Nilai Perusahaan: Jenis, Faktor Pengaruh, Cara Menghitung

Annissa Manystighosa
Penulis, pengajar, dan penerjemah yang sedang menekuni pengetahuan seputar bisnis.
Perbedaan CV dan PT
Nilai Perusahaan: Jenis, Faktor Pengaruh, Cara Menghitung

Ketika berbicara tentang nilai perusahaan, umumnya ini menjurus ke tingkat kepemilikan aset dan potensi perusahaan tersebut untuk menarik minat para investor. Value perusahaan dinilai mampu menjadi kekuatan modal bagi bisnis di masa depan.

Bagi investor, mengetahui value perusahaan sangat penting sebelum memutuskan berinvestasi. Jika value perusahaan tinggi, maka besar kemungkinan investor mau memberikan dana pada perusahaan tersebut.

Pahami lebih lanjut seputar apa itu nilai perusahaan menurut para ahli, faktor yang mempengaruhi, hingga cara menghitungnya berikut.

Apa Itu Nilai Perusahaan?

Secara umum, nilai perusahaan adalah kondisi yang dicapai bisnis sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat sebagai konsumen terhadap kinerja dan produk perusahaan.

Sehingga dapat dikatakan value perusahaan menjadi penilaian investor dalam melihat tingkat keberhasilan manajemen dan pengelolaan sumber daya serta hubungannya dengan harga saham perusahaan itu sendiri.

Di bawah ini merupakan pengertian nilai perusahaan menurut para ahli:

  • Menurut Sartono, nilai perusahaan adalah harga jualnya sebagai perusahaan yang sedang aktif beroperasi. Value perusahaan ditentukan oleh adanya surplus nilai penjualan di atas nilai likuidasi perusahaan.
  • Menurut Harmono, nilai perusahaan adalah kinerja perusahaan yang tercermin dari harga saham yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran pasar modal. Hal ini juga mencerminkan penilaian publik terhadap keberhasilan perusahaan.

Dalam menilai value perusahaan, ada beberapa indikator yang digunakan. Indikator nilai perusahaan di antaranya meliputi catatan keuangan, kondisi pasar, pengalaman manajemen, dan aset perusahaan.

Jenis Nilai Perusahaan

Berdasarkan metode penghitungannya, ada lima macam nilai perusahaan, yaitu:

1. Nilai Nominal

Nilai nominal adalah nilai yang ditentukan secara formal dalam anggaran dasar perusahaan, dinyatakan secara jelas dalam neraca perusahaan, dan dinyatakan secara tersurat dalam surat kolektif saham.

2. Nilai Pasar

Nilai pasar, juga dikenal sebagai kurs, adalah harga yang dihasilkan dari proses negosiasi pasar saham. Nilai ini dapat dihitung dengan menjual saham perusahaan di pasar saham.

3. Nilai Intrinsik

Ini merupakan nilai riil dari perusahaan. Dalam gagasan nilai intrinsik, value perusahaan bukan hanya dilihat dari kumpulan aset, melainkan juga kemampuan bisnis dalam menghasilkan profit di masa depan.

4. Nilai Buku

Nilai buku adalah nilai yang dihitung menggunakan prinsip akuntansi. Nilainya didapat dari selisih total aset, total uang, dan total jumlah saham beredar.

5. Nilai Likuidasi

Nilai likuidasi adalah nilai jual aset perusahaan setelah dikurangi seluruh kewajiban yang harus dipenuhi. Nilai likuidasi dapat ditentukan berdasarkan neraca kinerja yang ditetapkan pada saat perusahaan akan dilikuidasi.

Baca Juga: Apa Itu Pasar Modal? Definisi, Ciri, Jenis, dan Instrumen

Faktor Apa Saja yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan?

Faktor Apa Saja yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan?

Nilai perusahaan dapat berubah dengan adanya berbagai faktor dan komponen penting, baik secara internal maupun eksternal. Berikut enam faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan.

1. Saham

Uang atau perusahaan yang diperoleh dari investor dikenal sebagai saham. Modal utama perusahaan adalah sahamnya, yang memainkan peran penting dalam pendirian dan operasional umumnya.

Komponen ini memiliki dampak terbesar pada value perusahaan karena pertumbuhan perusahaan dan kesuksesan pasar dapat bergantung pada jumlah modal yang diterima dari setiap saham yang dijual.

2. Pertumbuhan Perusahaan

Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan juga dipengaruhi oleh saham atau modal umum. Hal ini sangat berdampak pada nilai perusahaan. Tidak menutup kemungkinan nilai suatu perusahaan akan meningkat jika mampu tumbuh dan bersaing secara dinamis dari waktu ke waktu.

3. Kebijakan Utang

Faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan lainnya yaitu kebijakan utang, khususnya dalam kaitannya dengan nilai buku atau catatan keuangan.

Jika sebuah perusahaan ingin mempertahankan atau memperluas nilainya, ia harus menetapkan kebijakan utang yang masih dapat diatasi atau memiliki rasio probabilitas tinggi pada tahap pembayaran.

4. Strategi Dividen

Seperti yang telah ditetapkan sebelumnya, value perusahaan meningkat jika investor atau penanam modal mendapatkan keuntungan dari dividennya.

Perusahaan perlu merasionalkan dividen dan jumlah pendapatan tahunan perusahaan yang dialokasikan kepada pemegang saham. Hal ini dilakukan untuk mencegah ketidakseimbangan antara kesejahteraan investor dengan kesehatan keuangan perusahaan.

