Analisis Kelayakan Usaha: Metode, Aspek, Langkah, dan Contoh

Shirley Candrawardhani
Admin KitaLulus adalah content writer dan editor profesional yang mengelola konten artikel di KitaLulus.
analisis kelayakan usaha
Analisis Kelayakan Usaha: Metode, Aspek, Langkah, dan Contoh

Sebelum membuat sebuah keputusan bisnis, tentu Anda akan melakukan beberapa analisis. Hal ini tidak terkecuali untuk analisis kelayakan usaha yang bisa menjadi dasar atau patokan kelangsungan bisnis Anda.

Analisis kelayakan usaha juga bisa menentukan apakah ide atau produk yang Anda tawarkan bisa diterapkan atau tidak. Itulah mengapa umumnya analisis ini dilakukan sebelum bisnis dijalankan.

Meskipun terlihat rumit, namun analisis kelayakan usaha adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh pengusaha. Simak pembahasan singkat selengkapnya di bawah ini, ya!

Pengertian Analisis Kelayakan Usaha

Secara garis besar, feasibility study atau analisis kelayakan usaha adalah sebuah studi atau analisis terperinci yang digunakan untuk mempertimbangkan semua aspek penting dari proyek yang diusulkan agar bisa menentukan kemungkinan keberhasilannya.

Sedangkan Jumingan, penulis buku Studi Kelayakan Bisnis, memaparkan bahwa analisis kelayakan usaha bertujuan untuk menghindari salah pada penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang tidak menguntungkan. Analisis ini dilakukan guna menilai apakah suatu proyek yang diambil bisa membawa keuntungan atau tidak.

Lalu, Ibrahim, dalam buku Studi Kelayakan Bisnis, menyebutkan bahwa analisis kelayakan usaha mengacu pada suatu kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang didapatkan dari sebuah usaha atau proyek yang dijalankan.

Sederhananya, analisis kelayakan usaha bisa menilai potensi keberhasilan dari sebuah rencana atau proyek yang diusulkan dengan mendefinisikan biaya yang diharapkan dan manfaat yang didapatkan.

Hal yang harus diperhatikan adalah meskipun analisis kelayakan usaha bisa menentukan kemungkinan risiko yang terjadi, ada beberapa langkah yang harus dipertimbangkan lebih dulu.

Metode Analisis Kelayakan Usaha

Pada dasarnya, feasibility study menyajikan semua bukti dan memberikan rekomendasi kuat yang bisa menjadi dasar apakah usaha yang dijalankan bisa bergerak maju atau tidak.

Maka dari itu, agar bisa mendapatkan hasil valid, Anda harus melakukan metode analisis kelayakan usaha dengan benar.

1. Probability Sampling

Metode analisis kelayakan usaha ini menggunakan pengambilan sampel yang semuanya memiliki peluang sama. Metode yang paling umum, mudah, dan populer untuk digunakan adalah random sampling.

2. Non Probability Sampling

Jika metode sebelumnya semua sampel mendapatkan peluang yang sama, pada metode ini justru sebaliknya. Hal tersebut dikarenakan peneliti tidak memiliki data jumlah populasi yang akan diambil. Biasanya quota sampling adalah metode yang paling sering digunakan.

Baca juga: 7 Langkah Mudah Menggunakan Analisis Usaha yang Perlu Anda Tahu

Aspek Kelayakan Usaha

Aspek Kelayakan Usaha

Tidak hanya metodenya saja yang perlu diperhatikan, tetapi juga aspek kelayakan usahanya. Berikut merupakan aspek feasibility study yang perlu Anda perhatikan.

1. Aspek Hukum atau Legalitas

Aspek ini berkaitan dengan legalitas atau izin hukum saat mendirikan perusahaan. Mulai dari izin lokasi, izin usaha pendirian usaha, surat tanda daftar perusahaan, NPWP, akta pendirian perusahaan, dan surat resmi lainnya.

2. Aspek Ekonomi dan Budaya

Aspek kelayakan usaha satu ini dilihat dari dampak yang diberikan pada daerah sekitarnya. Sisi ekonomi akan menunjukkan apakah perusahaan yang Anda jalankan memberikan dampak baik pada tingkat pendapatan per kapita atau tidak.

