Mengenal Stoicism, Manfaat, dan Cara Menerapkannya

Putri Prima
Lulusan Ilmu Komunikasi yang mendalami dunia content writing, khususnya di bidang karir dan bisnis.
filosofi stoicism adalah
Mengenal Stoicism, Manfaat, dan Cara Menerapkannya

Stoicism adalah- Belakangan ini, istilah filosofi stoicism tengah banyak digaungkan. Banyak yang mengatakan, stoicism adalah bagaimana kita mendapatkan kebahagiaan yang sejati. Dengan menerapkannya, kita jadi lebih tenang dan bijak dalam merespons hal yang tidak bisa kita kendalikan.

Filsafat satu ini juga mengajarkan bahwa kebahagiaan itu ada pada hal-hal yang kita kendalikan. Nah, bagaimana maksudnya? Simak penjelasan lengkap tentang apa itu stoicism, manfaat, dan cara menerapkannya di bawah ini.

Apa Itu Filosofi Stoicism?

Stoicism adalah sebuah filosofi yang pertama kali dicetuskan oleh Zeno pada awal abad ke 3 sebelum Masehi. Filosofi Stoicism atau sering juga disebut stoic sendiri diambil dari bahasa Yunani “stoikos” yang berarti “dari stoa serambi atau beranda). Ini mengacu pada Stoa Poikile yang menjadi tempat filsuf Zeno mengajarkan apa itu stoisisme. Maka tidak heran, filosofi stoicism sering juga disebut dengan filosofi teras.

konsep stoicism
Piramida Stoicism (sumber: NJ Life Hacks)

Pengertian filsafat stoicism merupakan sebuah filosofi yang mengajarkan tentang kebahagiaan hidup dan bagaimana kita menyikapi hal-hal di luar diri kita yang tidak dapat dikendalikan. Dalam ilmu stoicism ada dua pilar utama, yaitu cardinal virtues (dasar-dasar kebajikan) dan dichotomy of control (dualitas pengaturan hidup).

Pilar pertama cardinal virtues adalah dasar-dasar kebajikan seperti kebijaksanaan praktis, keberanian, keadilan, dan kesederhanaan.

Kebijaksanaan praktis sendiri adalah bagaimana kita bisa mengetahui sesuatu baik atau tidak untuk diri sendiri. Sedangkan keberanian dalam stoic adalah bagaimana kita memperjuangkan moral. Lalu dalam keadilan, tidak hanya keadilan untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain. 

Kebajikan terakhir dari stoicisim yaitu kesederhanaan, yang artinya kita dapat mengukur level yang sesuai saat menjalani hidup, tidak lebih maupun tidak kurang.

Pilar kedua dichotomy of control adalah implementasi dari stoicism untuk menciptakan kebahagiaan dalam hidup, dengan mengupayakan hal-hal yang bisa kita kontrol dan tidak terlalu memikirkan hal-hal yang tak bisa dikontrol.

Manfaat Menerapkan Stoicism

manfaat stoicism atau stoikisme

Tentu ada manfaat dari menerapkan stoicism dalam hidup, yaitu kita bisa jadi lebih tenang. Hal ini karena kita hanya memfokuskan diri pada hal dapat kita kendalikan.

Kamu tidak lagi perlu cemas atas pandangan buruk orang lain. Mengapa? Karena itu adalah hal diluar kendali kamu. Kamu juga jadi mudah mensyukuri hidup, karena prinsip stokis mengajarkan kamu pentingnya keikhlasan.

Stoikisme juga dikatakan berdampak pada emosi. Orang yang menerapkan stoicism dalam hidupnya paham akan pentingnya mengendalikan emosi. Lalu manfaat lainnya adalah kamu semakin realistis dalam memandang sesuatu. 

Prinsip Stoicism

Berdasarkan konsep dari stoicism, untuk menuju kebahagiaan hidup ada beberapa prinsip yang perlu diterapkan, seperti berikut ini:

  • Mampu melihat diri sendiri, dunia, dan manusia lain secara objektif dan menerima segala sifat mereka apa adanya.
  • Disiplin dalam mencegah diri sendiri dikontrol oleh keinginan untuk bahagian atau takut terhadap penderitaan.
  • Mampu membedakan antara apa kekuatan kita dan yang bukan kekuatan kita.

Stoicism adalah filsafat mengajarkan bahwa manusia sejatinya tidak bisa mengendalikan sesuatu hal yang terjadi di luar diri mereka. Yang hanya bisa kita kendalikan dan respons adalah hal-hal yang terjadi di dalam diri kita.

Saat kita bisa fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan, maka disitulah kita akan merasa berguna, efektif, dan mampu memecahkan masalah dengan mudah.

BACA JUGA: Rekomendasi Buku Self Improvement Best Seller 

Cara Menerapkan Filosofi Stoicism

cara menerapkan filosofi stoicism

Banyak yang sudah membuktikan, menerapkan stoikisme bisa membuat mereka lebih bahagia. Jika kamu ingin mencoba menerapkan stoikisme, berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan.

