WFH Adalah Sistem Kerja Jarak Jauh, Ini Tips Agar Produktif

Nisa Maulan Shofa
Penulis profesional sejak tahun 2017. Berspesialisasi dalam penulisan di bidang karir dan seputar dunia kerja.
wfh adalah
WFH Adalah Sistem Kerja Jarak Jauh, Ini Tips Agar Produktif

Work from home atau WFH adalah sistem kerja yang mungkin sudah biasa dilakukan oleh freelancer. Bahkan, sistem kerja mereka disebut sebagai remote working karena tidak hanya dapat dilakukan di rumah, melainkan juga dari mana saja (work from anywhere).

Namun, bagi sebagian besar pekerja yang terbiasa datang ke kantor dari pagi hingga sore, WFH ini masih terbilang asing. Sistem tersebut mulai diadaptasi sejak pandemi Covid-19 guna membatasi kontak antar manusia dan memutus rantai penularan virus.

Nah, kali ini KitaLulus akan membahas mengenai apa itu WFH secara detail, termasuk kelebihan dan kekurangan serta tips agar tetap produktif. Oleh karena itu, simak sampai akhir, ya!

Pengertian Work From Home (WFH)

Berbagai perusahaan non-esensial mau tidak mau harus menerapkan work from home sejak awal 2020 jika ingin tetap berjalan. Batasan jarak yang diberlakukan oleh pemerintah membuat sistem kerja bertemu langsung dilarang demi memutus penularan virus secara cepat.

Menjadi hal baru bagi pekerja kantor, WFH adalah sistem kerja dengan banyak plus dan minus. Maka dari itu, menjalani work from home artinya harus siap menerapkan koordinasi dan kerja sama tim yang kuat supaya sistem kerja ini tetap efektif selama dijalankan.

Setelah pandemi mulai mereda, perusahaan yang menemukan kenyamanan akan sistem WFH justru tidak mau kembali menggunakan sistem kerja work from office atau WFO. Alasan utamanya tentu saja jelas, biaya operasional perusahaan ternyata bisa ditekan dengan sistem kerja jarak jauh ini.

Jenis Jam Kerja pada WFH

Terdapat 3 jenis jam kerja yang digunakan WFH, yaitu:

1. Fixed Working Hours

Salah satu jenis jam kerja WFH adalah fixed working hours. Jenis jam kerja ini sama seperti bekerja di kantor, dimulai dari pagi hingga sore dan pada umumnya diberlakukan presensi.

Jadi, meskipun bekerja dari rumah, karyawan tetap harus disiplin masuk dari jam sekian dan berhenti kerja di jam sekian.

Jenis jam kerja ini bisa dijadikan awal untuk mengatur karyawan secara efektif. Sebab, perusahaan tetap dapat memantau siapa saja yang terlambat masuk.

2. Flexible Working Hours

Flexible working hours biasanya menggunakan asas saling percaya. Sebab sesuai namanya, jenis jam kerja ini adalah tidak menentu alias fleksibel.

Karyawan bebas bekerja dari jam berapa pun, yang penting memenuhi jumlah jam kerja yang telah disepakati, yaitu 7–8 jam per hari atau kurang lebih 40 jam per minggu.

3. Variable Working Hours

Jenis jam kerja ketiga pada WFH adalah variable working hours. Sistem ini berlaku untuk perusahaan yang masih menerapkan kerja dari kantor sekaligus dari rumah.

Jadi, terdapat shifting sistem kerja. Contoh, divisi A akan bekerja di kantor dari jam 9–12, lalu setelah makan siang bisa kembali ke rumah dan melanjutkan kerja secara jarak jauh.

Baca juga: Perbedaan Work From Home dan Remote Working yang Harus Kamu Tahu

Sejarah Singkat WFH

Jika kamu berpikir bahwa kemunculan WFH adalah karena pandemi virus di awal tahun 2020 ini, maka itu kurang tepat. Sebab nyatanya, penerapan sistem kerja dari rumah oleh berbagai perusahaan sudah ada sejak 1970-an.

Yup, bekerja dari rumah sebenarnya sudah dilaksanakan oleh home industry atau perusahaan-perusahaan kecil yang menghasilkan barang dalam jumlah tak sebanyak perusahaan manufaktur besar.

Dikutip dari Kumparan, abad 17 ditandai sebagai waktu di mana home industry banyak didirikan, biasanya menggunakan lantai atas, gudang, hingga pekarangan rumah untuk ruang kerja mereka.

Hingga kemudian, para pekerja kantoran menerapkan sistem kerja ini dengan alasan menghemat biaya perjalanan, efektivitas waktu di jalan, serta memaksimalkan fungsi alat komunikasi.

Orang pertama yang mencetuskan ide WFH adalah Jack Nilles, mantan insinyur NASA. Dulu istilahnya adalah telecommute. Sistem ini juga digadang sebagai proyek untuk mengurangi kemacetan lalu lintas yang kemudian dibiayai oleh The National Science Foundation.

