Memahami Etika Profesi, Tujuan, Fungsi, Prinsip, dan Contoh

Nisa Maulan Shofa
Penulis profesional sejak tahun 2017. Berspesialisasi dalam penulisan di bidang karir dan seputar dunia kerja.
etika profesi adalah
Memahami Etika Profesi, Tujuan, Fungsi, Prinsip, dan Contoh

Etika profesi adalah istilah yang digunakan untuk menyebut prinsip yang dipegang teguh oleh setiap pekerja. Etika ini tidak hanya dimiliki oleh satu-dua profesi saja, tetapi semua jenis bidang pekerjaan.

Jika kamu ingin menjadi profesional di bidang karir kamu, bahkan ingin mencapai target karir setinggi mungkin, kamu harus memahami etika profesi dengan baik. Inilah mengapa KitaLulus akan mengulas tentang etika profesi secara detail di artikel berikut.

Jika kamu adalah fresh graduate yang baru berkecimpung di dunia kerja, artikel ini akan sangat berguna untuk kamu. Namun, jika kamu adalah experienced worker dengan pengalaman kerja yang profesional, mempelajari etika profesi adalah hal utama. Jadi, mari simak artikel ini hingga akhir.

Apa Itu Etika Profesi?

Dikutip dari burbankusd.org, etika profesi adalah sebuah kode tak tertulis yang mengatur pada sebuah pertemuan bisnis. Namun, itu adalah sebuah perluasan pengertian dari etika profesi di mana dapat mengatur semua orang yang berada di lingkup pertemuan bisnis.

Pada umumnya, etika profesi bisa diartikan sebagai prinsip-prinsip yang mengatur dalam sebuah profesi. Ada etika tak tertulis dan ada pula profesi yang memiliki etika tertulis karena memiliki urgensi tinggi dalam pelaksanaannya.

Beberapa profesi dengan etika profesi yang sudah biasa kita dengar adalah:

  • Kode etik jurnalistik
  • Kode etik profesi kesehatan, seperti dokter, perawat, bidan, psikiater, psikolog
  • Kode etik profesi hukum, seperti hakim, jaksa, pengacara
  • Kode etik akuntansi
  • Kode etik polisi

Meskipun profesi lain tidak memiliki etika profesi tertulis, tetapi pada dasarnya setiap pekerjaan memiliki etika profesi yang harus dijalankan. Bedanya, pada profesi yang tidak memiliki etika profesi tak tertulis, etika dijalankan dengan kesadaran secara profesional. Dengan begitu, setiap karyawan tetap memiliki attitude kerja yang baik.

Tujuan Etika Profesi

Tujuan Etika Profesi

Mengapa etika profesi adalah hal penting untuk dilaksanakan di setiap profesi? Hal ini dikarenakan etika profesi memiliki tujuan baik untuk pekerja, perusahaan, ataupun masyarakat luas yang memang berkaitan dengan profesi tersebut.

Tujuan etika profesi adalah sebagai berikut.

  • Menjaga moralitas pekerja dalam melaksanakan tanggung jawabnya.
  • Selalu bertindak adil dan tidak berat sebelah saat bekerja.
  • Memberikan manfaat untuk masyarakat luas.
  • Menjaga harkat dan martabat suatu profesi sehingga tetap dipercaya dalam pelaksanaan tugasnya.
  • Selalu bersikap profesional dalam menjalankan tanggung jawab.

Baca Juga: Contoh Etika Bisnis, Tujuan, dan Penerapannya di Perusahaan

Manfaat Etika Profesi

Dari tujuan tersebut, manfaat etika profesi yang bisa dirasakan di antaranya adalah:

  • Menjaga reputasi pekerja, profesi, dan perusahaan secara positif di mata target market hingga masyarakat luas.
  • Meningkatkan kredibilitas pihak-pihak yang terkait.
  • Meningkatkan produktivitas dari karyawan sehingga pekerjaan bisa selesai tepat waktu dengan kualitas yang baik.
  • Menghindarkan dari masalah di internal maupun eksternal perusahaan.
  • Menjaga ketertiban di dalam perusahaan karena setiap karyawan mematuhi tata tertib profesi dengan disiplin.

Fungsi Etika Profesi

Dari tujuan dan manfaat etika profesi di atas, bisa kita tahu bahwa fungsi etika profesi adalah sebagai berikut.

  • Sebagai pedoman karyawan untuk tetap melaksanakan tugas secara profesional.
  • Kontrol diri karyawan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai aturan yang ada.
  • Pencegah tindakan kecurangan apapun dalam suatu profesi, baik di lingkungan perusahaan atau di masyarakat luas.

Prinsip Etika Profesi

Prinsip etika profesi adalah keteguhan dari seorang pekerja dalam melaksanakan tugasnya. Ada 4 prinsip etika profesi yang harus dilaksanakan, berikut penjelasannya.

1. Prinsip Otonomi

Sesuai namanya, prinsip otonomi akan memberikan keleluasaan bagi pekerja untuk melaksanakan tugasnya. Dia tidak bisa diatur oleh kekuasaan apa pun di luar profesi tersebut guna kepentingan personal. Sehingga, suatu profesi tetap terlindungi harkat dan martabatnya dan bisa menjalankan tanggung jawab sesuai kodratnya.

