Apa Itu Deflasi? Ini Penyebab, Dampak, Jenis, Contoh, dan Cara Mengatasinya

Shirley Candrawardhani
Redaksi KitaLulus merupakan content writer dan editor profesional yang mengelola konten artikel di KitaLulus.
Pengertian deflasi adalah
Apa Itu Deflasi? Ini Penyebab, Dampak, Jenis, Contoh, dan Cara Mengatasinya

Deflasi adalah– Deflasi adalah salah satu masalah yang kerap muncul di dunia ekonomi. Hal ini juga akan berdampak pada pendapatan bisnis atau usaha yang Anda jalani.

Sebab, efek dari deflasi adalah menurunkan harga barang dan jasa di pasaran dalam jangka waktu tertentu. Meskipun hal ini disambut bahagia oleh para masyarakat, untuk para pengusaha fenomena ini adalah hal yang mengancam dan merugikan.

Selengkapnya tentang apa itu deflasi, faktor penyebab, dampak, contoh, dan cara mengatasinya bisa Anda simak dalam bahasan di bawah ini.

BACA JUGA: 8 Cara Menentukan Harga Jual Produk dan Faktor yang Wajib Dipertimbangkan

Apa itu Deflasi?

Apa itu deflasi

Apa itu deflasi? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), deflasi adalah penambahan nilai mata uang dengan pengurangan jumlah uang kertas yang beredar.

Deflasi adalah sebuah fenomena atau masa dimana harga-harga barang dan jasa secara tiba-tiba menurun dan nilai mata uang bertambah. Penurunan harga barang dan jasa ini memiliki pengaruh yang besar kepada sektor-sektor industri perdagangan dan penurunan upah pekerja.

Secara sederhana, deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Jika inflasi merupakan fenomena yang mengakibatkan banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, deflasi terjadi karena jumlah uang yang beredar di masyarakat berkurang.

Perbedaan Inflasi dan Deflasi

Sebelum membahas lebih jauh tentang deflasi, ada baiknya Anda terlebih dulu memahami perbedaan inflasi dan deflasi, karena dua istilah ini sangat berkaitan.

Dari segi pengertian, inflasi adalah peristiwa ketika harga barang-barang mengalami kenaikan dan sulit untuk turun seperti semula. Penyebab utama inflasi adalah kenaikan permintaan barang sedangkan jumlah stok barang tersebut masih sama/berkurang.

Sementara itu, deflasi adalah kebalikan inflasi, yaitu peristiwa menurunnya harga barang. Umumnya, deflasi terjadi karena stok barang terlalu tinggi dibandingkan permintaan (oversupply) sehingga pengusaha harus menurunkan harga agar barangnya tetap laku.

Faktor Penyebab Deflasi

Faktor penyebab deflasi ekonomi

Fenomena deflasi adalah fenomena yang membuat masyarakat senang karena dengan meningkatnya jumlah mata uang, maka ada banyak barang dan jasa yang bisa dibeli dengan harga murah.

Selengkapnya tentang faktor penyebab deflasi adalah sebagai berikut:

1. Berkurangnya Jumlah Uang di Peredaran

Hal pertama yang menjadi faktor penyebab deflasi adalah berkurangnya jumlah uang yang beredar di masyarakat. Ketika fenomena ini terjadi, maka harga barang dan jasa menjadi turun dan tingkat bunga akan meningkat.

Artinya, pihak produsen menjadi mengurangi kegiatan produksinya dan masyarakat cenderung lebih suka untuk menyimpan uang tunai yang dimilikinya daripada digunakan untuk berbelanja. Hal inilah yang menyebabkan harga barang dan jasa menjadi turun drastis.

2. Berkurangnya Minat Terhadap Produk

Hal kedua yang menjadi faktor penyebab deflasi adalah berkurangnya minat terhadap produk. Hal ini bisa saja terjadi ketika perusahaan tidak melakukan perhitungan yang tepat terkait jumlah produk atau jasa yang diproduksi.

Imbas deflasi adalah ketika produk atau jasa yang dipasarkan terlalu banyak atau berlebihan, sementara daya beli masyarakat rendah, maka minat untuk membeli produk atau jasa tersebut menjadi berkurang dan bahkan tidak laku.

