Pengertian Laba Ditahan, Fungsi, dan Cara Menghitungnya

Annissa Manystighosa
Penulis, pengajar, dan penerjemah yang sedang menekuni pengetahuan seputar bisnis.
laba ditahan adalah
Pengertian Laba Ditahan, Fungsi, dan Cara Menghitungnya

Laba merupakan aspek penting yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melanjutkan operasionalnya. Ada berbagai macam laba, namun tak semuanya diberikan pada pengusaha dan pemegang saham. Laba ditahan adalah istilah untuk jenis laba tersebut.

Lantas, apa fungsi laba ditahan? Serta bagaimana cara menghitungnya? Langsung saja simak penjelasan di bawah ini, ya.

Pengertian Laba Ditahan 

Laba ditahan adalah bagian dari laba bersih yang tidak dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Laba ini digunakan sebagai dana darurat, tambahan cadangan modal, atau kebutuhan investasi perusahaan. Laba ditahan disebut juga dengan retained earning.

Retained earning mengacu pada sisa laba bersih setelah dikurangi dividen. Dividen adalah pembagian keuntungan yang dibuat oleh sebuah perusahaan kepada para pemegang sahamnya secara proporsional dengan kepemilikan saham mereka.

Penetapan saldo laba didasarkan pada pemungutan suara bersama dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS). Berbagai aspek mempengaruhi pengambilan keputusan, seperti posisi keuangan perusahaan, strategi pemasaran, dan kebutuhan dana operasionalnya untuk waktu yang akan datang.

Berbagai faktor juga mempengaruhi naik turunnya profitabilitas, seperti perubahan pajak perusahaan, perubahan biaya produksi, perubahan biaya penjualan, perubahan harga pokok barang, perubahan laba bersih, perubahan jumlah dividen yang harus dibayarkan perusahaan kepada pemegang saham, dan perubahan biaya administrasi.

Fungsi Laba Ditahan

Retained earning tentu saja bukan tanpa sebab dan fungsi. Terdapat beberapa urgensi yang memaksa semua pemegang saham setuju bahwa perusahaan tidak bisa memberikan dividen. Berikut adalah fungsi dan tujuan laba ditahan.

1. Membantu Membayar Hutang Perusahaan

Jika perusahaan memiliki utang yang besar, perusahaan dapat meningkatkan pendapatan dengan menahan lama laba dalam jangka waktu panjang.

Dengan memanfaatkan sisa pendapatan, akuntan perusahaan dapat melakukan pembayaran utang tepat waktu. Selain itu, melunasi utang tidak akan mempengaruhi sumber pendanaan perusahaan lainnya, sehingga menjaga keamanan dana utamanya.

2. Membiayai Keuangan Operasional Perusahaan

Suatu perusahaan harus memiliki dana operasional yang memadai, baik kas besar maupun kas kecil. Fungsi laba ditahan adalah untuk membiayai kegiatan operasionalnya, sehingga memberi kesempatan untuk melanjutkan aktivitas dengan harapan ekspansi di masa depan.

Perusahaan dapat menahan laba guna membiayai kegiatan yang lebih menguntungkan daripada mengembalikan laba kepada pemegang saham dengan syarat telah mendapat persetujuan pemegang saham atau shareholder.

3. Sebagai Modal Cadangan 

Laba juga berfungsi sebagai cadangan modal jika perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Tujuan dana cadangan adalah menumbuhkan modal usaha sehingga dapat terus berfungsi secara efisien tanpa harus meminjam kepada pihak ketiga seperti bank.

4. Untuk Ekspansi Bisnis

Selain berfungsi sebagai sumber modal cadangan ketika usaha mengalami kesulitan keuangan, retained earning juga dapat berfungsi sebagai sumber modal pengembangan perusahaan. Ekspansi korporasi ini tidak terbatas pada pembangunan gedung, melainkan bisa juga penambahan personel.

5. Modal Investasi Perusahaan

Tentunya, pemilik bisnis menginginkan bisnis yang tidak stagnan, melainkan bisnis yang berkembang pesat dan penuh inovasi. Fungsi lain dari laba ditahan adalah sebagai modal investasi perusahaan dan memperluas bisnis.

