Pemerintah Provinsi Jawa Tengah resmi mengumumkan UMP Jawa Tengah 2023 naik sebesar 8,01%. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah pada Senin, 28 November 2022.
Lantas, berapa besaran UMP Jawa Tengah 2023 dan UMK di setiap kabupaten dan kota provinsi tersebut? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Berapa UMP Jawa Tengah 2023?
Ganjar Pranowo telah menandatangani Surat Keputusan Gubernur Nomor 561/50 Tahun 2022 tentang Upah Minimum Provinsi Jawa Tengah 2023. Sesuai SK Gubernur tersebut, UMP Jawa Tengah 2023 adalah Rp1.958.169. Artinya, angka ini naik sebesar Rp145.234 dari tahun lalu.
Kenaikan UMP Jawa Tengah ini telah sesuai dan disetujui oleh Kemenaker berdasarkan surat Nomor B-M/360/HI.01.00/XI/2022 tanggal 11 November 2022. Surat tersebut diberikan kepada para gubernur sebagai anjuran untuk melakukan pembaruan keadaan perekonomian per provinsi berdasarkan upah minimum.
Sebagai gambaran tentang kenaikan UMP Jawa Tengah di setiap tahunnya, berikut rinciannya selama 5 tahun terakhir.
- UMP Jawa Tengah 2023: Rp1.958.169
- UMP Jawa Tengah 2022: Rp1.812.935
- UMP Jawa Tengah 2021: Rp1.798.979
- UMP Jawa Tengah 2020: Rp1.742.015
- UMP Jawa Tengah 2019: Rp1.605.396
Landasan Hukum Penetapan UMP Jawa Tengah 2023
Pembaruan upah minimum di tiap provinsi Indonesia tidak lagi menggunakan PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan yang merupakan turunan dari UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Sesuai dengan arahan Kemenaker, dasar hukum yang digunakan adalah Permenaker Nomor 18 tentang Penetapan UMP 2023.
Perubahan ini bukan tanpa alasan. Di samping banyaknya aliansi buruh yang melakukan protes karena penggunaan PP Nomor 36 Tahun 2021, Kemenaker juga menilai formulasi pada aturan tersebut tidak relevan dengan kondisi perekonomian di Indonesia saat ini.
Pasalnya, dalam peraturan pemerintah tersebut, inflasi dan pertumbuhan ekonomi harus dikalikan sehingga jika suatu provinsi memiliki angka pertumbuhan ekonomi negatif, tentu kenaikan upah minimum tidak akan terjadi.
Dan sebaliknya, ketika ada provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang melesat pesat, kenaikan upah minimum akan tidak relevan dengan kondisi perusahaan dan akan memberatkan pengusaha.
Maka dari itu, Kemenaker membentuk formulasi penghitungan upah minimum baru dalam Permenaker Nomor 18 Tahun 2022. Dalam aturan ini, perbedaan yang terjadi adalah:
- Angka pertumbuhan ekonomi akan dikalikan dengan alfa untuk menentukan penyesuaian upah minimum. Alfa merupakan kontribusi penyerapan tenaga kerja terhadap perekonomian wilayah terkait.
- Ketika perkalian pertumbuhan ekonomi dan alfa bernilai negatif, maka yang dihitung hanya angka inflasi saja yang nantinya akan dikalikan dengan upah minimum tahun berjalan.
- Kenaikan upah minimum maksimal 10%.
Selain itu, baik gubernur dan kementerian pusat tetap harus melibatkan tiga kelompok dalam penetapan upah minimum, yaitu:
- APINDO atau aliansi pengusaha Indonesia
- Aliansi buruh dan pekerja
- Akademisi
Baca juga: UMP Banten 2023, Resmi Naik Sebesar 6,4% dari Tahun 2022
Analisis Kenaikan UMP Jawa Tengah 2023
Sesuai dasar hukum penetapan UMP 2023 yaitu Permenaker Nomor 18 Tahun 2022, terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam memperbarui upah minimum setiap tahunnya.
Faktor tersebut adalah inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan penyerapan tenaga kerja di wilayah terkait.
Sesuai dengan data yang dihimpun oleh lembaga statistika berwenang di Indonesia, data-data dari ketiga faktor tersebut akan dihitung untuk kemudian menjadi pertimbangan utama penetapan upah minimum di tiap provinsi.
Untuk data inflasi akan dihitung dari September di tahun sebelumnya hingga September tahun berjalan.
Sesuai dengan aturan tersebut, inflasi di Jawa Tengah per September 2022 memiliki inflasi sebesar 6.40% secara year on year. Data tersebut secara resmi dihimpun oleh Badan Pusat Statistik Indonesia.
Terkait pertumbuhan ekonomi, penghitungan yang dilakukan adalah pada kuartal III tahun lalu dan kuartal I—III tahun berjalan.
Sesuai data dari Bank Indonesia serta Badan Pusat Statistika, pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah pada kuartal IV tahun 2021 adalah 5,42%, kuartal I 2022 adalah 5,12%, kuartal II 2022 adalah 5,66%, dan kuartal III adalah 5,28%.
Terkait catatan tentang penyerapan tenaga kerja, Jawa Tengah mencatat bahwa per Agustus 2022, angka pengangguran menurun sebesar 44 ribu. Angka orang yang bekerja juga menjadi 18,39 juta, yang berarti mengalami kenaikan sebesar 555 ribu dibanding tahun sebelumnya.
