Apa Itu KOL, Tugas, dan Bedanya dengan Influencer

Putri Prima
Lulusan Ilmu Komunikasi yang mendalami dunia content writing, khususnya di bidang karir dan bisnis.
kol adalah
Apa Itu KOL, Tugas, dan Bedanya dengan Influencer

KOL adalah salah satu strategi pemasaran yang belakangan banyak dipilih oleh banyak perusahaan. Ini karena pengaruh KOL mampu menggerakan massa yang banyak. Tentu ini akan sangat menguntungkan bagi brand.

Namun, ternyata masih banyak yang belum tahu bahwa KOL dan influencer itu berbeda. Agar Anda tidak salah lagi, mari simak penjabaran lengkapnya dalam artikel KitaLulus berikut ini!

Apa Itu KOL?

KOL adalah singkatan dari key opinion leader yang merupakan seseorang atau individu yang memiliki pengaruh kuat untuk dapat menggerakan massa dengan keahliannya dan pengalamannya di bidang tertentu. Contoh key opinion leader adalah dokter, sejarawan, selebriti, politikus, psikolog, dan masih banyak lagi.

Dengan personanya, pendapat KOL akan didengarkan oleh masyarakat karena dianggap sumber terpercaya. Jadi, secara sederhana key opinion leader adalah orang yang dengan profesi, keahliannya, atau kepakarannya di satu bidang dipercayai banyak orang.

Dalam dunia marketing, seorang KOL punya peran untuk meningkatkan brand awareness dan memperluas jangkauan audiens di pasaran.

Selain itu, ketika suatu brand menggunakan jasa key opinion leader artinya mereka ingin mendapatkan kredibilitas merek dengan strategi marketing secara mulut ke mulut.

Nantinya, perusahaan akan bekerja sama dengan seorang KOL untuk menjadi bagian dari pemasaran produk. Di sini tugas KOL adalah mempromosikan produk agar massa yang mereka miliki dapat tertarik dengan produk.

Perbedaan Key Opinion Leader vs Influencer

Perbedaan Key Opinion Leader vs Influencer

Dari pengertian KOL di atas mungkin kedengarannya sangat mirip dengan influencer. Namun, jika ditelaah lebih dalam lagi, ternyata keduanya memiliki perbedaan.

Berikut ini beberapa perbedaan KOL dan influencer.

1. Media yang Digunakan

Pertama, perbedaan influencer dan KOL adalah dari media yang digunakan.

Biasanya seorang influencer akan menggunakan media sosial sebagai media untuk mempromosikan brand yang menjalin kerja sama dengannya. Ini karena memang konsep influencer sendiri dikembangkan dan jadi hal populer di media sosial.

Berbeda dengan KOL, di mana tidak ada aturan khusus untuk menggunakan media sosial dalam menyampaikan pengaruhnya. Ia bisa menggunakan media tradisional seperti televisi, radio maupun koran.

2. Jenis Konten

Konten yang dibagikan oleh KOL tidak selalu berdasarkan tren yang sedang viral. Di dalam menyampaikan pesan promosi, ia akan menggunakan keahliannya yang relevan dengan produk.

Sementara influencer akan membuat konten mengikuti tren yang berkembang dan diminati oleh banyak orang, termasuk pengikutnya.

3. Motivasi Audiens

Perbedaan KOL dan influencer lainnya adalah motivasi yang mendorong massa untuk mengikuti mereka.

Para influencer memiliki komunitas pengikut dan ini menjadi hal paling penting bagi mereka. Maka dari itu, mereka merekomendasikan produk atau layanan kepada pengikutnya.

Kualitas konten dan orisinalitas akan sangat berpengaruh pada jumlah pengikut dan orang yang akan ter-influence.

Sedangkan KOL tidak seperti itu, ia menggunakan kesempatan ini hanya untuk melengkapi kegiatan sehari-hari. Kredibilitas mereka tidak didasari jumlah pengikut tapi berdasarkan pengetahuan mereka.

4. Komunikasi

Seorang influencer biasanya akan menjaga hubungannya dengan para pengikutnya melalui berbagai interaksi, baik itu tanya jawab, live streaming, atau menanyakan pendapat pengikutnya tentang suatu hal.

Beda halnya denga KOL, di mana pada umumnya ia akan mengungkapkan pendapat secara satu arah baik itu melalui wawancara televisi atau kolom berita.

5. Cara Mengidentifikasi

Perbedaan lainnya adalah dari cara kita mengidentifikasi mereka. Untuk seorang influencer kita bisa mengenali mereka berdasarkan jumlah followers-nya.

Setidaknya, ada lima tingkatan dalam influencer, yaitu:

  • Nano-influencers: 1,000 – 10,000 followers
  • Micro-influencers: 10,000 – 50,000 followers
  • Mid-tier influencers: 50,000 – 500,000 followers
  • Macro-influencers: 500,000 – 1,000,000 followers
  • Mega-influencers: 1,000,000+ followers

Sedangkan, untuk mengidentifikasi seorang KOL sedikit sulit. Namun, biasanya mereka bisa dikenali dengan beberapa cara berikut ini:

  • Aktif terlibat dalam acara konferensi dan acara industri
  • Telah menerbitkan penelitian, jurnal atau publikasi khusus
  • Menjadi anggota untuk organisasi atau asosiasi penting
  • Seorang yang senior dan sangat aktif dalam bidang keahliannya

Tugas Key Opinion Leader

Ada beberapa tugas key opinion leader dalam menyukseskan strategi marketing, yaitu sebagai berikut:

  • Melakukan riset terkait dengan target audiens dan pesan yang akan disampaikan
  • Membangun brand awareness melalui pesan yang mereka sampaikan
  • Melakukan promosi secara harmonis kepada target audiens supaya mereka tertarik dengan produk

Gaji Key Opinion Leader

Pasti Anda bertanya-tanya berapakah gaji KOL? Untuk gaji, sebetulnya ini ditentukan dari kerja sama yang dilakukan mereka dengan brand.

