Pengertian Akuntabilitas, Jenis, Prinsip, Fungsi, dan Contohnya

Nisa Maulan Shofa
Penulis profesional sejak tahun 2017. Berspesialisasi dalam penulisan di bidang karir dan seputar dunia kerja.
akuntabilitas adalah
Pengertian Akuntabilitas, Jenis, Prinsip, Fungsi, dan Contohnya

Akuntabilitas adalah prinsip yang penting dalam bidang kerja apa pun, utamanya di bidang akuntansi dan manajemen. Akuntabilitas menjadi salah satu soft skill yang wajib dimiliki karyawan agar mereka bisa menjadi pekerja yang dapat dipercaya sehingga meraih jenjang karir yang sesuai.

Anda bisa mempelajari apa itu akuntabilitas, jenis, prinsip penting, fungsi, hingga contoh akuntabilitas di artikel ini. Simak hingga akhir, ya!

Apa Itu Akuntabilitas?

Secara sederhana, akuntabilitas adalah bentuk sikap seseorang dalam mempertanggungjawabkan pekerjaannya. Pemahaman ini sesuai dengan asal kata akuntabilitas, yaitu dari bahasa Inggris “accountability” yang artinya pertanggungjawaban.

Tidak heran kenapa kemudian perusahaan akan mencantumkan “accountable” ketika sedang membuka proses rekrutmen.

Seorang pakar ilmu politik Indonesia dan mantan anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, yaitu Prof. Dr. Miriam Budiardjo menyatakan bahwa akuntabilitas adalah sebuah pertanggungjawaban dari pihak yang diberi kuasa/mandat untuk memerintah kepada yang memberi mereka mandat.

Dari arti akuntabilitas di atas, bisa disimpulkan bahwa akuntabilitas adalah sikap yang wajib dimiliki semua orang yang memiliki sebuah posisi. Dengan begitu, sikap ini tidak hanya ditujukan untuk karyawan, tetapi juga atasan yang juga memiliki tugas untuk melaksanakan pekerjaan sesuai porsinya.

Baca Juga: 10 Cara Meningkatkan Kinerja Karyawan Agar Loyal dan Produktif

Fungsi Akuntabilitas

Fungsi Akuntabilitas

Terdapat tiga fungsi penting akuntabilitas dalam suatu perusahaan. Fungsi ini nantinya akan mempermudah perusahaan berkembang. Berikut penjelasannya.

1. Alat Monitor

Fungsi akuntabilitas yang pertama adalah sebagai alat untuk memonitor tugas maupun kewajiban yang dikerjakan seseorang untuk dipertanggungjawabkan. Selain itu, ini juga dapat digunakan sebagai alat ukur keberhasilan kerja sekaligus evaluasi kinerja.

2. Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Pekerjaan

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, dalam akuntabilitas terdapat tujuan yang disepakati dalam penyusunan tugas dan hasilnya. Nah, dari setting goal di setiap tugas ini menjadikan setiap karyawan paham apa yang harus dikerjakan. Dengan begitu, pengerjaan tugas bisa lebih efisien dan terukur dengan baik.

3. Mencegah Penyalahgunaan Jabatan

Dengan berpegangan pada prinsip akuntabilitas, maka seseorang akan terhindar dari penyalahgunaan jabatan, sebagai contoh korupsi. Ini dikarenakan mereka merasa setiap pekerjaan yang dilakukan harus ada pertanggungjawabannya.

Prinsip Akuntabilitas

Dalam mencapai suatu tugas untuk bisa dipertanggungjawabkan, terdapat beberapa pegangan yang harus dimiliki. Inilah yang kemudian menciptakan prinsip akuntabilitas dalam suatu perusahaan. Prinsip akuntabilitas adalah sebagai berikut.