3. Memproduksi Barang yang Sama Terlalu Banyak

Satu lagi yang menjadi faktor penyebab deflasi adalah perusahaan memproduksi barang yang sama dengan jumlah yang banyak. Biasanya hal ini terjadi ketika perusahaan ingin bersaing dengan kompetitor. Sehingga memproduksi produk atau jasa yang sama terlalu banyak.

Pada umumnya, faktor penyebab deflasi adalah memproduksi barang yang sama terlalu banyak dalam satu periode tertentu. Hal ini tentu sesuai dengan prinsip ekonomi dimana jika semakin banyak stok produk di pasar, maka harga akan semakin murah.

Faktor penyebab deflasi lainnya juga bisa disebabkan oleh pemerintah. Ketika suku bunga menjadi tinggi, maka hal ini bisa mendorong masyarakat untuk menyimpan uangnya di bank. Hal inilah yang menyebabkan jumlah uang di pasaran menjadi berkurang.

BACA JUGA: 4 Strategi Business Development Terbaik Agar Bisnis Berkembang Pesat

Jenis-jenis Deflasi

Jenis jenis deflasi

Secara umum, jenis-jenis deflasi dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Deflasi Strategis

Jenis deflasi yang pertama adalah deflasi strategis. Penyebabnya karena adanya penetapan kebijakan mengenai pengendalian gejala konsumsi berlebihan. Hal inilah yang diyakini dapat menekan kenaikan harga produk di pasaran.

Namun pada nyatanya kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah tidak dapat menekan konsumsi yang berlebihan pada masyarakat. Malah menyebabkan penurunan harga yang meningkatkan konsumsi masyarakat.

2. Deflasi Sirkulasi

Jenis deflasi selanjutnya adalah deflasi sirkulasi. Penyebabnya karena kondisi yang tidak stabil dalam ekonomi. Bisa dikatakan bahwa kondisi ini cukup meresahkan.

Sebab, konsumsi dan daya produksi dalam suatu negara tidak menunjukkan keseimbangan. Hal inilah yang menyebabkan harga produk atau jasa menurun di pasaran. Biasanya hal ini disebabkan karena perusahaan memproduksi barang atau jasa yang sama dengan jumlah yang banyak.

Dampak Deflasi Secara Positif dan Negatif

Dampak deflasi secara positif dan negatif

Setelah mengetahui faktor penyebab deflasi dan jenis-jenis deflasi, selanjutnya kita akan membahas mengenai dampak deflasi. Ada dampak positif dan dampak negatif yang diberikan, yaitu:

Dampak Positif

  • Nilai mata uang suatu negara menguat.
  • Masyarakat belajar dan terbiasa untuk hidup hemat.
  • Masyarakat bisa mendapatkan barang atau jasa dengan harga murah dan terjangkau.
  • Masyarakat jadi memiliki kesadaran untuk menabung agar bisa memenuhi kebutuhan hidup.

Dampak Negatif

  • Pengusaha bisa mengalami kerugian yang disebabkan oleh cicilan kredit terhambat di bank.
  • Pendapatan perusahaan ikut menurun karena harga barang dan jasa di pasaran menurun.
  • Bisa terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran hingga banyak yang kehilangan pekerjaan dan jumlah pengangguran akan meningkat.
  • Investor akan menarik modalnya karena berkurangnya minat jual beli masyarakat.
  • Kegiatan ekonomi suatu negara merosot dan terjadi resesi.
  • Permintaan dan daya beli terhadap suatu barang menurun sehingga menyebabkan produksi barang juga menurun dan berdampak pada pengurangan tenaga kerja.
  • Pendapatan suatu negara atau devisa ikut menurun karena pajak yang disetorkan menurun akibat dari pendapatan masyarakat yang juga menurun.

Contoh Deflasi yang Pernah Terjadi di Indonesia dan Dunia

Contoh deflasi yang pernah terjadi di Indonesia dan dunia

Fenomena deflasi adalah salah satu fenomena yang tidak atau kurang disadari oleh masyarakat. Sebab, yang menjadi fokus dan perhatian mereka adalah bisa membeli barang atau jasa dengan harga terjangkau dan mudah.

