Amerika Serikat melakukan pemeriksaan kredit sebagai bagian dari background check, terutama untuk jabatan-jabatan penting yang berhubungan langsung dengan keuangan.

Tujuannya bukan untuk menilai seberapa kaya kandidat, tetapi untuk melihat tanggung jawab dan integritas seseorang dalam mengelola keuangan.

5. Pemeriksaan Catatan Mengemudi

Jika pekerjaan melibatkan aktivitas berkendara, seperti sopir, teknisi lapangan, atau staf logistik, maka catatan kendaraan perlu dicek. 

Riwayat pelanggaran lalu lintas, kecelakaan, atau status surat izin mengemudi bisa memberi gambaran tentang kedisiplinan dan kepatuhan kandidat terhadap aturan di jalan.

6. Verifikasi Lisensi Profesional

Untuk pekerjaan yang membutuhkan sertifikasi khusus seperti dokter, akuntan, teknisi, atau pengacara; perusahaan wajib memastikan bahwa lisensi atau sertifikasi tersebut sah dan masih aktif. 

Hal ini penting untuk menjaga kualitas layanan dan mematuhi regulasi yang berlaku di bidang tersebut.

7. Peninjauan Media Sosial

Beberapa perusahaan juga meninjau jejak digital kandidat di media sosial. Ini bisa memberi gambaran tambahan mengenai nilai-nilai, cara berkomunikasi, atau perilaku yang mungkin tidak terlihat dalam proses wawancara. 

Meski tidak selalu menjadi penentu utama, informasi ini bisa membantu menilai kesesuaian budaya antara kandidat dan perusahaan.

Rekomendasi Tools Rekrutmen untuk Background Check yang Bisa Digunakan HR

Tools background check adalah aplikasi yang digunakan untuk melakukan verifikasi dan pemeriksaan latar belakang calon karyawan lebih efisien. 

Tools rekrutmen ini terbagi menjadi dua kategori utama:

  • Tools manual, yang biasanya mengandalkan pencarian dan konfirmasi informasi secara langsung atau melalui platform umum seperti LinkedIn, Google, dan kontak referensi;
  • Tools berbasis platform, yang menggunakan sistem digital dan otomatis untuk mempercepat dan memperkuat validitas hasil pemeriksaan.

Tools Manual yang Sering Dipakai

Tools manual biasanya digunakan di tahap awal proses rekrutmen. Mudah diakses dan tidak memerlukan biaya tambahan, namun butuh ketelitian ekstra dari HR untuk memverifikasi informasi.

1. LinkedIn

Melalui LinkedIn, HR dapat mengecek aktivitas profesional calon karyawan, melihat koneksi, riwayat pekerjaan dan pendidikan yang tercantum di profil mereka. LinkedIn kini juga menambahkan fitur verifikasi untuk perekrut dan eksekutif. 

Kekurangan:

  • Tidak semua orang aktif atau rutin memperbarui profil mereka.
  • Beberapa informasi bisa dibuat-buat tanpa proses validasi dari pihak ketiga.
  • Data tetap perlu dikonfirmasi secara formal ke perusahaan sebelumnya jika digunakan sebagai dasar keputusan.

2. Google & Social Media Search

Google dan media sosial (seperti Instagram, Facebook, X/Twitter) sering dimanfaatkan untuk melihat jejak digital kandidat. 

HR bisa menemukan artikel, komentar publik, atau postingan yang mencerminkan etika, pola pikir, atau gaya komunikasi kandidat di luar lingkungan profesional.

Kekurangan:

  • Informasi bisa tidak akurat, tidak relevan, atau sudah lama dan tidak mencerminkan kondisi sekarang.
  • Ada risiko bias jika HR tidak memisahkan opini pribadi dari penilaian profesional.
  • Secara hukum dan etika, perusahaan harus hati-hati agar tidak menyalahi privasi atau melakukan diskriminasi berdasarkan informasi yang dilihat.

3. Company Reference Checks via Email/Telepon

Metode reference check dilakukan dengan menghubungi mantan atasan, supervisor, atau kolega kandidat untuk memastikan informasi riwayat kerja, perilaku, dan performa kerja sebelumnya.