5. Skala Perusahaan

Skala atau ukuran bisnis juga memiliki dampak signifikan terhadap nilainya. Skala termasuk dalam indikasi yang digunakan untuk memperkirakan nilai perusahaan karena dapat mempengaruhi jumlah uang yang didistribusikan dalam bisnis.

Baik di perusahaan utama atau anak perusahaan, beragam kebutuhan untuk memenuhi skala perusahaan dapat membebani keuangan perusahaan.

6. Kemampuan Perusahaan Menghasilkan Laba

Aspek yang paling signifikan dari suatu perusahaan adalah kemampuannya untuk menghasilkan laba. Maksimalisasi keuntungan harus menjadi prioritas utama bagi setiap perusahaan.

Selain itu, laba yang dihasilkan dalam satu tahun operasi perusahaan harus lebih tinggi dari jumlah pembiayaan operasional yang diperlukan dalam periode yang sama.

Baca juga: 6 Cara Meningkatkan Keuntungan Perusahaan, Mudah dan Manjur!

Cara Menghitung Nilai Perusahaan

Ada banyak pendekatan atau metode penghitungan nilai perusahaan yang didasarkan pada rasio penilaian terhadap ukuran kinerja perusahaan, di antaranya sebagai berikut.

1. Price Earning Ratio (PER)

Metode yang pertama adalah price earning ratio. Metode ini dilakukan dengan menjadikan acuan harga jual perusahaan pada pembeli jika suatu perusahaan dijual. Harga ini ditentukan dengan membandingkan harga saham dengan laba bersih perusahaan selama waktu tertentu, seringnya satu tahun.

Price earning ratio adalah cara untuk memperkirakan nilai perusahaan yang berfokus pada laba bersih, sehingga emiten dapat menentukan kewajaran harga saham mereka secara riil. Di bawah ini adalah rumus nilai perusahaan dengan metode price earning ratio:

Price Earning Ratio (PER) = Harga Saham / Pendapatan Saham

Harga per saham mengacu pada harga jual saham, sedangkan pendapatan saham mengacu pada pendapatan tahunan atau laba organisasi.

2. Price to Book Value

Jika PER mengaitkan harga saham dengan pendapatan atau laba, maka Price to Book Value (PBV) dihitung dengan cara membandingkan harga saham dengan nilai buku perusahaan.

Penentuan nilai perusahaan ini dapat memberikan hasil yang menguntungkan jika perusahaan memiliki manajemen yang tepat.

Ketika manajemen perusahaan yang efisien dan sukses menghasilkan PBV bernilai setidaknya 1 atau lebih dari nilai buku pada tahun tertentu, maka kondisi ini disebut sebagai overvalued.

Sebaliknya, jika angka PBV kurang dari 1, maka dapat dipastikan harga saham lebih rendah dari nilai buku perusahaan, dan saham tersebut undervalued. Peringkat PBV yang rendah biasanya menyiratkan penurunan kinerja perusahaan.

Rumus untuk menghitung PBV adalah sebagai berikut:

Price to Book Value (PBV) = Harga Saham / Nilai Buku

3. Tobin’s Q

Rasio Q, umumnya dikenal sebagai Tobin’s Q, dihitung dengan membagi nilai pasar perusahaan dengan biaya penggantian asetnya. Rasio Q berada pada titik keseimbangan apabila nilai pasar sama dengan biaya penggantiannya. Rasio Q menunjukkan hubungan antara penilaian pasar perusahaan dan nilai intrinsiknya.

Artinya, Rasio Q memperkirakan apakah nilai bisnis atau pasar suatu perusahaan undervalued atau overvalued. Nicholas Kaldor menemukan rasio Q pada tahun 1966, dan James Tobin mempopulerkan konsep tersebut.

Metode ini ini menggunakan nilai penggantian aset (RVA) untuk menilai peluang investasi bagi investor. Jika rasio Q tinggi (Q > 1), maka potensi pertumbuhan bisnis juga tinggi dan manajemen menggunakan aset perusahaan secara efektif.

Rumus perhitungan Tobin’s Q adalah:

Q = (MVS + MVD) / RVA

Dengan:

Q = Nilai perusahaan

MVS = Nilai pasar seluruh saham yang beredar, nilai pasar seluruh saham ekuitas

MVD = Nilai pasar semua utang; MVD ditentukan oleh (Liabilities – Assets + Long term debt).

RVA = Nilai penggantian aset

Demikian penjelasan tentang apa itu nilai perusahaan secara lengkap. Tentunya untuk meningkatkan nilai ini, manajemen perlu strategi yang tepat.

Masyarakat akan tertarik untuk membeli saham jika perusahaan memiliki potensi di masa depan. Oleh karena itu, manajemen harus mampu memilih kandidat karyawan dengan kemampuan yang baik dan berdedikasi untuk membantu meningkatkan pertumbuhan perusahaan.

Tak perlu bingung, Anda bisa merekrut calon karyawan sesuai kebutuhan di KitaLulus. Anda dapat memasang lowongan kerja tanpa batasan secara gratis. Prosesnya mudah dan cepat, Anda hanya perlu mengisi formulir yang tersedia dan tim KitaLulus yang akan bantu mengiklankannya.

KitaLulus telah digunakan oleh lebih dari 1 juta pengguna, jadi Anda tak perlu khawatir lowongan Anda akan sepi peminat. Yuk pasang loker Anda secara gratis sekarang juga dan temukan kandidat terbaik untuk bisnis Anda!

Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top