Lalu dari sisi budaya adalah apakah perusahaan yang Anda jalankan berdampak pada adat istiadat di daerah sekitar atau tidak.

3. Aspek Pasar dan Pemasaran

Pasar dan pemasaran merupakan salah satu aspek kelayakan usaha yang paling penting. Mengapa? Sebab produk yang Anda tawarkan akan dipromosikan ke pasar.

Aspek ini juga nantinya akan menjawab pertanyaan apakah produk maupun jasa yang Anda tawarkan bisa diterima dan memiliki peluang di pasar. Lalu faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi kondisi pasar ialah mulai dari potensi pasar, jumlah pelanggan, daya beli masyarakat, segmentasi pasar, persaingan, dan lainnya.

4. Aspek Manajemen

Sebuah perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa adanya manajemen atau orang-orang dibalik layar. Aspek kelayakan usaha ini melihat bagaimana perusahaan Anda berkembang dan hal lainnya yang berhubungan dengan operasional perusahaan.

5. Keuangan

Satu lagi aspek pada feasibility study adalah keuangan. Aspek ini menjadi penentu apakah perusahaan memiliki modal atau biaya yang cukup untuk terus maju dan berkembang.

Langkah-langkah Analisis Kelayakan Usaha

Seperti yang disebutkan sebelumnya, ada langkah-langkah analisis kelayakan usaha yang harus dilakukan sebelum menentukan apakah suatu proyek menguntungkan atau tidak.

Meskipun setiap proyek memiliki tujuan dan kebutuhan yang unik, semuanya tetap harus melalui feasibility study untuk meminimalisir kerugian dan kemungkinan resiko yang terjadi. Berikut beberapa langkah analisis kelayakan usaha yang bisa Anda lakukan.

  • Langkah pertama adalah lakukan analisis awal yang bisa mendapatkan umpan balik dari para stakeholder.
  • Kemudian, lakukan analisis dan ajukan pertanyaan tentang data penelitian.
  • Jangan lupa melakukan riset pasar untuk mengidentifikasi permintaan pasar dan peluang bisnis lainnya.
  • Buatlah business plan dengan lengkap dan rinci.
  • Anda juga bisa menyiapkan laporan laba rugi yang diproyeksikan. Termasuk di dalamnya pendapatan perusahaan, biaya operasional, dan laba perusahaan.
  • Siapkan juga neraca yang menyajikan data aset dan kewajiban perusahaan.
  • Identifikasi hambatan dan potensi kerugian, serta bagaimana cara mengatasinya.
  • Terakhir, buat keputusan “yes” atau “no” terkait proyek yang baru saja dianalisis.

Baca juga: 7 Langkah-Langkah Pengembangan Ide dan Peluang Usaha

Cara Mengukur Kelayakan Usaha

Cara Mengukur Kelayakan Usaha

Tujuan dari analisis kelayakan usaha adalah mengetahui apakah sebuah proyek bisa membawa keuntungan atau tidak. Maka, cara mengukur kelayakan usaha yang bisa dilakukan adalah dengan menghitung keuntungan yang didapat.

Artinya, ketika Anda mendapatkan hasil lebih besar dibandingkan dari dana yang diinvestasikan, berarti Anda mengalami keuntungan. Dan sebaliknya, jika hasilnya di bawah dana yang diinvestasikan, maka Anda mengalami kerugian.

Selain itu, cara mengukur kelayakan usaha juga bisa dilihat dari titik impas atau break even point. Apabila penjualan melebihi biaya yang dikeluarkan, maka Anda mendapatkan keuntungan.

Sebaliknya, jika hasil penjualan hanya bisa menutup sebagian biaya yang dikeluarkan, maka Anda mengalami kerugian.

Kemudian mengacu pada laman investopedia, Anda juga harus memperhatikan apakah perusahaan memiliki cukup sumber daya manusia, keuangan, dan teknologi yang tepat untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan.