Berikut beberapa contoh deflasi yang ada di dunia:

1. Perluasan Revolusi Industri

Contoh deflasi yang pertama adalah perluasan revolusi industri. Fenomena ini terjadi pada akhir abad ke-19 ketika teknologi mulai bermunculan. Hal ini menyebabkan banyak industri yang bersaing untuk memproduksi barang. Akibatnya produk yang dihasilkan berlebihan dan harga barang menjadi turun.

2. Turunnya Harga Pangan di Indonesia

Contoh deflasi yang kedua adalah turunnya harga pangan di Indonesia. Kejadian ini terjadi pada tahun 2019, ketika harga komoditas makanan seperti bahan pokok dan bumbu dapur menurun. Angka deflasinya adalah 0.27%.

3. Anjloknya Harga Minyak di Eropa

Hal ketiga yang merupakan contoh deflasi adalah anjloknya harga minyak di Eropa pada tahun 2015. Angka deflasi di Siprus (minyak dunia) menyentuh angka 3.4%. Angka ini lebih rendah 0.4% dari Rumania. Hal ini membuat banyak industri migas mengalami kesulitan.

4. Suku Bunga di Jepang Naik

Satu lagi contoh deflasi adalah suku bunga di Jepang naik selama 30 tahun. Hal ini terjadi dari tahun 1989 yang membuat pertumbuhan ekonomi Jepang mengalami penurunan dan melambat. Sehingga produktivitas karyawan menurun dan masyarakat menjadi gemar menabung.

Cara Mengatasi Deflasi Pada Bisnis

Cara mengatasi deflasi bagi bisnis

Fenomena deflasi adalah fenomena yang merugikan dan mengancam bagi para pengusaha. Maka dari itu, Anda harus mengetahui cara mengatasi deflasi pada bisnis, yaitu:

1. Melunasi Semua Hutang

Setiap perusahaan pasti memiliki sejumlah hutang pada pihak tertentu, terutama bank. Maka dari itu, cara mengatasi deflasi pada bisnis yang pertama adalah dengan melunasi semua hutang yang Anda miliki.

Sebab, hal yang terjadi saat deflasi adalah meningkatnya suku bunga sehingga kredit akan semakin mahal. Sementara jumlah hutang tidak berkurang. Jika tidak segera dilunasi, hal ini akan memberatkan kondisi finansial perusahaan Anda.

2. Buat Dana Darurat

Cara mengatasi deflasi pada bisnis adalah dengan membuat dana darurat. Tujuannya adalah agar perusahaan Anda tidak mengalami kesulitan finansial dan untuk meminimalisir kerugian yang diakibatkan dari deflasi.

3. Investasi Pada Aset yang Tepat

Satu lagi cara mengatasi deflasi pada bisnis adalah dengan melakukan investasi pada aset yang tepat. Sebisa mungkin untuk menanam investasi yang memiliki likuid resiko yang rendah. Terutama ketika sedang terjadi deflasi.

Demikianlah penjelasan terkait deflasi, faktor penyebab deflasi, jenis-jenis deflasi, dampak deflasi, contoh deflasi, hingga cara mengatasi deflasi pada bisnis yang perlu Anda ketahui.

Meskipun deflasi adalah fenomena yang meresahkan dan mengancam pengusaha, nyatanya fenomena ini sangat jarang terjadi di suatu negara. Jadi, Anda bisa mempersiapkan perusahaan untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi dari jauh-jauh waktu.

Jika perusahaan Anda membutuhkan karyawan dalam waktu dekat, Anda bisa menaruh informasi lokernya di KitaLulus. Sebagai salah satu komunitas pencari kerja, KitaLulus sudah beroperasi di Jabodetabek, Bandung, Makassar, Medan, Semarang, Surabaya, dan Gowa.

Daftarkan diri Anda untuk memasang iklan lowongan kerja secara gratis. Dapatkan kandidat terbaik dan berpotensi untuk perusahaan Anda dalam hitungan hari, bersama KitaLulus, mulai dari sekarang!

Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top