Kekurangan:

  • Prosesnya bisa memakan waktu (2โ€“5 hari kerja, atau hingga 1โ€“2 minggu untuk posisi senior).
  • Respons yang diberikan kadang terlalu umum, subjektif, atau bias tergantung hubungan dengan kandidat.
  • HR perlu memastikan validitas kontak yang dihubungi agar tidak tertipu referensi palsu.

Baca juga: Cara Mudah Menghitung Jumlah Karyawan yang Dibutuhkan Perusahaan

Tools Background Check Berbasis Platform

Jika perusahaan sering melakukan rekrutmen dalam jumlah besar, atau membutuhkan hasil background check yang lebih cepat, akurat, dan bisa dipantau dalam satu sistem, maka memanfaatkan tools rekrutmen bisa menjadi solusi ideal.

4. Checkr (Contoh Populer Global)

tools background check checkr

Checkr adalah platform background check asal AS yang sudah digunakan oleh perusahaan besar. 

Sistem ini memungkinkan HR untuk melakukan berbagai pemeriksaan secara otomatis, seperti catatan kriminal, verifikasi identitas, pendidikan, pekerjaan, hingga watchlist internasional.

Kekurangan:

  • Biaya langganan relatif tinggi, apalagi untuk fitur internasional.
  • Beberapa data tetap membutuhkan waktu karena bergantung pada kecepatan respon institusi asal kandidat.
  • Kurang cocok untuk perusahaan kecil yang tidak membutuhkan fitur selengkap itu.

5. KitaLulus (Sangat Direkomendasikan)

Tools Background Check KitaLulus

KitaLulus adalah platform rekrutmen yang juga menyediakan fitur background check, khususnya untuk pasar kerja Indonesia. Fitur ini memeriksa apakah pelamar memiliki riwayat kriminal atau persoalan finansial seperti utang bermasalah.

Fitur background check dari KitaLulus membantu HR lebih fokus dalam interpretasi hasil dan pengambilan keputusan seleksi dengan informasi yang lebih valid dan terpercaya.

Kelebihan:

  • Praktis dan langsung terintegrasi dalam dashboard rekrutmen.
  • Didesain untuk pasar lokal, sehingga lebih akurat dan relevan untuk kebutuhan HR Indonesia.
  • Cocok untuk perusahaan yang ingin mempercepat proses screening dan menghindari risiko rekrut kandidat yang bermasalah.

Kekurangan:

  • Fitur background check hanya tersedia untuk pengguna Paket Premium

Kesimpulan

Background check adalah elemen penting dalam proses rekrutmen yang berfungsi sebagai filter terakhir untuk memastikan keamanan, integritas, dan kecocokan kandidat. 

Meskipun tools manual seperti LinkedIn, Google, dan reference check masih banyak digunakan dan relevan di tahap awal, pendekatan ini memiliki keterbatasan dari sisi akurasi, kecepatan, dan skalabilitas. 

Platform rekrutmen KitaLulus hadir sebagai solusi yang lebih efisien dan terintegrasi, menggabungkan proses otomatis dengan akses ke data yang lebih akurat dan terpercaya. 

Dengan fitur background check, proses rekrutmen jadi lebih efisien. HR bisa bekerja lebih cermat, hemat waktu, dan tetap menjaga kualitas seleksi di setiap tahap.

Coba gratis KitaLulus sekarang!

  • Statistics on Background Screening for Employment, diakses 10 September 2025, https://www.trudiligence.com/background-screening-employment-statistics/
  • Background Screening:ย  Trends in the U.S. and Abroad, diakses 10 September 2025, https://pubs.thepbsa.org/pub/FB36B937-C9D5-A941-7720-4047386F38B0
  • Preemployment Credit Checks: Employer Practices, Worker Outcomes, and Implications for Practice and Research, diakses 10 September 2025, https://www.urban.org/research/publication/preemployment-credit-checks-employer-practices-worker-outcomes-and
Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top