Strategi Marketing Funnel, Pengertian, dan 4 Tahapannya

Shirley Candrawardhani
Redaksi KitaLulus merupakan content writer dan editor profesional yang mengelola konten artikel di KitaLulus.
Digital marketing funnel adalah
Strategi Marketing Funnel, Pengertian, dan 4 Tahapannya

Marketing funnelMarketing funnel adalah salah satu cara untuk membantu Anda memahami bagaimana calon pelanggan melakukan keputusan pembelian. Sehingga nantinya Anda bisa mengoptimalkan strategi pemasaran.

Bisa dikatakan marketing funnel akan membantu bisnis Anda dari process oriented menuju result oriented. Konsep ini akan membantu Anda mengoptimalkan promosi dan melihat hasilnya dalam bentuk profit.

Penasaran ingin menerapkan strategi keren ini dalam bisnis Anda? KitaLulus akan menjelaskan pengertian marketing funnel, tahapan, dan fungsinya di bawah ini.

BACA JUGA: Apa Itu Inbound Marketing? Ini Pengertian, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Marketing Funnel

Pengertian marketing funnel

Seperti yang disebutkan diatas bahwa, marketing funnel adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membantu Anda memahami bagaimana calon pelanggan melakukan keputusan pembelian.

Namun jika dijabarkan, pengertian marketing funnel adalah proses yang dilakukan seseorang dari yang awalnya tidak mengenal suatu brand, lalu mengenalnya, menimbang-nimbang, melakukan pembelian, menilai produk, hingga terakhir bisa menjadi pelanggan setia dari brand tersebut.

Dalam bisnis, marketing funnel bisa menunjukan gambaran terkait tahapan yang berhubungan langsung dengan pelanggan. Baik dalam penjualan online, menghasilkan traffic, mengumpulkan klik afiliasi, dan lainnya.

Selain itu, marketing funnel juga berpotensi untuk mendorong penjualan yang lebih besar, sehingga bisa memberikan banyak pelanggan yang loyal, dan meningkatkan brand awareness yang lebih kuat.

Tahapan Marketing Funnel

Tahapan marketing funnel

Dilansir dari laman sproutsocial.com, ada empat tahapan marketing funnel yang dikenal dengan sebutan AIDA. Keempat tahapan ini dikenalkan oleh Elias St. Elmo Lewis pada akhir abad ke-20.

Berikut keempat tahapan marketing funnel AIDA yang perlu Anda ketahui:

1. Awareness

Tahapan marketing funnel yang pertama adalah awareness atau kesadaran. Artinya, tahapan dimana masyarakat luas mulai mengenal brand produk yang Anda tawarkan. Bisa dari media digital, tv, sosial media, poster, radio, internet, dan lainnya.

Menurut Elias St. Elmo Lewis, tahapan ini adalah dimana pelanggan menyadari apa yang menjadi permasalahan mereka dan mencari solusinya dari produk-produk yang ada di pasar. Lalu apa yang harus Anda lakukan dalam tahapan ini?

Anda bisa mulai memperkenalkan brand produk kepada target pasar dengan mengimplementasikan strategi pemasaran yang sudah disiapkan dengan matang. Fokus utama Anda adalah untuk menarik perhatian banyak orang. Sebab, keberhasilan dalam tahapan ini turut mempengaruhi tahapan lainnya.

2. Interest

Interest atau ketertarikan adalah tahapan marketing funnel yang kedua. Dalam tahap ini masyarakat mulai menunjukkan ketertarikan pada brand produk Anda dan membandingkannya dengan brand lain.

Masyarakat mulai mencari tahu dan mempelajari fitur dan manfaat yang diberikan brand produk Anda. Strategi pemasaran yang bisa Anda lakukan adalah memberitahukan kepada pelanggan terkait keunggulan, manfaat, dan hal lainnya seputar produk dan/atau jasa yang Anda tawarkan.

3. Desire

Tahapan marketing funnel selanjutnya adalah desire atau keinginan. Artinya, target pasar Anda sudah mulai melakukan evaluasi pada brand produk yang ditawarkan. Sehingga mereka menginginkan pada produk dan/atau jasa Anda.

Hal yang harus diperhatikan dalam tahapan ini adalah memberikan dorongan kepada masyarakat untuk melakukan pembelian. Anda bisa melibatkan pelanggan dalam mencoba produk dan/atau jasa tersebut.

Buat mereka merasakan produk dan/atau jasa yang ditawarkan sehingga pada akhirnya bisa merubah keputusan mereka. Pada prakteknya, tahapan interest dan desire sering dilakukan secara bersamaan karena memiliki fokus yang sama.

4. Action

Satu lagi tahapan marketing funnel adalah action atau aksi. Tahapan terakhir ini adalah dimana pelanggan mulai memutuskan untuk membeli produk dan/atau jasa yang ditawarkan atau tidak.

Dalam hal ini Anda masih memberikan dorongan kepada masyarakat untuk menjadi pelanggan bisnis. Membantu mereka untuk melakukan keputusan pembelian. Pastikan Anda memberikan produk terbaik untuk pelanggan, sehingga mereka mau membeli.

BACA JUGA: Manajemen Pemasaran: Pengertian, Tujuan, Strategi, dan Konsepnya di Era Digital

Fungsi Marketing Funnel

Fungsi marketing funnel

Setiap tahapan dalam konsep marketing ini memiliki fungsinya masing-masing. Namun secara keseluruhan, fungsi marketing funnel adalah untuk memberitahu Anda sejauh mana perkembangan atau prospek dari customer journey dan membantu Anda untuk memilih strategi pemasaran terbaik.

