5 Perbedaan Generasi Milenial dan Generasi Z di Dunia Kerja

Nisa Maulan Shofa
Penulis profesional sejak tahun 2017. Berspesialisasi dalam penulisan di bidang karir dan seputar dunia kerja.
generasi milenial dan generasi z
5 Perbedaan Generasi Milenial dan Generasi Z di Dunia Kerja

Berbicara mengenai generasi milenial dan generasi Z memang selalu menarik. Mulai dari pertanyaan generasi milenial dan generasi Z tahun berapa hingga berapa, karakteristiknya, hingga perbedaan di dunia kerja.

Lebih jelasnya, kamu bisa menyimak perbedaan pola kerja generasi milenial dan generasi Z di penjelasan berikut ini.

Mengenal Generasi Milenial dan Karakteristiknya

Berdasarkan buku Marketing 5.0 yang ditulis oleh Philip Kotler, Hermawan Kartajaya, dan Iwan Setiawan, generasi milenial adalah generasi yang lahir dari tahun 1981 hingga 1996. Sebagian besar generasi yang lahir dari rentang waktu tersebut merupakan anak-anak dari generasi baby boomer sehingga mereka disebut juga echo boomer.

Generasi milenial adalah anak-anak generasi pertama yang lahir di saat media sosial mulai tumbuh akibat berkembangnya teknologi. Maka dari itu, generasi milenial jauh lebih dekat dengan media sosial, dunia internet, dan teknologi ketimbang generasi sebelumnya.

Meskipun begitu, karena perkembangan teknologi saat itu juga belum terlalu tinggi, penyerapan teknologi pada generasi ini tidak merata. Generasi milenial atau generasi Y terbagi menjadi dua, yaitu sub-generasi milenial tua yang lahir pada 1980-an dan sub-generasi milenial muda dengan tahun lahir 1990-an.

Perbedaan yang paling mencolok dari kedua sub-generasi tersebut adalah karakteristik generasi milenial di tempat kerja. Sub-generasi milenial tua cenderung memisahkan kehidupan pribadi dan pekerjaan. Sedangkan sub-generasi milenial muda akan sebaliknya.

Karakteristik generasi milenial ini kemudian akan berpengaruh pada pola kerjanya. Lebih lengkapnya, karakteristik generasi milenial adalah sebagai berikut.

  • Idealis
  • Memahami teknologi dan internet dengan baik
  • Memahami apa yang dimau dan memiliki ego yang tinggi
  • Sebagian besar lebih mengandalkan membeli barang untuk keperluan emosional, dibanding kebutuhan untuk kepentingan aset masa depan
  • Mempertanyakan banyak hal
  • Sering terjadi perbedaan pendapat dengan atasan yang pada umumnya berasal dari generasi X atau bahkan baby boomer

Generasi Z dan Karakteristiknya

generasi Z

Berdasarkan sumber yang sama, yaitu buku Marketing 5.0, generasi Z adalah generasi yang lahir dari rentang tahun 1997–2009 atau disebut juga generasi centennial. Beberapa referensi menyebutkan mereka yang lahir hingga tahun 2015 juga masih termasuk gen Z.

Rentang waktu tersebut menjadikan generasi Z atau gen Z adalah anak dari generasi X atau sub-generasi milenial tua. Generasi Z disebut sebagai pionir generasi digital karena lahir saat internet menjadi arus utama.

Gen Z sudah mengenal internet dan teknologi sejak kecil. Bahkan, dokumentasi digital telah mereka lihat dan gunakan sebagai media menyimpan memori dan pengalaman. Generasi Z adalah generasi yang sangat akrab dengan media sosial sehingga sebagian besar generasi ini tidak bisa membedakan realitas dan ruang maya karena saat berkumpul dengan teman pun, aktivitas online mereka tetap berjalan.

Dengan fakta tersebut membuat karakteristik generasi Z sangat berbeda dibanding generasi milenial yang masih memiliki batasan dalam penggunaan media sosial. Karakteristik generasi Z di dunia teknologi internet ini juga bisa dilihat di dunia kerja, seperti:

  • Pragmatis
  • Digital & tech savvy
  • Lebih menyukai arus pemasaran digital yang menyajikan purpose yang nyata, seperti pembahasan tentang sosial hingga kelestarian lingkungan
  • Jauh lebih mandiri dan menganggap dirinya bisa menyelesaikan segalanya sendiri
  • Kurang bisa fokus dalam mengerjakan satu hal karena selalu berusaha multi tasking

Baca Juga: Mengenal Sandwich Generation dan Tips Keluar dari Lingkarannya

Faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Generasi Milenial dan Generasi Z

Di samping umur, faktor lain yang juga mempengaruhi perbedaan generasi milenial dan generasi Z adalah sebagai berikut.

1. Waktu Pengenalan Internet

Meskipun generasi milenial adalah generasi yang mengenal internet sejak masa sekolah, tetapi generasi Z sudah mengenalnya sejak kecil. Dengan begini, kemahiran penggunaannya akan lebih dipahami oleh generasi Z.

Semakin mahir dalam menggunakan internet dan teknologi, maka generasi Z akan lebih paham bagaimana memanfaatkannya untuk hal yang lebih menguntungkan, dibanding hanya sekadar hiburan.

2. Alasan Penggunaan Media Sosial

Generasi milenial kebanyakan mengenal penggunaan media sosial untuk urusan pribadi, seperti kepentingan tugas sekolah dan hiburan. Sedangkan generasi Z cenderung melihat sosial media sebagai peluang untuk bekerja bahkan membuka bisnis.

