Investasi adalah: Jenis, Tujuan, Risiko, Contoh, dan Caranya

Rabbani Haddawi
Seorang penulis dan editor profesional dengan pengalaman lebih dari 5 tahun. Memiliki keahlian dalam penulisan konten bidang keuangan, investasi, serta asuransi.
apa itu investasi
Investasi adalah: Jenis, Tujuan, Risiko, Contoh, dan Caranya

Investasi adalah salah satu cara untuk mengelola keuangan dan mendapatkan keuntungan di masa depan. Banyak orang yang ingin memulai investasi, namun masih bingung tentang apa itu investasi, jenis-jenisnya, tujuannya, risikonya, serta cara memulai investasi. 

Jika kamu termasuk salah satunya, jangan khawatir, artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai seluk beluk investasi, mulai dari jenis-jenis investasi yang ada, tujuan dari investasi, hingga risiko yang mungkin terjadi. 

Selain itu, artikel berikut ini juga akan memberikan beberapa contoh investasi yang bisa menjadi inspirasimu untuk memulai investasi. Yuk, simak artikel ini sampai selesai dan temukan cara terbaik untuk memulai investasi yang tepat!

Apa Itu Investasi?

investasi adalah

Investasi secara umum dapat diartikan sebagai pengelolaan sejumlah dana dengan cara membeli suatu instrumen investasi, seperti saham, obligasi, properti, reksadana, emas, dan lain sebagainya. 

Tujuannya adalah untuk memperoleh keuntungan di masa depan. Dalam investasi, kamu perlu menanamkan dana untuk jangka waktu tertentu dan bersedia menanggung risiko yang ada.

Memilih jenis investasi yang tepat sangat penting untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko. Penting untuk mempelajari lebih lanjut tentang jenis-jenis investasi yang tersedia dan menentukan profil risiko dan tujuan keuanganmu sebelum memutuskan untuk berinvestasi. 

Selalu ingat bahwa investasi juga memiliki risiko, sehingga perlu dilakukan dengan hati-hati dan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang ada.

Yuk, mulailah untuk mempelajari lebih lanjut tentang investasi dan cari tahu jenis investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansialmu!

Jenis Investasi dan Contohnya yang Perlu Kamu Ketahui

Ada berbagai jenis investasi yang tersedia, dan berikut merupakan pembahasan lengkap mengenai jenis-jenis investasi yang populer di kalangan investor dan bisa kamu coba.

1. Investasi Saham

Saham adalah instrumen investasi yang paling umum dan populer di pasar modal. Dalam investasi saham, kamu perlu membeli saham dari suatu perusahaan untuk menjadi pemegang saham. 

Keuntungan dari saham adalah capital gain, yaitu kenaikan harga saham dari waktu ke waktu, serta dividen, yaitu pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham.

Contoh investasi saham adalah investasi di perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Investor dapat membeli saham melalui perusahaan sekuritas atau broker saham. Contoh perusahaan yang populer di Indonesia adalah Bank Central Asia (BCA), Telkom Indonesia, atau Unilever Indonesia.

2. Investasi Obligasi

Obligasi adalah instrumen investasi yang terdiri dari surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah. Dalam investasi obligasi, kamu perlu membeli surat utang yang tersedia dan menerima bunga dari perusahaan atau pemerintah yang menerbitkan obligasi.

Contoh investasi obligasi adalah Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR012. Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR018, Sukuk Tabungan (ST) seri ST010, Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI023, Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR019, Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri ORI024.  Sukuk Tabungan (ST) seri ST011, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Obligasi adalah: Definisi, Jenis, Keuntungan, dan Istilahnya

3. Investasi Properti

Properti atau investasi dalam bidang real estate seperti rumah, apartemen, atau tanah juga menjadi salah satu pilihan investasi. Keuntungan dari properti adalah capital gain, yaitu kenaikan harga properti dari waktu ke waktu, serta passive income, yaitu penghasilan dari biaya sewa properti jika disewakan.

Contoh investasi properti dapat berupa rumah tinggal, apartemen, ruko, tanah kosong, villa, kondominium, hingga gedung perkantoran.

4. Investasi Reksadana

Reksadana adalah investasi yang dikelola oleh manajer investasi dan terdiri dari saham, obligasi, atau campuran dari keduanya. Keuntungan dari reksadana adalah diversifikasi portofolio yang dilakukan oleh manajer investasi dan likuiditas yang tinggi.

Contoh investasi reksadana yang cukup populer dan terpercaya di antaranya adalah REKSA DANA AVRIST LIQUID FUND, Reksa Dana Sucorinvest Money Market Fund, Reksa Dana Sucorinvest Sharia Equity Fund, BATAVIA DANA KAS CEMERLANG, dan lain sebagainya.