Selengkapnya tentang fungsi marketing funnel adalah sebagai berikut:

  • Meningkatkan penjualan dengan menyesuaikan konten dan strategi dengan apa yang dibutuhkan pelanggan.
  • Mendapatkan insight terkait perilaku calon pelanggan.
  • Membantu Anda dalam melakukan identifikasi tahapan yang harus ditingkatkan. Sehingga Anda bisa mengetahui pada tahapan apa strategi harus diubah.
  • Membantu Anda memahami mengapa beberapa strategi yang dilakukan hanya bisa digunakan pada tahapan tertentu saja.
  • Membantu Anda dalam membuat strategi pemasaran untuk setiap tahapan.
  • Membantu Anda untuk menemukan strategi yang tepat untuk pelanggan.
  • Membantu Anda untuk memahami motivasi yang mendorong pelanggan untuk melakukan keputusan pembelian.
  • Membantu Anda untuk menjalin koneksi dengan klien potensial.

Strategi Marketing Funnel

Contoh strategi marketing funnel

Sebelum kita membahas mengenai strategi marketing funnel, perlu Anda ketahui bahwa setiap tahapan memiliki strategi yang berbeda. Jadi Anda perlu menyiapkan beberapa strategi pemasaran untuk mengoptimalkan konsep ini.

Berikut beberapa strategi marketing funnel yang perlu Anda ketahui:

1. Strategi untuk Tahapan Awareness

Strategi marketing funnel yang pertama untuk tahapan awareness adalah dengan menggunakan digital marketing, influencer marketing, SEO organik, hingga ads management. Tujuannya adalah untuk membangun brand awareness di masyarakat banyak.

2. Strategi untuk Tahapan Interest dan Desire

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa, tahapan interest dan desire sering dilakukan secara bersamaan. Maka strategi marketing funnel untuk kedua tahapan ini juga bisa dilakukan secara bersamaan.

Strategi yang bisa Anda lakukan adalah dengan membuat content marketing, product review, konten video, dan lainnya yang bisa mempromosikan keunggulan dari produk dan/atau jasa yang Anda tawarkan.

3. Strategi untuk Tahapan Action

Satu lagi strategi marketing funnel untuk tahapan action yaitu dengan memberikan urgensi kepada pelanggan untuk melakukan keputusan pembelian. Caranya Anda bisa menambahkan CTA atau call to action pada setiap konten untuk mempermudah pelanggan mendapatkan apa yang mereka mau.

Selain itu, pemberian potongan harga untuk pembeli pertama, buy 1 get 1 untuk launching product baru, dan lainnya juga bisa mendorong urgensi keputusan pembelian calon pelanggan.

Perbedaan Marketing Funnel dan Sales Funnel

Perbedaan marketing funnel dan sales funnel

Sebelum kita membahas mengenai perbedaan marketing funnel dan sales funnel, harus dipahami terlebih dulu bahwa kedua konsep ini bisa dibilang sangat mirip dan saling berkaitan satu sama lain.

Bahkan tidak sedikit dari pengusaha yang menganggap kedua konsep ini adalah sama. Padahal, ada perbedaan antara marketing funnel dan sales funnel, yaitu:

1. Fokus Utama

Perbedaan marketing funnel dan sales funnel yang pertama bisa dilihat dari fokus utamanya. Fokus marketing funnel adalah bagaimana cara mendapatkan perhatian dari masyarakat banyak untuk produk dan/atau jasa yang ditawarkan, hingga tahapan pembelian.

Sedangkan sales funnel fokusnya adalah kelanjutan dari marketing funnel. Artinya, ketika sudah pada tahapan terakhir yaitu action, maka saat pelanggan memutuskan untuk melakukan pembelian, di situlah peran sales funnel. Singkatnya fokus utama sales funnel adalah pendapatan perusahaan atau penjualan.

2. Komitmen

Perbedaan marketing funnel dan sales funnel berikutnya adalah komitmen. Dalam hal ini, komitmen dari marketing funnel adalah untuk mempertahankan keminatan calon pelanggan untuk melakukan pembelian.

Hal inilah yang membuat mengapa Anda harus memberikan urgensi kepada calon pelanggan untuk membeli. Sedangkan sales funnel berkomitmen pada produk dan pembelian. Komitmen pada sales funnel terjadi karena adanya keberhasilan dan dukungan dari marketing funnel sendiri.

Demikianlah penjelasan terkait pengertian marketing funnel, tahapan, fungsi, strategi, dan perbedaannya dengan sales funnel. Perlu diketahui bahwa konsep pemasaran ini bisa memberikan Anda penjelasan terkait jumlah target pasar dan bisa menjelaskan customer journey secara deskriptif.

Jika Anda membutuhkan seorang talent untuk membuat strategi pemasaran marketing funnel, maka Anda bisa menaruh informasinya di KitaLulus. Sebagai salah satu komunitas pencari kerja terbesar, KitaLulus sudah beroperasi di Jabodetabek, Bandung, Gowa, Makassar, Medan, Semarang, dan Surabaya.

Segera daftarkan diri Anda untuk memasang iklan lowongan kerja di KitaLulus secara gratis. Dapatkan kandidat terbaik dan berpotensi di bidangnya dengan #LebihMudah bersama KitaLulus!

Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top