3. Lingkungan Tumbuh

Sebagian besar generasi milenial adalah anak dari generasi baby boomer yang tidak memahami teknologi, jaringan internet, dan kemajuan zaman. Hal-hal yang dikuasai generasi milenial adalah hasil usaha sendiri.

Dengan begitu, eksplorasi mereka tidak sedalam generasi Z yang sudah diajarkan oleh orang tuanya di mana adalah generasi X akhir hingga sub-generasi milenial tua.

Baca Juga: Budaya Kerja: Jenis, Contoh, dan Indikator Perusahaan

Perbedaan Generasi Milenial dan Generasi Z di Dunia Kerja

Perbedaan Generasi Milenial dan Generasi Z di Dunia Kerja

Meskipun generasi milenial dan generasi Z menjadi generasi yang hampir satu frekuensi karena kemahirannya terhadap teknologi dan internet, tetapi kedua generasi ini memiliki perbedaan perilaku di dunia kerja. Perbedaan tersebut adalah:

1. Prinsip Hidup

Dengan perbedaan sifatnya, yaitu generasi milenial yang condong dengan sifat idealis dan generasi Z dengan sifat pragmatis, ini akan menjadi tolok ukur dasar bagaimana perbedaan kedua generasi ini di dunia kerja.

2. Cara Bekerja

Karena telah menguasai keadaan yang serba digital dan terbiasa mengakses segalanya secara mandiri, generasi Z lebih suka untuk bekerja sendiri. Hal ini menjadi kebalikan dari generasi milenial yang lebih menyukai bekerja secara grup.

Namun, terbiasa menggunakan kemudahan karena akses internet tidak selamanya berdampak positif untuk gen Z. Hal tersebut justru membuat mereka terbiasa mengerjakan banyak hal sekaligus dan kebiasaan multitasking itu akan membuat mereka sulit ketika hanya diberi satu tugas saja karena mereka mudah bosan dan sulit berkonsentrasi.

3. Memandang Pekerjaan

Generasi Z cenderung kompetitif karena mereka terbiasa melihat pencapaian orang lain di media sosial. Mereka ingin mengungguli cerita sosok yang dia baca dan lihat. Sedangkan generasi milenial adalah generasi yang mengunggulkan apa yang ia nyaman untuk kerjakan.

Kerap kali karena prinsip idealis dari generasi milenial, mereka terjebak dalam perdebatan dengan atasan lalu mendapatkan kondisi tak nyaman setelahnya. Tidak segan, generasi milenial akan mengundurkan diri.

Maka dari itu, banyak dari generasi milenial kemudian membuka bisnis sendiri supaya bisa mendapatkan uang dengan cara yang nyaman untuknya.

4. Motivasi Berkarir

Perbedaan generasi milenial dan generasi Z di dunia kerja selanjutnya adalah bagaimana keduanya memandang pekerjaan yang dimiliki. Sebagian besar generasi milenial lahir sebagai anak tertua atau minimal dia memiliki adik yang kemudian akan dia “ambil alih” tanggung jawabnya dari orang tua mereka. Dia berperan sebagai yang tertua dan selalu merasa bertanggung jawab.

Dengan kondisi tersebut, banyak dari generasi milenial merasa dia bekerja untuk menghasilkan uang. Maka dari itu, banyak dari generasi milenial kemudian memiliki side hustle supaya bisa menghasilkan banyak uang. Jadi, bagi generasi milenial, tidak masalah mengerjakan banyak tugas jika memang bayarannya sesuai.

Hal tersebut berbeda dengan generasi Z yang memiliki tujuan kerja untuk mendapatkan carrier path yang dicari. Terlebih, generasi Z selalu memandang suatu “merek” bukan tentang nama “merek”nya tetapi bagaimana “merek” tersebut bisa memberikan value untuk dirinya.

5. Cara Berkomunikasi

Generasi milenial lebih menyukai komunikasi secara digital. Ini bisa jadi terpengaruh dari bagaimana mereka mengenal media sosial untuk pertama kalinya, yaitu untuk terhubung dengan kerabat atau teman jauh. Sedangkan generasi Z akan lebih nyaman berkomunikasi secara tatap muka karena dirasa lebih elok dan minim miskomunikasi.

Itulah perbedaan generasi milenial dan generasi Z di dunia kerja. Biasanya dalam merekrut karyawan perusahaan akan menyesuaikan dengan target pasar mereka.

Ketika perusahaan akan membuat produk yang ditujukan untuk generasi milenial, mereka akan mencari pekerja yang berasal dari generasi milenial, dan begitu juga sebaliknya. Hal tersebut dikarenakan akan lebih mudah menyusun karakteristik target pasar jika pekerjanya juga berasal dari generasi yang sama.

Untuk kamu yang berasal dari generasi milenial maupun generasi Z dan ingin melamar kerja, menggunakan aplikasi KitaLulus akan sangat membantu. Berbeda generasi, berbeda pula target kerja yang ingin dilamar.

Aplikasi KitaLulus memiliki fasilitas berupa filter yang akan mempermudah kamu dalam menentukan loker yang akan dilamar. Filter tersebut adalah jenjang pendidikan, lokasi kerja, sistem kerja, hingga kisaran gaji yang diinginkan.

Kamu cukup menginstal aplikasi KitaLulus lalu lakukan registrasi hanya dengan masuk ke akun Google kamu yang aktif. Setelah itu, kamu sudah bisa mencari loker yang sesuai kebutuhan kamu. Tenang, kamu tidak akan menemukan loker penipuan di sana. Jadi, tak perlu ragu menggunakan aplikasi KitaLulus untuk raih karir impianmu, ya!

Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top