Feasibility study juga dinilai dari arus kas yang dihasilkan dari pendapatan dan dibandingkan dengan biaya operasional proyek. Pengukuran ini juga untuk menentukan apakah modal yang dikembalikan nanti cukup guna mengimbangi risiko saat menjalankan proyek atau usaha tersebut.

Contoh Analisis Kelayakan Usaha

Mungkin Anda bertanya-tanya bagaimana contoh analisis kelayakan usaha. Nah, berikut merupakan contoh studi kasus yang bisa jadi gambaran untuk Anda.

Misal, Anda mendapatkan proyek untuk mendirikan sebuah minimarket. Sebelum memutuskan untuk menerimanya, Anda melakukan analisis kelayakan usaha.

Sesuai langkah-langkah di atas, hal yang pertama kali Anda lakukan adalah membuat analisis awal. Di sini Anda mempertimbangkan beberapa opsi yang diberikan dan menimbang manfaat terkait pendirian minimarket tersebut.

Termasuk jumlah biaya yang harus dikeluarkan dan kemungkinan penolakan dari warga setempat. Sebab, minimarket tersebut akan bersaing dengan usaha warung kecil milik warga sekitar. Jadi Anda perlu memperhatikan aspek hukum serta ekonomi dan budaya.

Selain itu, saat melakukan feasibility study Anda juga perlu mempertimbangkan teknologi dan fasilitas terbaru yang bisa menunjang kegiatan operasional minimarket tersebut agar bisa menarik banyak minat pengunjung.

Dari proyeksi keuangan yang dihitung, Anda sudah bisa melihat berapa biaya yang harus dikeluarkan dan bagaimana cara untuk mengumpulkannya. Termasuk menerbitkan obligasi kepada investor.

Proyeksi tersebut juga akan menunjukkan bagaimana teknologi dan fasilitas terbaru memungkinkan banyak pengunjung yang datang dan bisa meningkatkan pendapatan dari hasil penjualan.

Setelah dilakukan analisis dan berbagai pertimbangan lainnya, Anda memutuskan bahwa proyek minimarket tersebut layak untuk dijalankan. Sehingga Anda bisa langsung mengerjakannya.

Hal yang perlu diperhatikan di sini adalah tanpa adanya feasibility study, mungkin Anda tidak pernah tahu apakah proyek minimarket tersebut layak atau tidak, apakah akan mendapat penolakan dari warga sekitar atau tidak, hingga proyeksi pendapatannya.

Baca juga: 8 Cara Menentukan Harga Jual Produk dan Faktor yang Wajib Dipertimbangkan

Demikian penjelasan terkait pengertian analisis kelayakan bisnis, aspek, metode, langkah-langkah, cara mengukur, dan contoh studi kasusnya.

Perlu diketahui, pada dasarnya analisis kelayakan usaha akan memberikan banyak pertanyaan terkait proyek atau usaha yang akan dijalankan. Hal ini dapat membantu Anda untuk mempertimbangkan apakah proyek tersebut layak dan bisa memberikan keuntungan.

Yuk simak artikel KitaLulus lainnya seputar bisnis! Ada banyak info menarik serta tips yang bermanfaat bagi Anda yang ingin atau sedang menjalankan kegiatan usaha.

Tak hanya itu, jika Anda membutuhkan karyawan untuk mengisi posisi di perusahaan Anda, Anda juga dapat memasang info lowongannya di KitaLulus! Sebagai platform pencari kerja teraman, KitaLulus telah dipercaya oleh berbagai perusahaan di Indonesia.

Anda cukup mengisi form pendaftaran iklan untuk bisa pasang info loker secara gratis. Kemudian iklan Anda akan dipromosikan di lebih dari 300 sosial media rekanan KitaLulus.

Anda juga tidak perlu takut iklan lowongan yang Anda pasang sepi peminat, karena di aplikasi KitaLulus, job seeker bisa menemukan iklan Anda melalui banyak cara, mulai dari memasukkan nama perusahaan, jenis pekerjaan, domisili, atau sesuai dengan pengalaman kerja yang dimiliki. Menarik, bukan?

Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top