7 Pekerjaan Informatika yang Sulit Digantikan AI 2026

Ditulis oleh: Raden Ginanjar
7 pekerjaan di bidang informatika
7 Pekerjaan Informatika yang Sulit Digantikan AI 2026
Key Takeaways
  • Tidak semua pekerjaan di bidang informatika bakal digantikan oleh AI. Hal yang bergeser hanya tugas rutin, bukan profesi secara keseluruhan.
  • Pekerjaan lulusan teknik informatika yang melibatkan keputusan strategis, komunikasi antar manusia, dan pemahaman bisnis yang mendalam tetap jadi posisi yang aman.
  • Terdapat 7 pekerjaan di bidang informatika yang relatif sulit digantikan AI, termasuk AI Engineer, IT Consultant, hingga DevOps Engineer.
  • Untuk tetap bertahan di era ini, kamu harus memperkuat kombinasi hard skill, soft skill, dan pemahaman tren industri melalui platform KitaLulus.

Perkembangan Artificial Intelligence (AI) memang semakin pesat, namun 7 pekerjaan di bidang informatika ini justru semakin dibutuhkan di pasar kerja 2026. Banyak orang yang bertanya jika AI bisa mengerjakan semua hal, dari coding, hingga analisis data, maka apa pekerjaan lulusan informatika di masa depan?

Meski begitu, pada kenyataannya kebutuhan akan profesional di bidang IT justru semakin meningkat, terutama pada spesialisasi yang bisa mengelola, mengendalikan, dan memastikan AI bekerja dengan benar. Laporan McKinsey menyebutkan, otomatisasi memang menggeser tugas-tugas manusia, namun bukan profesi secara keseluruhan.

Benarkah Semua Pekerjaan IT Akan Digantikan AI?

AI memang bisa menghasilkan kode, membuat desain UI dasar, mengedit gambar, bahkan membuat automation testing. Namun, pekerjaan dengan analisis kompleks, kreativitas, dan interaksi manusia tetap tidak bisa digantikan. Terlebih karena sebagian besar model AI masih lemah dalam berbagai hal, seperti:

  • Memahami konteks bisnis yang kompleks
  • Berkomunikasi dan bernegosiasi dengan manusia
  • Mengambil keputusan berisiko tinggi, termasuk dalam hal finansial dan operasional
  • Mengelola tim, budaya kerja, dan stakeholder

Menurut OECD, hanya sekitar 27% pekerjaan yang sangat berisiko terkena otomatisasi total. Tetapi, profesi teknologi termasuk yang paling aman karena semakin dibutuhkan kemampuan dengan kombinasi pengetahuan teknis, keputusan kritis, dan konteks bisnis.

Kriteria Pekerjaan Informatika yang Sulit Tergantikan AI

7 pekerjaan di bidang informatika

Di era kecerdasan buatan ini, profesi IT yang tetap aman umumnya berhubungan dengan manusia, strategi, dan pengambilan keputusan risiko tinggi. Semakin besar tanggung jawab dan kompleksitas masalah yang ditangani, semakin kecil pula peluang AI untuk menggantikannya.

Berikut adalah beberapa kriteria pekerjaan di bidang informatika yang akan tetap relevan dan sulit digantikan AI:

  • Banyak bertemu manusia dan stakeholder: Pekerjaan yang membutuhkan komunikasi, presentasi, dan penyelarasan kepenting:
  • Menentukan arah dan prioritas, bukan hanya eksekusi: AI bisa mengerjakan perintah, tetapi tidak dengan menentukan dan mengerjakan strategi.
  • Pengelolaan risiko tinggi: Terutama keamanan, infrastruktur kritis, dan keputusan yang berhubungan dengan uang atau keselamatan.
  • Menyelesaikan masalah unik dan ambigu: AI mungkin kuat di pola, namun masih lemah di masalah non-rutin yang tak biasa.
  • Butuh pemahaman domain bisnis yang mendalam: Semakin spesifik industrinya, semakin AI sulit menggantikan pekerjaannya.

7 Pekerjaan di Bidang Informatika yang Relatif Sulit Tergantikan AI

Saat ditanya lulusan informatika kerja apa di era serba AI, maka beberapa pekerjaan ini bisa menjadi jawabannya. Walaupun otomatisasi terus meningkat, tapi beberapa pekerjaan ini tetap membutuhkan keputusan manusia serta pemahaman konteks yang tak bisa digantikan. 

1. AI Engineer

Profesi ini bertugas untuk mengembangkan model machine learning, menyesuaikan algoritma, membuat sistem rekomendasi, hingga memantau performa AI di dunia nyata.

Alasan sulit digantikan AI: Kecerdasan buatan tidak bisa membangun sistem AI lain yang sepenuhnya aman dan etis tanpa pengawasan manusia. Selain itu, profesi ini juga membutuhkan pemahaman mendalam soal data, bisnis, dan risiko.

Gaji: Rp Rp 15-45 juta/bulan

Loker: Cari lowongan kerja AI Engineer terbaru di KitaLulus

2. IT Consultant

Bertanggung jawab untuk merekomendasikan sistem, teknologi, dan strategi digital untuk perusahaan. Mulai dari arsitektur IT hingga transformasi digital.

