Pilih Kerja Nyaman atau Gaji Besar? Ini Panduan Per Usia & Fase Hidup

Ditulis oleh: avatar Raden Ginanjar
kerja nyaman atau gaji besar
Pilih Kerja Nyaman atau Gaji Besar? Ini Panduan Per Usia & Fase Hidup

Dunia kerja yang kompetitif kerap kali membuat karyawan berada diantara pilihan sulit, yakni kerja nyaman atau gaji besar. Pekerjaan dengan gaji besar seringkali memiliki tekanan yang tinggi, sedangkan posisi yang menawarkan kenyamanan tak sedikit yang memberikan gaji kecil.

Meski begitu, pilihan gaji atau kenyamanan itu ternyata berbeda-beda tergantung pada umur dan fase hidup seseorang. Apa yang menurut usia 22 tahun benar, bisa saja terasa berat untuk seseorang di usia 35 tahun, begitupun sebaliknya.

Artikel ini akan membantu kamu memahami kapan sebaiknya mengejar gaji besar atau memilih kerja nyaman, berdasarkan usia dan fase hidup yang terus berubah. 

1. Kapan Sebaiknya Pilih Gaji Besar Dibanding Kenyamanan Kerja?

Tidak ada jawaban yang sederhana ketika memutuskan untuk memilih gaji besar atau pekerjaan yang nyaman. Ada banyak faktor penting yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan antara kenyamanan dan penghasilan.

Menurut University of The Potomac, potensi penghasilan, stabilitas, kebahagiaan, dan kepuasan menjadi hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan pilihan ini. Gaji besar bisa menjadi prioritas jika kamu sedang membangun pondasi finansial dan memiliki energi serta waktu untuk beradaptasi dengan tekanan kerja tinggi.

Namun, kenyamanan kerja menjadi lebih penting saat kesehatan mental dan fisikmu mulai berdampak. Gaji kecil tapi nyaman bisa dipilih jika kamu membutuhkan keseimbangan hidup dan ingin bertahan lama di profesi saat ini.

2. Fase 20an: Fresh Graduate – Prioritas Gaji vs Pengalaman Nyaman

kerja nyaman atau gaji besar

Fokus: Eksplorasi & Pembentukan Skill

Alasan: Usia 20-an identik dengan eksplorasi diri, pembentukan identitas profesional, dan pengumpulan pengalaman.

Menurut HR Brain, fase ini menjadi momen penting untuk menentukan arah kesuksesan jangka panjang lewat pengalaman di berbagai jalur karier.

Data industri menunjukkan bahwa mereka yang aktif mengeksplorasi karier dengan tujuan jelas di usia 20-an, memiliki peluang 32 persen lebih tinggi untuk merasa puas dengan pekerjaannya saat memasuki usia 30-an.

3. Fase 30an: Building Career – Gaji Kecil Tapi Nyaman vs Ambisi Karir

Fokus: Stabilitas Finansial & Penguatan Karier

Alasan: Masa untuk memperkuat posisi profesional dan memastikan kestabilan ekonomi. 

Di usia 30-an, dilema antara kerja nyaman dan gaji besar semakin nyata, terutama bagi mereka yang sudah berkeluarga atau memiliki tanggungan. Di sisi lain, ambisi untuk naik level sering kali membutuhkan keberanian untuk keluar dari zona nyaman.

Recruit First menyebutkan, banyak profesional pada usia ini mulai mempertanyakan tujuan hidup dan karier mereka. Sebagian bahkan memutuskan untuk membangun karier baru demi menemukan kenyamanan, dan itu bukan langkah yang terlambat selama disertai strategi jelas menuju karier yang lebih stabil.

4. Fase 40an: Peak Performance – Mengoptimalkan Gaji Besar dan Work-Life Balance

Fokus: Efisiensi & Keseimbangan

Alasan: Tahap mempertahankan performa puncak sambil menjaga kualitas hidup.

Di usia 40-an, karier seseorang biasanya sudah stabil dan memiliki posisi yang mapan. Namun dengan jabatan itu, tekanan pekerjaan justru semakin tinggi dan mencapai puncaknya.

Pada fase ini, kerja nyaman atau gaji besar bukan lagi pilihan, tapi soal bagaimana mengoptimalkan keduanya secara maksimal. Dengan jabatan yang dimiliki, pelajari cara delegating dan boundary management untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Kamu juga bisa berinvestasi untuk kesehatan dan waktu bersama keluarga.

