Brainstorming: Definisi, Tujuan, Metode, Cara Melakukannya

Putri Prima
Lulusan Ilmu Komunikasi yang mendalami dunia content writing, khususnya di bidang karir dan bisnis.
brainstorming adalah
Brainstorming: Definisi, Tujuan, Metode, Cara Melakukannya

Terkadang dalam mencari solusi kita dihadapkan pada kebuntuan. Jika hal tersebut terjadi, maka melakukan brainstorming adalah jawabannya

Yap, brainstorming membantu kita menemukan ide-ide segar di tengah ‘kejenuhan’. Hal ini karena dalam brainstorming kita memikirkan jalan keluarnya secara bersama-sama, bukan sendiri.

Walau istilah ini bukanlah istilah baru, tapi nyatanya masih banyak saja yang kebingungan dengan apa itu brainstorming dan bagaimana cara melakukannya dengan efektif.  Mari kita kupas bersama-sama di bawah ini!

Apa Itu Brainstorming?

aturan brainstorming

Brainstorming adalah cara mengumpulkan gagasan atau ide untuk mencari solusi bersama dari suatu masalah yang dihadapi. Istilah ini dipopulerkan pada  tahun 1941 oleh Alex Osborn, seorang advertising executive, sebagai bentuk metode baru dalam mengembangkan ide.

Seperti namanya, brainstorming punya tujuan merangsang otak kita untuk berpikir secara logis, spontan, dan kreatif.

Sebagai pencetus, Osborn sangat percaya bahwa pada dasarnya semua orang memiliki potensi untuk menjadi kreatif. Oleh sebab itu, Osborn merancang empat aturan brainstorming untuk meningkatkan kreativitas, antara lain:

  • Tidak ada kritik terhadap setiap ide yang disampaikan
  • Semakin banyak ide yang disampaikan maka akan semakin bagus
  • Setiap peserta brainstorming harus mencoba membangun ide satu sama lainnya
  • Cobalah dorong munculnya ide-ide liar

Tujuan Brainstorming

Tujuan utama brainstorming adalah untuk mendapatkan ide-ide segar tanpa mengkritik pemikiran apapun. Dengan metode ini, kita bisa memecahkan masalah secara kreatif dan inovatif.

Selain itu, ada beberapa manfaat lainnya dari melakukan brainstorming, antara lain:

  • Memperjelas atau mewujudkan ide-ide yang masih abstrak
  • Membuat ide besar dan sulit dicapai menjadi lebih sederhana
  • Melatih kita berpikir kritis

Baca juga: Apa Itu Problem Solving? Ini Pengertian, Tujuan, & 5 Metodenya

Cara Melakukan Brainstorming yang Efektif

Cara Melakukan Brainstorming

Pada praktiknya, brainstorming melibatkan banyak kepala yang memiliki ide dan pemikiran berbeda-beda. Maka tidak jarang ada hambatan atau prosesnya berjalan tidak efektif.

Jika kamu tidak ingin mengalami hal ini, coba ikuti beberapa langkah berikut ini.

1. Tentukan Tujuan

Cara melakukan brainstorming yang efektif adalah ketika tahu apa yang menjadi tujuan utamanya.

Oleh karena itu, tujuan harus ditetapkan lebih dulu sebelum brainstorming berlangsung. Dengan begini, arah pembicaraan akan jelas dan topik-topik yang disampaikan juga sesuai.

Dengan menetapkan tujuan, kamu juga tidak membuang-buang waktu bekerja.

2. Mengajukan Pertanyaan

Metode brainstorming yang paling sering dilakukan adalah dengan mengajukan pertanyaan guna mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya terkait topik yang akan dibahas.

