Sistem Informasi Akuntansi: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya

Putri Prima
Lulusan Ilmu Komunikasi yang mendalami dunia content writing, khususnya di bidang karir dan bisnis.
sistem informasi akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya

Memantau keuangan perusahaan adalah hal penting. Ini karena keuangan perusahaan mencerminkan keberlangsungan perusahaan secara keseluruhan. Maka, untuk mendukung itu semua diperlukan sistem informasi akuntansi (SIA).

Kehadiran SIA ini menggantikan cara-cara manual perusahaan dalam membuat catatan akuntansi menjadi cara yang lebih mudah karena didukung dengan otomatisasi dan digitalisasi.

Lantas, secanggih apakah sistem informasi akuntansi dalam menunjang bisnis perusahaan? Mari simak dalam artikel KitaLulus berikut!

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

SIA atau sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem khusus yang memuat berbagai catatan dan laporan keuangan yang telah disusun sehingga menghasilkan informasi keuangan yang berguna bagi perusahaan.

SIA ini akan mengakumulasi, menyimpan, dan memproses informasi keuangan dan akuntansi. Dengan begini, dapat membantu antar departemen untuk bekerja sama serta memastikan transaksi keuangan dan pencatatan terdokumentasi dengan akurat.

Selain itu, SIA membuat pekerjaan divisi finance dan akuntan menjadi lebih efisien karena tidak perlu lagi melakukan perhitungan satu per satu secara manual yang mana akan sangat menyita waktu dan rawan sekali terjadi human error.

Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Kehadiran sistem informasi akuntansi di sebuah perusahaan mempunyai fungsi penting, seperti berikut ini:

1. Menyimpan Data Semua Kegiatan Bisnis Perusahaan

SIA adalah sistem yang dapat digunakan perusahaan untuk mengumpulkan semua data terkait kegiatan bisnis dan menyimpan data tersebut secara efektif dan efisien.

Tidak sampai situ, SIA dapat juga digunakan untuk mencatat segala sumber daya yang punya dampak terhadap bisnis dan semua pihak yang terkait. Dengan fungsinya, segala aktivitas di perusahaan bisa tercatat secara tepat.

2. Mampu Menampilkan Data yang Diperlukan

Fungsi sistem informasi akuntansi memudahkan perusahaan dalam mengambil data yang diperlukan dari berbagai sumber dokumen. Ini dikarenakan semua data telah terekam dengan SIA sehingga lebih mudah diambil kapan pun dibutuhkan.

3. Mencatat Data Transaksi

Fungsi lainnya adalah mampu membuat dan mencatat data transaksi dengan tepat ke dalam jurnal-jurnal dalam proses akuntansi keuangan sesuai dengan urutan dan tanggal transaksi sehingga hasilnya lebih runut.

Di mana pencatatan ini bertujuan supaya pihak yang membutuhkan mudah dalam melakukan pengecekan transaksi. Bila ditemukan kesalahan, pengkoreksian pun bisa dilakukan lebih mudah dan dapat diketahui juga apa yang menjadi penyebabnya.

4. Mencegah Kecurangan

SIA punya fungsi sebagai sistem pengendali keuangan yang mampu mencegah terjadinya kecurangan oleh pihak-pihak tertentu.

Dengan sistem ini, pelacakan keuangan perusahaan dapat dilakukan lebih mudah karena adanya sistem pertanggungjawaban yang detail. Hasilnya, sistem informasi akuntansi mampu menjaga aset perusahaan dan mengurangi risiko penggelapan aset.

Baca juga: Tahapan Siklus Akuntansi untuk Membuat Laporan Keuangan

Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Secara umum, tujuan sistem informasi akuntansi adalah memberikan informasi akurat dan cepat kepada manajemen perusahaan, baik itu internal atau eksternal.

Selain itu, SIA juga bertujuan untuk membantu dalam pembuatan informasi mengenai posisi dan kinerja keuangan beserta perubahan posisi keuangan perusahaan.

Maka tidak heran bila SIA mampu meningkatkan kinerja perusahan yang lebih efektif dan efisien.

Karakteristik yang Memengaruhi Sistem Informasi Akuntansi

SIA mampu mengatasi banyak data dan catatan aktivitas perusahaan. Namun, tidak semua SIA itu sama, ada beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan oleh perusahaan untuk melihat seperti apa kualitas SIA, seperti berikut ini.

