Tren Hybrid Working: Kelebihan atau Kekurangan?

Redaksi KitaLulus
Redaksi KitaLulus merupakan content writer dan editor profesional yang mengelola konten artikel di KitaLulus.
hybrid working
Tren Hybrid Working: Kelebihan atau Kekurangan?

Hybrid working adalah salah satu model kerja yang belakangan banyak diterapkan oleh beberapa perusahaan. Model kerja ini dipercaya membuat pekerja lebih produktif dan fokus serta meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan kerja.

Lalu seperti apa itu kerja hybrid dan bagaimana siasat yang perlu dilakukan HR dalam pengelolaan SDM? Simak selengkapnya di bawah ini.

Apa Itu Hybrid Working?

Hybrid working adalah model kerja dengan menggabungkan bekerja dari jarak jauh dan bekerja di kantor. Model kerja ini termasuk fleksibel di mana karyawan dapat memilih kapan datang ke kantor dan kapan bekerja dari jarak jauh.

Jadwal kerja di kantor pun dapat dialokasikan per hari atau per tim sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Saat jadwal karyawan untuk datang ke kantor, biasanya digunakan untuk beberapa kegiatan kolaborasi tim, bisa dengan meeting, mentoring, pengembangan diri, atau juga orientasi karyawan baru.

Model kerja hybrid dikatakan dapat mempertahankan produktivitas perusahaan dan lebih efektif dari memberlakukan sistem kerja remote.

Baca juga: Perbedaan Work From Home dan Remote Working yang Harus Kamu Tahu

Kelebihan Hybrid Working

Hybrid working menawarkan berbagai kelebihan yang mungkin tidak Anda temukan dalam model kerja WFH atau remote. Berikut ini beberapa di antaranya.

1. Memberikan Cara pada Karyawan untuk Lebih Produktif

Biasanya karyawan diharuskan untuk bekerja di kantor dari pukul 9 pagi hingga 5 sore.

Hal ini sangatlah menguras energi karyawan saat mereka harus melakukan commuting untuk sampai ke kantor dan pulang ke rumah. Hasilnya mereka jadi kelelahan dan kurang produktif dalam bekerja.

Namun, dengan menerapkan kerja hybrid, karyawan mendapatkan lebih banyak fleksibilitas karena ia tidak harus setiap hari datang ke kantor. Karyawan juga bisa menentukan tempat paling nyaman untuk bekerja.

Hasilnya mereka bisa sepenuhnya fokus mengerjakan tugas. Ini tentunya akan memengaruhi tingkat produktivitas karyawan.

2. Meningkatkan Kesenangan Karyawan

kerja dari rumah

Kelebihan hybrid working selanjutnya adalah dapat meningkatkan job satisfaction.

Ini bisa tercapai karena perusahaan memberikan kebebasan karyawan untuk tidak selalu datang ke kantor, mereka boleh bekerja di mana saja. Hasilnya, work-life balance dan kinerja karyawan pun meningkat.

3. Mengurangi Biaya Operasional

Menerapkan hybrid working menguntungkan bagi perusahaan, karena mereka dapat mengurangi biaya operasional penyewaan kantor.

Alih-alih menyewa ruang kantor yang luas dengan biaya mahal, perusahaan cukup menyewa ukuran ruang kantor yang lebih memadai.

Selain itu, hybrid working cenderung meningkatkan kepuasan karyawan, hal ini membuat mereka lebih bertahan lama di kantor sehingga mengurangi angka turnover dan mengurangi biaya perekrutan.

4. Meningkatkan Minat Top Talent

Model hybrid working bisa menjadi sebuah keunggulan dan daya tarik perusahaan di mata top talent. Para top talent biasanya akan lebih menyukai perusahaan yang memberikan fleksibilitas dalam bekerja.

Selain itu, perusahaan pun dapat memanfaatkan talent pool yang lebih luas tanpa perlu memikirkan lokasi kantor. Hasilnya, perusahaan dapat mempekerjakan karyawan-karyawan terbaik.

Baca Juga: Apa Itu Work From Anywhere? Ini Syarat dan Manfaatnya yang Harus Kamu Tahu

Kekurangan Hybrid Working

Terlepas dari berbagai kelebihan yang dihadirkan, hybrid working juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu sebagai berikut.

1. Sulitnya Mengawasi Karyawan

Menerapkan hybrid working menjadi tantangan tersendiri bagi HR dan manajerial perusahaan dalam hal pengawasan kinerja.

Hal ini karena karyawan tidak sepenuhnya datang ke kantor, sehingga sulit untuk mengawasi seperti apa kinerja mereka setiap harinya.

2. Komunikasi

Komunikasi juga menjadi tantangan tersendiri dalam menerapkan sistem kerja ini.

Walaupun sudah banyak tools atau aplikasi yang bisa digunakan untuk berkomunikasi jarak jauh, tapi tetap saja, komunikasi secara langsung dengan memanfaatkan teknologi sangat berbeda.

Bahkan, tak jarang terjadi miskomunikasi antar tim sehingga memperburuk hubungan sesama karyawan.