Baca Juga: Cara Menghitung Laba Bersih Perusahaan Beserta Contohnya

Manfaat Laba Ditahan

Manfaat Laba Ditahan

Manfaat retained earning bagi perusahaan antara lain sebagai berikut.

  • Dapat diinvestasikan untuk mengembangkan bisnis yang ada, antara lain dengan meningkatkan kapasitas produk atau staf pemasaran.
  • Dapat diinvestasikan untuk meluncurkan produk atau versi baru.
  • Dana yang ada juga bisa dimanfaatkan untuk mendanai merger, akuisisi, dan kemitraan yang meningkatkan bisnis.
  • Repurchase saham.
  • Membayar kembali pinjaman yang dimiliki perusahaan.
  • Membayar dividen pemegang saham.

Cara Menghitung Laba Ditahan

Setelah mengetahui fungsi dan manfaatnya, sekarang kita akan membahas rumus menghitung laba ditahan.

Laba Ditahan = Laba Perusahaan Saat ini + Laba Bersih atau Rugi – Dividen yang Dibayarkan

Contoh kasus:

Perusahaan A sudah beroperasi sejak Oktober tahun ini. Karena perusahaan A belum memiliki retained earning, nilai akun laba ditahan pada bulan Oktober akan menjadi Rp0.

Selama bulan pertama, perusahaan A menghasilkan laba bersih sebesar Rp1.000.000 dan tidak membagikan dividen. Berapa retained earning perusahaan A pada bulan November tahun yang sama?

Laba Ditahan = Laba Perusahaan Saat ini + Laba Bersih atau Rugi – Dividen yang Dibayarkan

= Rp0 + Rp1.000.000 – Rp0

= Rp 1.000.000

Baca Juga: Mudah, Ini 5 Cara  Menghitung Diskon dengan Benar dan Rumusnya

Contoh Pembagian Dividen Laba Ditahan

Sebagai contoh perusahaan A tadi terus beroperasi dan memperoleh laba Rp10.000.000 pada bulan November. Perusahaan A memutuskan untuk membayar dividen tunai dan dividen saham sebesar 5%.

Bisnis A memiliki 10.000 lembar saham biasa yang beredar dan menyimpulkan bahwa harga pasar per lembar saham adalah Rp10.000. Dengan kata lain, jika perusahaan A menerbitkan 500 dividen saham, masing-masing akan menurunkan retained earning sebesar Rp10.000.

Dengan menggunakan rumus sebelumnya, nilai dari laba ditahan adalah:

Laba Ditahan = Laba Perusahaan Saat ini + Laba Bersih atau Rugi – Dividen yang Dibayarkan

= Rp 1.000.000 + Rp 10.000.000 – [500 x Rp 10.000]

= Rp 11.000.000 – Rp 5.000.000

= Rp 6.000.000

Contoh lain adalah jika perusahaan A memperoleh keuntungan sebesar Rp 10.000.000 pada bulan Desember. Dengan demikian, bisnis A memutuskan untuk membayar dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp2.000.000. Oleh karena itu, nilai retained earning saat ini adalah sebagai berikut:

Laba Ditahan = Laba Perusahaan Saat ini + Laba Bersih atau Rugi – Dividen yang Dibayarkan

= Rp 6.000.000 + Rp 10.000.000 – Rp 2.000.000

= Rp14.000.000

Demikian penjelasan tentang apa itu laba ditahan, fungsi, manfaat, dan cara menghitungnya. Apakah perusahaan Anda sedang mencari tim finance untuk menghitung laba? Melalui platform Kitalulus, Anda bisa merekrut kandidat pelamar berpengalaman dengan mudah dan cepat.

Sebagai platform pencari kerja paling aman, KitaLulus telah dipercaya oleh lebih dari 1 juta pelamar dan 50 ribu perusahaan. Tak perlu ribet, Anda cukup isi formulir untuk bisa pasang iklan lowongan kerja gratis, selanjutnya Anda tinggal menunggu kandidat terbaik menghubungi Anda.

Baca Juga: Rumus dan Cara Menghitung Laba Rugi Perusahaan serta Tipsnya

Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top