Alasan sulit digantikan AI: Pekerjaan yang membutuhkan komunikasi, negosiasi, pemahaman bisnis, dan kemampuan membaca situasi yang tidak bisa dilakukan AI.

Gaji: Rp Rp 12-40 juta/bulan

Loker: Cari lowongan kerja IT Consultant terbaru di KitaLulus

3. IT Project Manager

Pekerjaannya adalah mengelola proyek IT, mengatur timeline kerja, memimpin tim, memastikan budget terpenuhi, dan menyelesaikan hambatan proyek.

Alasan sulit digantikan AI: Artificial Intelligence tidak bisa memimpin tim manusia, menyelesaikan konflik, dan membuat keputusan strategis yang berisiko.

Gaji: Rp 15-45 juta/bulan

Loker: Cari lowongan kerja IT Project Manager terbaru di KitaLulus

4. Senior Software Engineer

Bertugas mengembangkan arsitektur aplikasi, membuat keputusan teknis besar, dan membimbing junior developer.

Alasan sulit digantikan AI: AI tidak bisa mendesain sistem yang kompleks dan berskala besar.

Gaji: Rp 20-55 juta/bulan

Loker: Cari lowongan kerja Senior Software Engineer terbaru di KitaLulus

7 pekerjaan di bidang informatika

5. Fullstack Developer

Profesi ini bekerja untuk mengembangkan front-end dan back-end, mengintegrasikan API, membuat sistem autentikasi, hingga memecahkan permasalahan bug kompleks.

Alasan sulit digantikan AI: Membutuhkan pemahaman konteks produk, kebutuhan pengguna, dan pengambilan keputusan teknis yang tak bisa dilakukan AI.

Gaji: Rp 10-25 juta/bulan

Loker: Cari lowongan kerja Fullstack Developer terbaru di KitaLulus

6. Software Quality Assurance

Melakukan identifikasi bug, membuat test plan, memastikan sistem aman dan stabil, serta melakukan manual testing yang membutuhkan intuisi manusia.

Alasan sulit digantikan AI: Meski AI bisa melakukan testing otomatis, tetapi belum bisa memahami skenario real user yang tidak terstruktur dan terprediksi.

Gaji: Rp 7-20 juta/bulan

Loker: Cari lowongan kerja Software Quality Assurance terbaru di KitaLulus

7. DevOps Engineer

Bertanggung jawab dalam pengelolaan infrastruktur cloud, CI/CD pipeline, deployment, keamanan server, scaling, dan incident response.

Alasan sulit digantikan AI: Keputusan DevOps menyangkut risiko besar, yakni downtime, data loss, dan keamanan, yang tidak bisa diserahkan kepada AI.

Gaji: Rp 15-45 juta/bulan

Loker: Cari lowongan kerja DevOps Engineer terbaru di KitaLulus

Cara Mengembangkan Diri agar Tetap Relevan di Era AI

Agar bisa bertahan di tengah gempuran teknologi kecerdasan buatan, kita perlu memiliki kompetensi dan keahlian yang tidak bisa ditiru AI. Selain penting untuk mengasah hard skill, soft skill seperti kepemimpinan dan pemahaman bisnis juga perlu ditingkatkan untuk menentukan nilai seseorang. 

Berikut beberapa langkah mengembangkan diri yang bisa dilakukan:

1. Kuasai Hard Skill dan Soft Skill

Perdalam kemampuan teknis seperti programming, data cloud, dan security sambil terus meningkatkan soft skill terutama komunikasi dan kolaborasi. Kombinasi skill ini akan menjadi lebih solid dibanding jika hanya jago coding.

2. Belajar “Kerja Bareng AI”

Kehadiran AI bukan untuk dihindari. Karena itu, gunakanlah teknologi tersebut sebagai asisten dalam mengerjakan sesuatu. Contohnya untuk debugging, dokumentasi, atau riset cepat. Tak jarang, perusahaan justru lebih mencari profesional yang bisa memanfaatkan AI.

3. Perdalam Pemahaman Bisnis

Posisimu tak akan terganti jika kamu mengerti kebutuhan pengguna dan strategi bisnis. Hal ini yang membedakan engineer biasa dan engineer bernilai tinggi.

4. Fokus ke Pekerjaan dengan Dampak & Tanggung Jawab Tinggi

Ambillah peran yang melibatkan keputusan strategi, keamanan, atau komunikasi dengan banyak stakeholder. Profesi ini membutuhkan penilaian manusia yang matang. Dengan fokus pada posisi yang memiliki risiko tinggi, profesimu akan lebih sulit diotomatisasi.

5. Pantau Platform Lowongan Kerja

Aktiflah dalam memantau platform pencari kerja, seperti KitaLulus, untuk melihat skill apa yang paling dibutuhkan perusahaan dan memahami standar kompetensi terbaru di industri teknologi. Dengan update terhadap tren, kamu bisa mengetahui gap kemampuan yang harus ditingkatkan.

KitaLulus memudahkan kamu menemukan pekerjaan yang sesuai minat dan level pengalaman. Selain itu, kamu juga menggunakan fitur pencari dan filter untuk membangun strategi karier agar tepat sasaran.

To top
🤗