  • Seluruh karyawan dan pimpinan harus memiliki komitmen untuk menjaga lingkungan perusahaan memiliki nilai yang akuntabel.
  • Aturan hukum yang ada harus dipegang erat dan ditanamkan sebagai hal yang tidak boleh dilanggar.
  • Segala tujuan yang ditetapkan di awal adalah hal mutlak yang harus dicapai. Ketika ada kendala, sistem evaluasi harus dilakukan untuk tahu di mana titik salah yang harus diperbaiki.
  • Orientasi yang harus dipegang oleh seluruh karyawan dan pimpinan adalah visi, misi, hasil, dan manfaat ketika suatu tujuan itu tercapai dan semuanya harus demi perusahaan, bukan tujuan individu.
  • Setiap individu dalam perusahaan harus memiliki sifat jujur, transparan, objektif, kooperatif, dan kreatif.

Prinsip-prinsip di atas kemudian harus dilengkapi dengan aspek akuntabilitas juga, di antaranya sebagai berikut.

  • Leadership
  • Transparansi
  • Integritas
  • Kepercayaan
  • Kejelasan
  • Responsibility
  • Konsistensi
  • Keadilan
  • Keseimbangan

Baca Juga: 5 Prinsip Good Corporate Governance & Tujuan Penerapannya

Jenis Akuntabilitas

Jenis Akuntabilitas

Ada dua jenis akuntabilitas yang perlu Anda pahami, yaitu akuntabilitas vertikal dan horizontal.

1. Akuntabilitas Vertikal 

Jika secara umum arti akuntabilitas adalah pertanggungjawaban, maka akuntabilitas vertikal adalah bentuk tanggung jawab seseorang kepada orang lain yang memiliki kedudukan lebih tinggi dibanding dirinya.

Supaya lebih mudah memahami, contoh akuntabilitas vertikal adalah seorang karyawan di posisi content marketing harus memberikan laporan kepada head of digital marketing sebagai bentuk pertanggungjawaban dari setiap tugas yang ia kerjakan.

Content marketing officer tersebut bisa menjelaskan apa saja pencapaiannya dan mengapa ada bagian yang kurang bisa dicapai dengan maksimal. 

2. Akuntabilitas Horizontal

Berbeda dengan akuntabilitas vertikal, bentuk tanggung jawab pada akuntabilitas horizontal adalah tentang kepercayaan. Tanggung jawab ini berlaku kepada para konsumen hingga masyarakat luas.

Contohnya adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengantaran makanan. Sikap ramah, tepat waktu dalam mengantar, hingga bersikap sopan dalam menjelaskan jika ada kendala harus selalu dijunjung tinggi. Dengan begini, customer atau pemakai jasa akan merasa dihargai.

Tingkatan Akuntabilitas

Selain jenis akuntabilitas, terdapat juga tingkatan akuntabilitas. Jika digambarkan, akuntabilitas memiliki piramida di mana bagian bawah adalah akuntabilitas personal yang harus bertanggung jawab kepada diri sendiri. Tingkatan atasnya lagi adalah akuntabilitas individu, kelompok, organisasi, hingga stakeholder.

Pahami lebih jelasnya berikut ini.

1. Akuntabilitas Personal

Ketika Anda diberi mandat untuk mengerjakan suatu hal dan Anda menerimanya, Anda tidak hanya terikat kepada si pemberi tugas. Anda juga terikat pada diri sendiri untuk menyelesaikan tugas itu dengan baik. Inilah yang kemudian menciptakan tingkatan akuntabilitas paling dasar, yaitu akuntabilitas personal.

Dalam akuntabilitas personal, Anda harus mempertanggungjawabkan hasil yang Anda kerjakan kepada diri sendiri. Sehingga nantinya diperlukan kejujuran, integritas, moral, dan etika.

2. Akuntabilitas Individu

Akuntabilitas adalah bentuk respect kita kepada orang lain tanpa memandang jabatan. Maka dari itu, dalam tingkatan akuntabilitas kedua terdapat akuntabilitas individu.