3. Kendala Teknologi

Saat perusahaan ingin menerapkan model kerja hybrid, penting untuk memastikan bahwa seluruh karyawan sanggup menggunakan teknologi penunjang.

Hal ini karena tidak semua karyawan punya kemahiran teknologi yang sama. Selain itu, banyak juga karyawan yang tidak memiliki gadget yang mumpuni.

Walau terdengar sepele, tapi hal ini akan sangat memengaruhi produktivitas karyawan saat bekerja.

4. Tidak Semua Jenis Pekerjaan Cocok

Sistem hybrid nyatanya tidak cocok untuk semua jenis pekerjaan. Ada beberapa pekerjaan yang memang mengharuskan pekerjanya untuk selalu datang ke kantor. Seperti pekerja bidang transportasi, logistik, teller bank, dan lainnya.

5. Terlalu Banyak Distraksi

Bekerja di rumah atau tempat lainnya bisa menimbulkan distraksi yang membuat seseorang sulit untuk fokus. Misalnya, suara televisi yang terlalu keras atau godaan untuk tidur siang. Hal ini membuat karyawan tidak dapat efektif menggunakan jam kerjanya.

Baca Juga: Mengenal Sistem 4 Hari Kerja dan Cara Menerapkannya

Jenis Hybrid Working Schedule

Hybrid working adalah model kerja yang fleksibel, artinya ada lebih dari satu cara untuk menerapkannya di perusahaan.

Memilih jadwal kerja hybrid yang sesuai sangat penting untuk mendukung bisnis berjalan dengan lancar. Berikut ini hybrid working schedule yang bisa Anda terapkan.

  1. Hybrid Sepenuhnya: Karyawan dapat memilih hari apa saja untuk datang ke kantor.
  2. Hybrid Split-Week: Perusahaan akan menetapkan hari tertentu untuk karyawan datang ke kantor dan kapan bekerja jarak jauh berdasarkan tim atau posisi mereka.
  3. Hybrid Manager-Scheduling: Manajer akan mengatur dan memilih hari apa saja timnya perlu datang ke kantor.
  4. Hybrid Mix: Jadwal ini adalah kombinasi dari ketiga jenis jadwal hybrid. Perusahaan bisa menerapkan split-week dan manager-scheduling.

Cara Memaksimalkan Manajemen SDM dalam Hybrid Working

Ketika perusahaan menerapkan model kerja hybrid, tentu ada beberapa penyesuaian dalam manajemen SDM agar bisa berjalan maksimal.

Sebagai praktisi HR, penting untuk Anda mengetahui hal ini. Berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan.

1. Lakukan Transformasi Digital

Transformasi digital adalah sebuah keharusan saat perusahaan tidak lagi mewajibkan para karyawan untuk selalu datang ke kantor.

Dengan adanya transformasi digital, pengelolaan human resource perusahaan tidak lagi dilakukan secara manual melainkan memanfaatkan beberapa teknologi penunjang seperti aplikasi HRD.

Aplikasi HRD akan membantu pengelolaan SDM dari jarak jauh, baik itu mengurus database karyawan, jadwal kerja, absen, penggajian, sampai dengan perekrutan.

2. Perhatikan Kebutuhan Karyawan

Ketika ingin mengimplementasikan hybrid working, penting bagi perusahaan untuk memprioritaskan kebutuhan karyawan. Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga produktivitas mereka saat bekerja jarak jauh.

Beberapa yang harus diperhatikan adalah apakah karyawan memiliki perangkat yang sesuai untuk mengerjakan jarak jauh, apakah perusahaan bisa memberikan tools pendukung pada karyawan saat melakukan pekerjaan jarak jauh.

Pertanyaan tersebut harus terjawab guna memastikan kebutuhan karyawan terpenuhi.

3. Lakukanlah Pertemuan Online secara Berkala

pertemuan online

Karyawan tidak selalu bertemu dalam satu waktu yang sama. Untuk memudahkan manajemen SDM, cobalah adakan pertemuan online rutin dengan para karyawan setidaknya satu atau dua minggu sekali.

Pertemuan online ini dapat menjadi kesempatan bagi Anda untuk mengetahui apa saja hambatan yang karyawan rasakan selama bekerja jarak jauh.

Jika ternyata ditemukan masalah, Anda dapat sedini mungkin mengatasi masalah tersebut.

Dari sini kita telah memahami bahwa hybrid working memberikan fleksibilitas kepada para pekerja serta perusahaan.

Di dalam model kerja yang terus berubah dan berkembang, beradaptasi dalam pengelolaan human resource adalah sebuah keharusan. Salah satunya dalam proses rekrutmen.

Saat ini Anda bisa menggunakan software rekrutmen untuk membuat proses pencarian bakat perusahaan berjalan lebih cepat dan tepat. Software rekrutmen yang bisa diandalkan adalah Premium Recruitment KitaLulus,

Dengan Premium Recruitment KitaLulus, Anda dibantu teknologi AI untuk membuat proses screening 92% lebih cepat dari cara manual. Selain itu, Anda juga bisa melakukan background check kepada kandidat untuk mengeliminasi kandidat yang kurang patut.

Dapatkan kemudahan proses rekrutmen dengan teknologi terkini bersama KitaLulus!

Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top
webinar gen z