Ada beberapa pertanyaan dasar yang bisa kamu ajukan, seperti:

  • Apa penyebab masalah? (what)
  • Kapan masalah terjadi? (when)
  • Dimana masalah terjadi? (where)
  • Siapa yang terlibat? (who)
  • Mengapa bisa terjadi? (why)
  • Bagaimana masalah terjadi? (how)

Selanjutnya kamu bisa mengembangkan pertanyaan-pertanyaan lanjutan yang akan mengarahkan kamu pada ide.

3. Persiapkan Tim

Ketika kamu sudah menetapkan tujuan brainstorming, kamu bisa menetapkan tim sesuai kebutuhan. Jika masalah mengenai penjualan, maka kamu bisa melibatkan tim marketing dan sales.

Meskipun mengajak divisi lain bukan sesuatu yang dilarang, tapi jika terlalu banyak kepala, maka ada kemungkinan prosesnya berjalan tidak efektif. Anggota brainstorming setidaknya 5 sampai 8 orang saja.

4. Berikan Batas Waktu

Agar sesi brainstorming bisa berjalan lancar, kamu juga perlu memberikan batasan waktu.

Melansir dari Fast Company, sebaiknya pelaksanaan brainstorming adalah sekitar 20-30 menit. Hal ini karena pada rentang waktu tersebut orang bisa lebih fokus untuk berdiskusi dan bertukar gagasan.

5. Pilih Seseorang untuk Memimpin

Agar sesi berjalan efektif, kamu juga perlu menunjuk pemimpin. Pastikan pemimpin ini paham dengan tujuan, kondisi, dan juga memang mampu memimpin sesi diskusi dengan baik.

Ia juga harus mampu mendorong para peserta untuk berpartisipasi aktif menyampaikan gagasannya.

6. Beri Kesempatan Semua Peserta Berbicara

Agar kamu mendapatkan banyak ide untuk menjawab masalah, berikanlah kesempatan pada setiap peserta untuk berbicara. Siapa tahu mereka yang sebenarnya sedang diam memiliki ide brilian.

7. Catat Semua Ide

Jangan sampai kamu tidak mencatat semua ide yang dipaparkan oleh peserta atau tim. Maka dari itu, pastikan ada seseorang yang mencatatnya dalam minutes of meeting (MoM).

8. Hindari Kritik

Selama sesi brainstorming, hindari untuk mengeluarkan kritik satu sama lainnya. Hal ini agar semua peserta berani untuk menyampaikan idenya.

9. Manfaatkan Visualisasi untuk Mendukung Diskusi

Coba manfaatkan visualisasi untuk mendukung ide-ide baik itu menggunakan gambar atau simbol-simbol yang menarik. Ini akan membantu peserta lainnya untuk memberikan pendapat dan mengambil keputusan.

Baca juga: Apa Itu Roadmap? Ini Prinsip, Contoh, dan Cara Membuatnya

Metode Brainstorming

Ada beberapa metode yang bisa kamu gunakan untuk mendukung proses brainstorming. Berikut contohnya.

1. Brainwriting

Brainwriting
Sumber: Lucidchart

Brainwriting adalah metode brainstorming yang meminta setiap peserta menuliskan ide mereka. Namun, ide tersebut disampaikan secara anonim.

Teknik ini bertujuan supaya tidak ada tim yang ‘mencontek’ ide atau opini orang lain. Brainwriting efektif guna mencegah dampak keberpihakan, negasi atau kritik.

2. Starbursting

Starbursting
Sumber: Lucidchart

Metode satu ini berfokus pada pembentukan pertanyaan daripada jawaban. Para peserta akan ditantang untuk mengajukan pertanyaan sebanyak banyaknya tentang sebuah topik.

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua aspek sudah masuk dalam perhatian sebelum akhirnya mengeksekusinya.

3. Round Robin Brainstorming

Teknik ini dilakukan dengan cara mengumpulkan anggota dalam lingkaran. Kemudian mereka diminta untuk memberikan ide dari topik yang dibagikan. Setelah ide terkumpul, barulah dilakukan evaluasi.