3. Akuntabilitas Kelompok

Tingkatan berikutnya adalah akuntabilitas kelompok. Ini akan berguna untuk saling menghargai sesama karyawan dalam satu tim divisi. Dengan begitu, setiap anggota tim akan memahami pekerjaan satu sama lain tanpa saling menjatuhkan. Tim akan lebih kompak dengan adanya pemahaman tentang akuntabilitas kelompok.

4. Akuntabilitas Organisasi

Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil laporan kinerja yang sudah dicapai, baik laporan oleh individu maupun kinerja organisasi kepada masyarakat umum.

5. Akuntabilitas Stakeholder

Dalam hal ini, stakeholder meliputi masyarakat umum, pembayar pajak, dan pengguna layanan yang memberikan saran, masukan, dan kritik terhadap kinerja seseorang atau organisasi. Jadi, tingkatan ini menjadi tanggung jawab pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil, responsif, dan bermartabat.

Baca Juga: Mengenal Profesional dalam Bekerja, Ciri, Etika, dan Konsepnya

Mekanisme Akuntabilitas

Mekanisme Akuntabilitas

Dalam setiap organisasi maupun perusahaan pasti mempunyai mekanisme akuntabilitas yang berbeda-beda. Berikut beberapa contohnya:

  • Sistem penilaian kerja
  • Sistem akuntansi
  • Sistem akreditasi
  • Sistem pengawasan (CCTV, fingerprint, atau software untuk memonitor kinerja pegawai)

Contoh Akuntabilitas

Sebagai gambaran lebih lanjut, berikut KitaLulus berikan contoh akuntabilitas dalam beberapa bidang pekerjaan.

  • Seorang barista tidak hanya memiliki tugas untuk membuat minuman, tetapi juga mampu memberikan edukasi kepada pembeli yang kurang mengetahui apa saja kandungan dalam minuman yang akan dia pesan.
  • Chef harus bertanggung jawab dalam pengelolaan dapur dan standar masakan di dapur sehingga ia harus bisa mengatur para koki dengan baik sesuai job desk masing-masing.
  • Menjadi HRD tidak hanya bertugas untuk membuka lowongan kerja ketika perusahaan membutuhkan karyawan baru, tetapi juga mampu melakukan pengelolaan human resource di perusahaan dan tahu apa saja kebutuhan dan kondisi karyawan secara umum.
  • Seorang digital marketing tidak hanya bertanggung jawab pada pengelolaan media sosial perusahaan, tetapi juga harus paham tentang riset konten dan mengetahui secara keseluruhan hal-hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan pemasaran perusahaan melalui digital.
  • Ketika Anda menjalankan bisnis F&B, kualitas makanan bukan satu-satunya poin utama. Anda juga harus memperhatikan bagaimana servis atau pelayanan yang Anda berikan kepada customer.

Itulah penjelasan tentang pengertian akuntabilitas yang sangat penting untuk diterapkan demi menjalankan tugas dengan baik. Selain sebagai alat kontrol kinerja, akuntabilitas juga bermanfaat sebagai alat ukur keberhasilan kerja.

Jika perusahaan Anda ingin mencapai suatu tujuan dan membutuhkan lebih banyak karyawan, hire individu yang memiliki sikap akuntabel. Menemukannya memang tidak instan sekali sebar informasi lowongan kerja dan langsung dapat. Perlu sistem seleksi yang ketat.

Tapi, tidak perlu cemas dan bingung, untuk merekrut kandidat terpercaya, Anda bisa bekerja sama dengan KitaLulus. KitaLulus memiliki aplikasi dengan sistem berteknologi canggih sehingga bisa menyeleksi jobseeker yang memiliki kualifikasi sesuai kebutuhan perusahaan. Jadi, proses rekrutmen bisa lebih lancar dan karyawan yang direkrut juga akan sesuai syarat yang diinginkan perusahaan Anda.

Pasang info loker di perusahaan Anda secara gratis hanya dengan mengisi formulir di sini. Nantinya, informasi lowongan kerja tersebut akan tayang di aplikasi KitaLulus dan dapat dengan mudah ditemukan oleh lebih dari 1.000.000 pengguna dari KitaLulus.

Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top