Layaknya influencer, seorang KOL akan mendapatkan gaji besar saat mereka bisa bekerja dengan beberapa brand atau seberapa besar pengaruh mereka.

Pendapatan KOL juga akan sangat berpengaruh pada bentuk kerja sama yang mereka lakukan dengan merek.

Namun, karena seorang KOL biasanya memiliki pekerjaan tetap lainnya, jadi mereka tidak terlalu memusingkan hal ini.

Baca Juga: Apa Itu Rate Card? Ini Fungsi, Cara Membuat, dan Contohnya

Mengapa Pemasaran Membutuhkan KOL?

Mengapa Pemasaran Membutuhkan KOL

Belakangan ini, semakin banyak perusahaan maupun brand yang bekerja sama dengan KOL sebagai salah satu strategi marketing mereka. Tentu hal ini bukanlah tanpa alasan. Berikut penjelasan pentingnya menggunakan jasa KOL.

1. KOL Terkenal dengan Keahliannya

KOL adalah orang yang memiliki profesi atau pengalaman khusus terkait bidang tertentu. Mereka hanya akan bekerja sama dengan merek atau produk yang relevan dengan keahliannya.

Ini membuat konten yang mereka buat logis dan bisa dipercaya. Orang-orang akan melihat KOL karena menganggap pendapat mereka sangat penting.

2. Meningkatkan Brand Awareness

Memanfaatkan bantuan KOL yang memiliki massa, dihormati, dan didengarkan membantu brand lebih mudah dikenal dan diingat oleh masyarakat secara luas, apalagi audiens dari mereka juga beragam.

3. Membangun Kredibilitas Brand

Ketika perusahaan memasarkan produk dengan menggunakan KOL yang notabene memang berprofesi di bidang tersebut, atau memiliki keahlian yang relevan dengan produk, tentu pesan pemasaran akan jauh lebih dipercaya.

Masyarakat semakin yakin menggunakan produk yang dipromosikan sehingga kredibilitas merek akan meningkat.

4. Menjangkau Pasar Lebih Luas

Dengan memilih KOL yang tepat dan sesuai dengan bisnis, Anda akan mampu menjangkau pasar lebih luas. Apalagi saat mereka punya pengikut yang loyal.

Cara Memilih KOL yang Benar

Ketika Anda ingin melibatkan key opinion leader dalam strategi marketing, Anda tidak bisa asal pilih karena ini akan berpengaruh terhadap kesuksesan strategi Anda. Berikut ini beberapa cara memilih KOL yang tepat.

1. Identifikasi KOL yang Relevan

Pertama, untuk memilih KOL yang tepat Anda perlu mengidentifikasinya berdasarkan pengetahuan dan pengalaman mereka tentang industri Anda. Tidak lupa, pastikan KOL tersebut memiliki citra yang sesuai dengan brand.

Contohnya, bila perusahaan Anda bergerak di industri makanan, maka carilah KOL seorang koki ternama.

2. Pahami Target Audiens

Selanjutnya, Anda juga harus paham siapa target audiens yang ingin dijangkau. Hal ini akan berpengaruh pada pesan komunikasi yang akan disampaikan.

Bila Anda menargetkan audiens generasi millennial, maka Anda bisa mencari KOL millenial juga sehingga pesan akan lebih mudah ditangkap oleh target.

3. Background Check

Sebelum bekerja sama dengan KOL, ada baiknya Anda mencari tahu latar belakang mereka. Apakah mereka pernah melakukan sesuatu yang dapat merusak brand image. Background check bisa menjadi langkah antisipasi sebelum hal ini terjadi.

4. Cek Jumlah Followers dan Engagement Rate

Walau KOL tidak selalu menggunakan media sosial seperti influencer, tapi tidak ada salahnya untuk melihat berapa banyak followers media sosial mereka. Bila KOL memiliki followers yang banyak, tentu ini akan menjadi nilai tambah bagi Anda.

Selain followers, coba lihat juga engagement rate atau ER yang merupakan akumulasi dari jumlah komentar, like, dan pengikut. Ini akan membantu Anda untuk mengetahui seberapa besar pengaruh KOL terhadap audiens mereka. Bila ER tinggi, maka ia adalah KOL yang tepat.

Dari penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa seorang KOL bisa membawa dampak besar dalam kesuksesan strategi marketing dan meningkatkan kredibilitas merek.

Maka tidak heran bila beberapa perusahaan memiliki staf khusus untuk mengelola dan merumuskan pemasaran bersama KOL atau yang disebut dengan KOL Specialist.

Saat ini, tidak sulit untuk mendapatkan seorang KOL Specialist, bahkan Anda bisa mendapatkannya hanya dalam hitungan hari. Caranya adalah memasang lowongan kerja di KitaLulus.

Pasang lowongan di KitaLulus gratis serta membantu Anda untuk menemukan kandidat dengan cepat. Lowongan Anda akan menjangkau ke 3 juta lebih pengguna KitaLulus yang tersebar di berbagai kota.

Selain itu, tim support KitaLulus pun akan membantu Anda memasang lowongan sehingga prosesnya akan jauh lebih mudah dan cepat.

Ayo, tunggu apa lagi, saatnya daftarkan perusahaan Anda untuk pasang loker di KitaLulus!

Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top