4. Figuring Storming

Figuring storming dilakukan dengan membayangkan bagaimana bisa orang lain mengalami situasi ini. Misalnya membayangkan atasan kamu untuk memecahkan masalah.

Menempatkan diri pada posisi tertentu bisa membantu mendapatkan perspektif yang berbeda dan membantu anggota untuk melihat ide-ide segar.

5. Mind Mapping

Sumber: Mindmapping

Mind mapping adalah teknik brainstorming yang sangat sering digunakan. Metode ini menggunakan gambar atau visual berbagai elemen grafis. Untuk membuat mind mapping, kamu bisa siapkan kertas berukuran besar atau blank space apabila menggunakan gadget atau papan tulis.

Kemudian, tulislah tema besar yang ingin kamu bahas dengan tim. Buatlah cabang-cabang dari masalah utama dan tulis semua ide yang muncul. Dengan begini, semua peserta akan merasa bahwa ide mereka penting dan dihargai.

6. Analisis SWOT

analisis swot
Sumber: Lucidchart

Analisis SWOT dapat digunakan untuk mengevaluasi produk, proyek, atau bisnis. Analisis SWOT terdiri dari:

  • Strengths (Kekuatan)
  • Weakness (Kelemahan)
  • Opportunity (Peluang)
  • Threat (Ancaman)

Dalam analisis ini, setiap ide akan dievaluasi dan ditentukan apakah ide tersebut kuat atau lemah dalam menghadapi faktor-faktor internal dan eksternal organisasi.

Baca juga:  Cara Membuat Mind Mapping untuk Petakan Ide-ide

Jenis-jenis Brainstorming

Secara umum, ada dua jenis brainstorming yang perlu kamu ketahui, yaitu sebagai berikut:

1. Individual Brainstorming

Jenis ini mampu melahirkan lebih banyak gagasan. Hal ini karena orang bisa lebih banyak ide ketika berpikir sendiri. Contoh brainstorming individu adalah dalam eksperimen seorang psikolog, Solomon Asch.

Di mana ia pernah melakukan eksperimen yang menunjukkan hasil bahwa orang yang bisa bekerja lebih baik dan akurat bila bekerja sendiri.

2. Group Brainstorming

Sesuai namanya, sesi ini melibatkan banyak anggota kelompok. Jenis ini memungkinkan semua anggota untuk menyampaikan idenya. Group brainstorm paling cocok untuk kamu yang perlu banyak ide secara mendalam.

Tips Brainstorming yang Bisa Kamu dan Tim Lakukan

tips brainstorming

Setelah mengetahui pengertian brainstorming, teknik, dan langkah-langkah menerapkannya, ada beberapa tips yang bisa kamu dan tim lakukan agar aktivitas kalian mengeluarkan result sesuai harapan, di antaranya:

  • Lakukan di tempat yang nyaman dan minim gangguan, seperti ruang meeting atau cafe yang sepi.
  • Usahakan proses brainstorming tidak mengganggu orang lain beraktivitas.
  • Buat suasana sesantai mungkin, namun fokus (setiap orang memahami tujuan brainstorming).
  • Pilih seorang leader dan notulis sebelum brainstorming dimulai.
  • Hindari terlalu mendominasi, dan hentikan jika ada anggota tim yang terlalu dominan (terutama jika kamu jadi leader).

Nah, sekarang kamu sudah memahami tentang apa itu brainstorming. Pilihlah metode brainstorming terbaik yang sesuai dengan masalah dan tujuan kamu.

Seperti layaknya brainstorming yang efektif untuk mendatangkan ide segar, aplikasi KitaLulus juga efektif bantu kamu dapatkan pekerjaan yang lebih baik. Karena KitaLulus memiliki ribuan lowongan pekerjaan dari berbagai perusahaan di Indonesia yang bisa kamu lamar dengan mudah.

Yuk download aplikasinya sekarang juga dan #WujudkanMimpi menjadi apa pun yang kamu mau bersama KitaLulus.

Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top