2. Prinsip Moral

Pada hakikatnya, semua profesi dilaksanakan untuk kepentingan bisnis. Namun, pekerja atau perusahaan tidak hanya memandang segala hal tentang suatu profesi hanya berdasarkan keuntungan. Inilah mengapa prinsip moral harus ditanamkan secara kuat dalam suatu profesi supaya profesi tersebut tetap memiliki sisi humanis.

3. Prinsip Keadilan

Dalam menjalankan suatu pekerjaan, tidak boleh membeda-bedakan customer atau masyarakat berdasarkan tingkat apa pun. Suatu profesi harus adil dalam pelaksanaannya.

4. Prinsip Tanggung Jawab

Yang terakhir dalam prinsip etika profesi adalah prinsip tanggung jawab. Pekerja harus dalam berintegrasi dan bisa mempertanggungjawabkan hasil kerjanya dengan optimis. Dengan begini, keinginan untuk belajar juga akan selalu tumbuh dengan niatan supaya selalu memberikan kinerja terbaik.

Baca Juga: 5 Prinsip Good Corporate Governance & Tujuan Penerapannya

Kemampuan yang Dibutuhkan

Meskipun prinsip etika profesi adalah hal yang wajib dilakukan, tetapi dalam praktiknya, untuk bisa melaksanakannya dengan baik harus memiliki kemampuan tertentu, lho.

Kemampuan inilah yang nantinya akan menjadi reminder atau alarm kepada setiap pekerja agar selalu mematuhi etika profesi yang ada. Berikut skill yang dibutuhkan sehingga dapat selalu menjalankan seluruh prinsip etika profesi dengan baik.

  • Komunikasi yang baik
  • Bertanggung jawab
  • Peka
  • Adaptif
  • Pemikiran yang terbuka dan maju
  • Percaya diri
  • Optimis

Contoh Etika Profesi

Contoh Etika Profesi

Beberapa contoh etika profesi yang pada umumnya ada di dunia kerja di antaranya sebagai berikut.

1. Bertanggung Jawab

Bertanggung jawab menjadi frasa yang umum dalam suatu etika profesi. Karakter ini juga sangat umum untuk kamu temui sebagai etika di profesi apa pun.

Contoh etika profesi dari sikap ini adalah kamu berprofesi sebagai seorang Content Creator. Ketika membuat sebuah konten, kamu harus melakukan riset mendalam sehingga audiens mendapatkan konten yang bermanfaat untuk mereka. Jangan sampai konten yang kamu sajikan memberikan dampak buruk bahkan merugikan orang lain.

2. Berprinsip Teguh

Misal kamu adalah seorang dokter di rumah sakit kecil. Jumlah dokter tidak banyak. Kamu harus memiliki prinsip teguh di mana kamu harus menganggap semua pasien sama. Yang membedakan hanya tingkat urgensi kebutuhan perawatan.

3. Profesional

Prinsip etika profesi adalah bagaimana cara kamu bersikap ketika bekerja, salah satunya yang selalu ada di semua pekerjaan adalah sikap profesionalitas. Sikap ini akan menghindari kamu dari sikap curang.

Misal, seorang HRD harus melaksanakan tugasnya dengan baik. Kandidat yang dipilih harus berdasarkan kemampuannya. Jangan sampai kamu justru memasukkan kandidat berdasarkan orang dalam, terlebih kandidat tersebut tidak memiliki pengalaman. Ini akan merugikan perusahaan dan proses lamaran dari kandidat lain secara adil.

4. Loyal

Banyak orang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun, jangan sampai karena uang, integritas kamu justru tergadaikan. Oleh karena itu, sikap loyal kepada perusahaan menjadi etika penting yang harus kamu junjung.

Jangan tergiur dari iming-iming perusahaan yang menjadi kompetitor untuk membocorkan data penting perusahaan atau melakukan transfer klien secara ilegal sehingga membuat perusahaan tempatmu bekerja menjadi rugi.

Nah, itulah berbagai informasi terkait etika profesi yang harus kamu patuhi. Ingat, etika profesi adalah prinsip dalam berkarir. Jadi, bekerja tidak hanya tentang menyelesaikan tanggung jawab lalu mendapat gaji, tetapi juga berpegang teguh pada prinsip agar hasil kerja bisa berguna untuk orang lain atau minimal tidak merugikan orang lain.

Etika profesi juga harus dipahami oleh jobseeker. Sehingga ketika nanti sudah mendapatkan pekerjaan, kamu bisa menerapkannya dengan baik.

Bagi para jobseeker, semangat menyebar CV ke berbagai perusahaan, ya. Semakin banyak loker yang kamu lamar, semakin tinggi pula peluang kamu mendapat pekerjaan. Namun, kamu juga harus melamar posisi sesuai kualifikasi. Kamu bisa menggunakan aplikasi KitaLulus untuk mendapatkan loker yang sesuai kemampuan kamu.

Aplikasi KitaLulus memiliki sistem teknologi yang akurat dalam melakukan filter perusahaan yang sedang membutuhkan kandidat. Jadi, kamu akan terbebas dari loker tipu-tipu.

Tunggu apalagi? Yuk, lekas dapatkan karir impian melalui KitaLulus. Instal aplikasi KitaLulus dan permudah diri kamu melamar kerja hanya dalam genggaman, kapan pun kamu inginkan!

Baca Juga: Budaya Kerja: Jenis, Contoh, dan Indikator Perusahaan

Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top