Akan tetapi, sistem kerja jarak jauh dengan sebutan telework juga sudah diinformasikan oleh Norbert Wiener dalam bukunya yang berjudul The Human Use of Human Beings Cybernetics and Society.

Secara umum, tujuan dari penerapan WFH adalah sebagai berikut.

  • Mengurangi kemacetan lalu lintas
  • Menghemat konsumsi energi
  • Memberlakukan pengaturan kerja yang fleksibel
  • Menciptakan keseimbangan kerja dan kehidupan di rumah
  • Tenaga terampil meningkat
  • Pengurangan pengangguran di daerah pinggir kota
  • Perbaikan pengelolaan waktu kerja efektif

Baca juga: Pejuang WFH Wajib Tahu! Ini 6 Inspirasi dan Tips Buat Desain Ruang Kerja Minimalis

Kelebihan dan Kekurangan WFH

Di setiap sistem kerja, tentu ada kelebihan dan kekurangan yang akan kamu rasakan. Adapun kelebihan dan kekurangan WFH adalah sebagai berikut.

Kelebihan WFH

Berikut adalah kelebihan WFH yang bisa dirasakan oleh pekerja maupun perusahaan.

  • Meningkatkan produktivitas cara kerja jika dilakukan dengan baik
  • Meningkatkan kepercayaan antar karyawan dan antara perusahaan-karyawan
  • Mengurangi biaya perjalanan dan makan karena bisa berhemat dengan memasak di rumah saja
  • Mengurangi biaya operasional kantor, bahkan bisa menambah karyawan tanpa harus memikirkan perluasan ruang kerja
  • Menghindari politik kantor karena para karyawan sudah jarang bertemu secara fisik
  • Mengurangi biaya pengasuh anak karena bisa mengurus langsung sendiri
  • Dapat mengatur jam kerja dengan fleksibel

Kekurangan WFH

Sementara itu, beberapa kekurangan WFH adalah mungkin saja dikarenakan kamu belum terbiasa, seperti:

  • Merasa terasingkan dari lingkungan kantor
  • Pengeluaran di rumah bertambah
  • Kurangnya komunikasi antar karyawan dan atasan sehingga bisa terjadi miskomunikasi
  • Pemberlakuan jam kerja yang ternyata kurang efektif
  • Atasan sulit melakukan pemantauan
  • Hasil kerja kurang maksimal

Tips Work From Home Produktif

Supaya kamu tidak mengalami poin-poin dari kekurangan sistem kerja WFH di atas, kamu bisa menerapkan tips work from home produktif berikut ini.

  1. Setting waktu terbaik untuk bekerja.
  2. Pastikan jaringan internet lancar sehingga bisa bekerja dengan maksimal.
  3. Jangan mengabaikan panggilan dari rekan kerja supaya komunikasi tetap terjalin dengan baik.
  4. Jika terdapat waktu rapat, pastikan tidak ada distraksi yang mengganggu waktu rapat kamu.
  5. Ciptakan ruang kerja yang nyaman dan aman.
  6. Sediakan waktu untuk beristirahat ketika bekerja.
  7. Tetap lakukan rutinitas di luar pekerjaan seperti biasa, mulai dari olahraga, berkomunikasi dengan keluarga maupun teman.

Baca juga: Sambil WFH, Ini Dia 11 Pilihan Olahraga Ringan di Rumah, Bisa Menurunkan Berat Badan, Lho!

WFH adalah sistem kerja yang solutif untuk menghemat berbagai hal, baik dari sisi karyawan maupun perusahaan.

Namun, sistem ini justru akan menjadi hal yang merugikan jika regulasi perusahaan kurang baik dan kamu juga tidak dapat menciptakan ruang nyaman untuk bekerja. Jadi, pastikan segala hal yang menjadi kendala dibicarakan dengan atasan, ya.

Nah, apakah kamu tertarik mencari pekerjaan dengan sistem kerja jarak jauh? Mungkin, kamu merasa kesulitan untuk melakukan filternya karena biasanya informasi loker tersebut tercampur dengan sistem kerja lainnya. Namun, hal itu tidak berlaku jika kamu menggunakan aplikasi KitaLulus.

Di aplikasi KitaLulus, kamu dapat mencari loker dengan melakukan filter sistem kerja, seperti full time, remote working, work from home, hybrid, dan lainnya. Jadi, kamu bisa dengan mudah menyesuaikan kebutuhan informasi loker yang kamu cari.

Cukup instal aplikasi KitaLulus melalui PlayStore dan lakukan registrasi dengan mudah. Kamu tinggal masuk ke akun Google kamu yang aktif dan kamu sudah bisa menggunakan aplikasinya.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, segera lamar pekerjaan impianmu dengan aplikasi KitaLulus secara mudah, aman, dan terpercaya!

Share this article:
Share this article: Share Tweet
To top