5. Investasi Emas atau Logam Mulia

Investasi dalam bentuk emas dan logam mulia menjadi pilihan investasi yang banyak diminati karena cenderung stabil dalam harga dan nilainya. Keuntungan dari investasi ini adalah capital gain, yaitu kenaikan harga emas dari waktu ke waktu.

Investasi emas atau logam mulia biasanya bisa didapatkan melalui perusahaan yang memproduksi logam mulai seperti ANTAM, UBS, Lotus Archi, PAMP, dan Galeri24.

Baca Juga: Investasi Emas: Jenis, Cara, Keuntungan, dan Tips Suksesnya

6. Investasi Forex

Investasi forex adalah investasi dalam valuta asing. Dalam investasi ini, kamu diharuskan membeli mata uang asing dan menjualnya kembali ketika harga mata uang tersebut naik. Keuntungan dari investasi forex adalah keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli mata uang asing.

7. Cryptocurrency

Cryptocurrency adalah investasi dalam bentuk mata uang digital seperti Bitcoin dan Ethereum. Cryptocurrency menjadi pilihan investasi karena harga yang cenderung naik dari waktu ke waktu. Namun, investasi cryptocurrency juga memiliki risiko yang cukup tinggi.

Beberapa contoh investasi cryptocurrency di antaranya adalah Bitcoin, Litecoin, Dogecoin, Ethereum, Binance Coin, Polygon, Cardano, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Tujuan Investasi yang Perlu Diperhatikan

tujuan investasi dan jangka waktunya

Tujuan investasi tidak hanya sebatas mendapatkan keuntungan semata, tetapi juga mempertimbangkan kebutuhan keuangan dan tujuan jangka panjang. Berikut merupakan beberapa tujuan investasi yang perlu diperhatikan sebelum mulai jadi seorang investor.

1. Meningkatkan Keuntungan

Tujuan investasi yang paling umum adalah untuk meningkatkan keuntungan. Investasi saham, reksadana, dan properti adalah jenis investasi yang populer karena memberikan potensi keuntungan yang besar. Namun, perlu diingat bahwa keuntungan tidak dapat dijamin, sehingga perlu mempertimbangkan risiko yang ada.

2. Melindungi Nilai Aset

Investasi juga dapat dilakukan untuk melindungi nilai aset dari inflasi. Saat inflasi terjadi, harga barang dan jasa cenderung naik sehingga kekuatan beli uang menurun. Investasi dalam bentuk emas, obligasi, dan reksadana dapat membantu melindungi nilai aset dari inflasi.

3. Membangun Dana Pensiun

Tujuan investasi jangka panjang lainnya adalah untuk membangun dana pensiun. Investasi dalam bentuk reksadana, properti, atau saham dapat membantu membangun portofolio investasi yang kuat dan memberikan penghasilan pasif yang cukup untuk membiayai kehidupan saat memasuki masa pensiun.

Baca Juga: Sinking Fund adalah: Pengertian, Fungsi, dan Cara Membuatnya

4. Membiayai Pendidikan Anak

Investasi juga dapat dilakukan untuk membiayai pendidikan anak. Investasi reksadana, saham, atau obligasi dapat membantu mengumpulkan dana yang cukup untuk biaya pendidikan anak di masa depan.

5. Memperoleh Pendapatan Pasif

Investasi juga dapat dilakukan untuk memperoleh pendapatan pasif. Investasi dalam bentuk properti atau saham yang memberikan dividen dapat memberikan penghasilan pasif yang cukup.

Risiko Investasi yang Mungkin Terjadi

Investasi adalah salah satu cara untuk mengelola keuangan dan memperoleh keuntungan di masa depan. Namun, seperti halnya kegiatan keuangan lainnya, investasi juga memiliki risiko yang perlu diperhatikan. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap tentang risiko investasi yang mungkin terjadi.

1. Risiko Pasar

Risiko pasar adalah risiko yang terkait dengan fluktuasi pasar dan dapat mempengaruhi harga saham, obligasi, atau reksadana. Perubahan ekonomi dan politik, serta kondisi pasar global, dapat mempengaruhi kinerja investasi Anda.

2. Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko yang terkait dengan gagal bayar dari pihak yang menerbitkan obligasi atau pinjaman. Jika pihak tersebut gagal membayar utangnya, maka investasimu akan berisiko hilang atau mengalami kerugian.

3. Risiko Inflasi

Risiko inflasi adalah risiko yang terkait dengan penurunan daya beli uang akibat kenaikan harga barang dan jasa. Jika inflasi terjadi, maka nilai investasimu bisa berkurang karena harga saham, obligasi, atau properti tidak meningkat sebanding dengan kenaikan harga barang dan jasa.

4. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko yang terkait dengan ketidakmampuan untuk menjual investasi dalam waktu singkat atau dengan harga yang baik. Jika investasi milikmu tidak likuid, maka akan sulit untuk mengambil keputusan yang tepat dalam situasi darurat atau kebutuhan dana yang mendesak.

5. Risiko Geopolitik

Risiko geopolitik adalah risiko yang terkait dengan situasi politik dan keamanan suatu negara atau wilayah yang dapat mempengaruhi kinerja investasi. Konflik internasional, perubahan kebijakan pemerintah, atau kerusuhan sosial dapat mempengaruhi harga saham, obligasi, atau properti di suatu negara atau wilayah.

Cara Investasi untuk Pemula yang Mudah Dimengerti

Bagi pemula, investasi dapat terlihat kompleks dan sulit dimengerti. Namun, investasi sebenarnya dapat dilakukan dengan mudah dan sederhana. Berikut merupakan beberapa cara investasi yang mudah dimengerti untuk pemula. Simak, yuk!

1. Tentukan Tujuan Investasi

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, tentukan terlebih dahulu tujuan investasimu. Apakah kamu ingin membangun dana pensiun, membiayai pendidikan anak, atau hanya ingin meningkatkan kekayaan? Dengan menentukan tujuan investasi, kamu dapat memilih instrumen investasi yang tepat dan mengatur strategi investasi yang efektif.

2. Lakukan Riset Terlebih Dahulu

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, pastikan untuk melakukan riset terlebih dahulu. Pelajari tentang instrumen investasi yang tersedia dan coba pahami risiko dan potensi keuntungan yang terkait dengan instrumen tersebut. 

Kamu dapat membaca buku atau artikel tentang investasi, atau mengikuti seminar dan workshop investasi yang diselenggarakan oleh perusahaan-perusahaan sekuritas atau manajer investasi.

3. Mulai dengan Investasi yang Kecil

Bagi pemula, mulailah dengan investasi kecil terlebih dahulu. Jangan terlalu terburu-buru untuk menginvestasikan seluruh uangmu dalam satu instrumen investasi. Mulailah dengan investasi yang kecil dan tambahkan secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuanganmu.

4. Pilih Instrumen Investasi yang Tepat

Pilih instrumen investasi yang tepat sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan yang kamu miliki. Jika kamu ingin investasi dengan risiko rendah, maka obligasi atau reksadana pasar uang dapat menjadi pilihan yang tepat. 

Namun, jika kamu ingin investasi dengan potensi keuntungan yang lebih besar, maka saham atau properti dapat menjadi pilihan yang tepat.

5. Diversifikasi Portofolio Investasi

Diversifikasi portofolio investasi milikmu dengan memilih beberapa instrumen investasi yang berbeda. Diversifikasi dapat membantu meminimalkan risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan. Cobalah untuk memilih instrumen investasi yang berbeda, seperti saham, obligasi, atau reksadana.

6. Gunakan Layanan Perusahaan Sekuritas atau Manajer Investasi

Jika kamu masih merasa bingung atau tidak memiliki waktu untuk mengelola investasi sendiri, gunakan layanan perusahaan sekuritas atau manajer investasi. Perusahaan sekuritas atau manajer investasi dapat membantumu memilih instrumen investasi yang tepat dan mengatur strategi investasi yang efektif.

Baca Juga: 7 Jenis Investasi Paling Menguntungkan & Aman untuk Pemula

Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang seluk beluk investasi, mulai dari apa itu investasi, jenis-jenis investasi, tujuan investasi, hingga risiko yang mungkin terjadi saat berinvestasi. 

Investasi adalah cara yang baik untuk mengelola keuangan dan mendapatkan keuntungan di masa depan. Namun, penting untuk memahami jenis-jenis investasi yang ada, mempertimbangkan tujuan keuanganmu, serta memahami risiko yang terkait dengan setiap instrumen investasi sebelum memulai investasi.

Jangan lupa untuk melakukan riset terlebih dahulu dan memilih instrumen investasi yang tepat sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan yang kamu miliki. Selalu ingat untuk diversifikasi portofolio investasi dan melakukan investasi dengan hati-hati. 

Dengan cara ini, kamu dapat meminimalkan risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan investasimu. Selamat mencoba, ya!

Jika kamu senang dan terbantu dengan jenis artikel serupa, jangan lupa selalu kunjungi halaman KitaMapan, ya!

Kamu juga bisa berlangganan newsletter di KitaMapan agar tidak ketinggalan informasi-informasi seputar finansial dan investasi. Pastikan literasi finansialmu selalu terdepan dengan informasi-informasi dari kami, ya!

Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top