1. Relevan

SIA harus mampu memengaruhi kebijakan dalam perusahaan dengan memprediksi hasil dari peristiwa yang terjadi di masa lalu, sekarang, dan masa depan. Selain itu, relevansi pada SIA memberikan Anda feedback terhadap prediksi yang perusahaan buat sebelumnya.

2. Mudah Dimengerti

Ini menjadi karakteristik penting di mana sistem akuntansi harus mampu menyajikan informasi yang mudah dimengerti oleh para pengguna. Ini bertujuan menghindari kebingungan pengguna dalam membaca dan memahami informasi kompleks yang disajikan.

3. Reliabilitas

Informasi akuntansi harus dapat diuji untuk mengetahui dan menjamin keabsahan informasi tersebut. Dengan begitu, ada kesesuaian antara informasi akuntansi dan jumlah yang ada di lapangan.

4. Netral

Maksud netral di sini adalah informasi yang ada tidak boleh memihak kepada siapapun atau kepentingan apapun. Ini sebagai cara untuk menghindari kecurangan yang mungkin saja dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.

5. Dapat Dibandingkan

Membandingkan informasi akuntansi perusahaan adalah salah satu cara mengevaluasi keuangan perusahaan. Dengan cara ini, Anda dapat mengetahui seperti apa keadaan keuangan perusahaan, apakah ada peningkatan, stagnan, atau turun.

6. Lengkap

Penyajian data yang diberikan lengkap sesuai dengan yang diperlukan perusahaan. Ini penting untuk menghindari pertanyaan atau kebingungan bagi penggunanya.

Baca Juga: Apa Itu Akuntansi Biaya? Fungsi, Jenis, Siklus, Penerapan

Komponen dalam SIA

Ada beberapa komponen dalam SIA di mana setiap komponennya merupakan satu kesinambungan yang tidak bisa dipisahkan yang menentukan kelancaran SIA itu sendiri.

  • Individu yang mengoperasikan sistem dan melaksanakan berbagai fungsinya.
  • Prosedur-prosedur yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data aktivitas perusahaan.
  • Data tentang proses bisnis perusahaan.
  • Software yang digunakan untuk memproses data.
  • Infrastruktur teknologi informasi sebagai alat pendukung, mulai dari komputer, komunikasi jaringan, dan lainnya.

Contoh Sistem Informasi Akuntansi

Contoh sistem informasi akuntansi di dalam perusahaan misalnya ketika perusahaan akan merilis produk baru. Sebelum dikeluarkan, tentu perlu dilakukan analisis terlebih dulu.

Nah, di sini divisi pemasaran bisa bekerja sama dengan divisi SIA untuk meminta hasil analisis perkiraan laba yang akan diperoleh dari produk baru.

Lalu SIA akan memprediksi mulai dari biaya produksi, distribusi, dan biaya-biaya lainnya. Setelah itu, dibuatlah prakiraan pendapatan.

Data yang telah dimiliki akan diproses oleh electronic data processing (EDP) yang nantinya data dari EDP akan dikembalikan ke SIA untuk dibuat laporan akhir.

Laporan akhir akan diserahkan kepada divisi pemasaran untuk melihat berapa perkiraan laba. Nantinya baru diambil keputusan apakah produk baru ini layak dijalankan atau tidak.

Baca Juga: Rumus dan Cara Menghitung Laba Rugi Perusahaan serta Tipsnya

Itulah dia penjelasan mengenai pentingnya penggunaan sistem informasi akuntansi untuk mendukung aktivitas bisnis.

Selain didukung oleh sistem-sistem yang canggih, perusahaan juga perlu SDM yang andal di setiap posisinya untuk mengoperasikan sistem dan menjalankan operasional.

Beruntungnya, saat ini mencari kandidat terbaik bukanlah hal sulit karena ada KitaLulus yang menjadi platform pencarian kerja teraman dengan pengguna aktif 3 juta lebih per bulan.

Anda juga bisa memasang info loker secara gratis, lho! Yuk gabung dengan perusahaan lain untuk memasang iklan lowongan kerja di KitaLulus sekarang!

Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top