1. Akui Semua Emosi Bersumber dari Dalam Diri

Emosi yang kita rasakan pada dasarnya bersumber dari dalam diri. Tapi, kebanyakan dari kita berpikir emosi itu sumbernya dari hal-hal di luar diri kita, seperti pekerjaan, tugas, dan lainnya.

Padahal, kita harus memahami dan jujur bahwa semua konflik berasal dari internal, yaitu pikiran kita.

Maka, pada akhirnya kita dapat hidup lebih bahagia.

2. Melatih Dikotomi Kendali

Dikotomi kendali adalah cara kita memisahkan apa yang bisa kita kendalikan dan tidak bisa kita kendalikan.

Kita harus sadar bahwa ada hal-hal yang tidak bisa kita ubah. Dengan begitu, maka kita bisa mengendalikan emosi kita. Cara ini tidak hanya membuat kita lebih tenang dan bahagia, tapi juga terhindar dari emosi yang tidak perlu.

3. Manfaatkan Waktu Sebaik Mungkin

Filosofi ini juga mengajarkan bahwa waktu adalah aset berharga manusia. Karena waktu tidak dapat diulang kembali. Oleh karena itu, kita harus menggunakan waktu sebaik-baiknya. Hindari kebiasaan menunda-nunda pekerjaan, atau menyia-nyiakan waktu untuk kegiatan yang tidak bermanfaat.

4. Tetap Fokus

Tidak bisa kita pungkiri, ada saja hal yang mengganggu fokus kita. Terutama saat kita dihadapkan oleh banyak pilihan, fokus kita bisa teralihkan.

Nah, stoikisme mengajarkan agar fokus kita tetap terjaga, maka kita harus memiliki tujuan yang ingin dicapai.

5. Coba Buat Jurnal

Cara menerapkan stoikisme berikutnya adalah menulis jurnal. Dalam stoicism menulis jurnal ini bisa menjadi cerminan kamu di masa depan pada kejadian-kejadian di masa lalu. Menulis jurnal ini juga bisa membantu kamu untuk lebih mengenal siapa diri kamu.

Contoh Stoikisme dalam Kehidupan Sehari-hari

 Contoh stoikisme bisa kita temukan dalam dunia kerja. Sebagai perumpamaan, kamu adalah seorang pegawai disebuah perusahaan. Ada rumor yang mengatakan bahwa akan ada perusahaan akan mengadakan kenaikan jabatan.

Namun, walaupun kamu sudah bekerja keras, kamu masih belum juga mendapatkan kenaikan jabatan.

Nah, sebagai seorang stoic kamu pasti menyadari bahwa kenaikan jabatan adalah hal yang di luar kendalimu. Maka dari itu, yang bisa kamu lakukan adalah memberikan value lebih atau pindah perusahaan.

Rekomendasi Buku Stoicism

Jika kamu ingin mengetahui lebih banyak mengenai apa itu filosofi stoicism, ada beberapa buku yang cocok untuk kamu baca, seperti berikut ini.

1. Filosofi Teras

cara belajar stoicism

Buku ini menjadi salah satu buku best seller dan populer. Disampaikan dengan narasi dan cerita-cerita sederhana pasti akan membuat kamu lebih paham tentang apa itu stoicism. Dalam buku karya Henry Manampiring ini membahas tuntas tentang asal-usul filosofi stoicism sampai cara dan tips menerapkannya.

2. Letters From a Stoic

rekomendasi buku tentang stoikisme

Buku ini adalah karya Seneca. Di dalam buku ini ada 124 pesan yang ditulis Seneca yang merupakan salah satu tokoh stoikisme terkenal dari Yunani kepada temannya. Ia menuliskan banyak pesan bijaksana yang pastinya cocok untuk kamu yang ingin belajar stoic.

3. The Daily Stoic

buku tentang filosofi stoicism

Buku ini ditulis oleh Ryan Holiday dan merupakan buku yang banyak direkomendasikan untuk orang-orang yang ingin menerapkan stoicism dalam hidupnya. 

Di dalam buku ini akan dibahas tuntas mengenai filosofi stoic dan juga bagaimana kita melatih diri untuk menerapkan stoic.

Itulah hal-hal yang perlu kamu ketahui mengenai stoicism. Semoga tulisan ini bisa membantumu untuk mendapatkan kebahagiaan seperti yang diajarkan oleh stoikisme.

Untuk mendapatkan kebahagiaan dalam berkarier, kamu bisa menemukannya di aplikasi KitaLulus. Di sana kamu bisa menemukan 50.000 lebih lowongan dari berbagai perusahaan dan industri yang tersebar di seluruh kota besar di Indonesia. Semua lowongan sudah terjamin aman karena telah melalui verifikasi. Selain itu, lowongan kamu juga akan terkirim langsung ke WhatsApp HRD, jadi lebih mudah bila kamu ingin lakukan followup.

Jadi tunggu apalagi, ayo instal KitaLulus sekarang dan cari kerja dengan #LebihMudah!

Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top