5. Fase 50an ke Atas: Pre-Retirement – Kenyamanan Kerja Lebih Penting dari Gaji?

kerja nyaman atau gaji besar

Fokus: Kesehatan & Makna Hidup

Alasan: Fase untuk menurunkan intensitas kerja dan memprioritaskan kesejahteraan diri.

Memasuki usia 50-an, banyak profesional mulai menilai kembali arti kesuksesan. Gaji besar tak lagi menjadi tujuan utama. Kenyamanan, kesehatan, dan makna dalam pekerjaan justru lebih bernilai.

Menurut PMC PubMed Central, tingkat stres pada pekerja usia 50-an cenderung menurun seiring bertambahnya usia. Studi dari Gallup juga menunjukkan bahwa kepuasan kerja di fase ini lebih dipengaruhi oleh kontrol terhadap jadwal, rekan kerja yang suportif, dan rasa memiliki tujuan, bukan semata besarnya gaji.

6. 4 Situasi Hidup yang Menentukan Pilihan Gaji atau Kenyamanan

Terdapat empat kondisi dalam hidup seseorang yang dapat mengubah cara berpikir mengenai gaji dan kenyamanan kerja. Di antaranya sebagai berikut:

  • Status keluarga: seseorang yang sudah menikah dan memiliki tanggungan anak atau pasangan biasanya akan lebih memilih untuk kestabilan penghasilan, dibanding kenyamanan kerja.
  • Kesehatan: gaji besar menjadi tidak berarti jika kesehatan mental dan fisik menjadi taruhannya. Terdapat hubungan antara keseimbangan kerja-kehidupan dengan tingkat kepuasan yang tinggi untuk mengurangi kejenuhan pekerjaan.
  • Tujuan finansial: cicilan rumah dan biaya pendidikan dapat menggeser prioritas seseorang ke gaji besar.
  • Nilai hidup: prinsip atau keyakinan yang dimiliki seseorang bisa mempengaruhi pilihan gaji atau kenyamanan. Apakah kamu orang yang termotivasi oleh uang, waktu, atau makna dari pekerjaan yang dilakukan?

7. Strategi Mencari Gaji Besar dengan Lingkungan Kerja yang Nyaman

Sebenarnya, tidak perlu memilih antara kerja nyaman atau gaji besar. Keduanya bisa dicapai jika kamu tahu cara mencarinya. Beberapa strategi yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

  • Bangun skill bernilai tinggi.

Contohnya data analysis, copywriting, desain, dan pekerjaan lain yang memiliki harga tinggi dengan fleksibilitas kerja besar.

  • Negosiasi kompensasi

Jangan hanya berfokus pada gaji pokok, tapi pertimbangkan juga tunjangan lain seperti kesehatan, cuti tahunan, dan peluang kerja remote.

  • Riset budaya perusahaan

Gunakan platform media sosial untuk mencari tahu nilai-nilai perusahaan dan memahami lingkungan kerja.

  • Gunakan KitaLulus untuk membuka peluang karier baru.

Di KitaLulus, kamu bisa menemukan banyak perusahaan yang menawarkan gaji kompetitif sekaligus lingkungan kerja yang sehat dan suportif.ย 

Fitur pencarian dan filter akan memudahkan kamu untuk menemukan posisi yang sesuai dengan work-life balance dan fleksibilitas tinggi.

8. Red Flags: Kapan Gaji Besar Tidak Worth It untuk Kesehatan Mental?

kerja nyaman atau gaji besar

Tidak semua pekerjaan dengan gaji besar pantas dipertahankan. Apabila kesehatan fisik dan mental mulai terganggu, mungkin sudah saatnya untuk meninjau ulang pekerjaanmu. Mengutip The Conversation, berikut tanda-tandanya:

  • Lingkungan kerja yang tidak sehat, dicirikan oleh hubungan kerja yang buruk.
  • Tekanan psikologi yang tinggi dan perilaku tidak sopan dari atasan atau rekan kerja.
  • Burnout berkepanjangan dan sulit pulih meski sudah istirahat dan cuti.
  • Gangguan tidur, relasi sosial menurun, atau hilang motivasi total.
  • Kecemasan berlebih sebelum atau selama jam kerja.

Setiap fase kehidupan membawa prioritas yang berbeda. Jadi, kalau kamu harus memilih, pastikan keputusanmu didasarkan pada kebutuhan dan tujuan saat ini. Namun, jika ingin keseimbangan antara gaji besar dan kenyamanan kerja, kamu tetap bisa menemukannya, asal tahu di mana mencarinya.ย 

Temukan perusahaan yang tepat lewat KitaLulus dan cari peluang karier sesuai nilai dan prioritas hidupmu

Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top
๐Ÿค—