Dari catatan di atas, bisa disimpulkan bahwa kenaikan UMP Jawa Tengah 2023 memang bukan tanpa sebab. Kondisi perekonomian di Indonesia memang tengah positif di 2022 ini usai mengalami kemerosotan di 2020 akibat pandemi Covid-19.
Baca juga: Perbedaan UMR, UMK, dan UMP - KitaLulus
Berapa UMK 2023 di 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah?
Pada 7 Desember 2022, Ganjar Pranowo secara sah mengumumkan besaran kenaikan UMK Jawa Tengah 2023. Pengumuman ini berdasarkan surat keputusan yang telah disahkan dengan nomor 561/54 Tahun 2022 tentang Upah Minimum pada 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jateng Tahun 2023.
Seperti prediksi, UMK Kota Semarang adalah yang tertinggi di Jawa Tengah dengan besaran Rp3.060.348. Artinya, UMK Kota Semarang mengalami kenaikan sebesar Rp 152.358 dibanding upah minimum di tahun sebelumnya.
Untuk wilayah dengan UMK terendah adalah Kabupaten Banjarnegara, yaitu sebesar Rp1.958.169.
Berikut daftar UMK Jawa Tengah 2023 secara rinci.
1. UMK Kota Semarang:
2022: Rp2.835.021
2023: Rp3.060.348
2. UMK Kabupaten Demak:
2022: Rp2.513.005
2023: Rp2.680.421
3. UMK Kabupaten Kendal:
2022: Rp2.340.312
2023: Rp2.508.299
4. UMK Kabupaten Semarang:
2022: Rp2.311.254
2023: Rp2.480.988
5. UMK Kabupaten Kudus:
2022: Rp2.293.058
2023: Rp2.439.813
6. UMK Kabupaten Cilacap:
2022: Rp2.230.731
2023: Rp2.383.090
7. UMK Kota Pekalongan:
2022: Rp2.156.213
2023: Rp2.305.822
8. UMK Kabupaten Batang:
2022: Rp2.132.535
2023: Rp2.282.025
9. UMK Kota Salatiga:
2022: Rp2.128.523
2023: Rp2.284.179
10. UMK Kabupaten Jepara:
2022: Rp2.108.403
2023: Rp2.272.626
11. UMK Kabupaten Pekalongan:
2022: Rp2.094.646
2023: Rp2.247.345
12. UMK Kabupaten Magelang:
2022: Rp2.081.807
2023: Rp2.236.776
13. UMK Kabupaten Karanganyar:
2022: Rp2.064.313
2023: Rp2.207.483
14. UMK Kota Surakarta:
2022: Rp2.035.720
2023: Rp2.174.169
15. UMK Kabupaten Klaten:
2022: Rp2.015.623
2023: Rp2.152.322
16. UMK Kabupaten Boyolali:
2022: Rp2.010.299
2023: Rp2.155.712
17. UMK Kota Tegal:
2022: Rp2.005.930
2023: Rp2.145.012
18. UMK Kabupaten Sukoharjo:
2022: Rp1.998.153
2023: Rp2.138.247
19. UMK Kabupaten Purbalingga:
2022: Rp1.996.814
2023: Rp2.130.980
20. UMK Kabupaten Banyumas:
2022: Rp1.983.261
2023: Rp2.118.123
21. UMK Kabupaten Tegal:
2022: Rp1.968.446
2023: Rp2.106.237
22. UMK Kabupaten Pati:
2022: Rp1.968.339
2023: Rp2.107.697
23. UMK Kabupaten Pemalang:
2022: Rp1.940.890
2023: Rp2.081.783
24. UMK Kota Magelang:
2022: Rp1.935.913
2023: Rp2.066.006
25. UMK Kabupaten Wonosobo:
2022: Rp1.931.285
2023: Rp2.076.208
26. UMK Kabupaten Purworejo:
2022: Rp1.911.850
2023: Rp2.043.902
27. UMK Kabupaten Kebumen:
2022: Rp1.906.781
2023: Rp2.035.890
28. UMK Kabupaten Blora:
2022: Rp1.904.196
2023: Rp2.040.080
29. UMK Kabupaten Grobogan:
2022: Rp1.894.032
2023: Rp2.029.569
30. UMK Kabupaten Temanggung:
2022: Rp1.887.832
2023: Rp2.027.569
31. UMK Kabupaten Brebes:
2022: Rp1.885.019
2023: Rp2.018.836
32. UMK Kabupaten Rembang:
2022: Rp1.874.322
2023: Rp2.015.927
33. UMK Kabupaten Sragen:
2022: Rp1.839.429
2023: Rp1.969.569
34. UMK Kabupaten Wonogiri:
2022: Rp1.839.043
2023: Rp1.968.448
35. UMK Kabupaten Banjarnegara:
2022: Rp1.819.835
2023: Rp1.958.169
Baca juga: UMR Solo 2022 Akhirnya Naik, Ini Daftar UMK Kota di Soloraya Lengkap
Itulah rincian UMP Jawa Tengah 2023 lengkap dengan UMK di 35 kabupaten dan kota Jawa Tengah. Untuk mengetahui update tentang upah minimum, kamu bisa mengecek laman web KitaLulus.
KitaLulus juga memberikan fasilitas berupa upgrade skill dan informasi loker yang bisa kamu akses secara gratis. Ada lebih dari 92.000 loker dari lebih dari 50.000 perusahaan terpercaya dari seluruh Indonesia. Yuk install aplikasi KitaLulus di smartphone kamu sekarang juga!