Screening Sosial Media untuk Rekrutmen Calon Karyawan

Shirley Candrawardhani
Redaksi KitaLulus merupakan content writer dan editor profesional yang mengelola konten artikel di KitaLulus.
screening sosial media
Screening Sosial Media untuk Rekrutmen Calon Karyawan

Selain screening CV, screening sosial media kini menjadi salah satu tahapan rekrutmen karyawan yang dilakukan beberapa perusahaan. Hal tersebut dikarenakan media sosial juga bisa digunakan untuk membangun image seseorang.

Sehingga dari screening, rekruter dapat mengetahui seperti apa calon kandidat yang melamar ke perusahaan mereka. Dengan kata lain, metode ini bisa menambah wawasan baru yang tidak disematkan dalam CV maupun resume.

Pelajari lebih lanjut terkait screening sosial media untuk menyaring kandidat, cara mengenal calon karyawan melalui sosial media, dan tujuannya melalui pembahasan berikut.

Apa itu Screening Sosial Media?

Tahukah Anda, screening sosial media juga disebut sebagai penyaringan latar belakang kandidat. Umumnya, rekruter mencari tahu tentang atribut pribadi dari si calon kandidat.

Mengacu pada laman bamboohr, screening sosial media bisa diartikan sebagai metode atau praktik meneliti profil dan aktivitas pelamar kerja di dunia maya. Sebut saja ada LinkedIn, Instagram, Twitter, Facebook, dan lainnya.

Jadi, pengertian screening sosial media adalah ketika rekruter atau perusahaan melakukan pemeriksaan latar belakang dengan meninjau profil sosial media kandidat untuk mencari tahu aktivitas dan hal lainnya yang dilakukan.

Umumnya, apa yang dicari tahu oleh para rekruter adalah apakah calon kandidat pernah melakukan tindakan ilegal, bagaimana konten-konten yang diunggah, apakah ada konten yang tidak pantas, dan lain sebagainya.

Hal ini dilakukan guna mengantisipasi apakah ada sesuatu yang harus diketahui perusahaan sebelum menawarkan pekerjaan. Maka dari itu, rekruter harus ekstra hati-hati sebelum melanjutkan proses rekrutmen.

Pada prakteknya, screening media sosial bisa dilakukan oleh pemberi kerja, rekruter, dan juga agensi profesional. Biasanya di perusahaan memiliki divisi human capital atau talent pool untuk melakukan penyaringan seperti ini.

Tujuan Melakukan Screening Sosial Media

tujuan screening sosial media

Memang tidak bisa dipungkiri, kecanggihan teknologi mampu membuat proses rekrutmen menjadi lebih mudah. Bahkan, saat ini Anda dapat mencari nama seseorang di Google, kemudian akan muncul banyak hasil.

Berdasarkan penelitian, sebanyak 70% perusahaan menggunakan screening media sosial untuk proses rekrutmen. Lalu sebanyak 50% perusahaan menolak kandidat berdasarkan apa yang mereka temukan di sosial media.

Lantas, apa sebenarnya tujuan melakukan screening sosial media calon karyawan? Berikut beberapa di antaranya.

  1. Untuk mengetahui perilaku kandidat dalam bersosial media
  2. Mendapatkan gambaran mengenai konten apa yang mereka sukai dan bagikan secara online
  3. Mengidentifikasi pemikiran dan pendapat mereka
  4. Menjangkau kandidat pasif
  5. Bisa menghemat waktu dan uang
  6. Untuk membantu mengecek kesamaan data dengan yang diberikan di CV atau resume

Meskipun begitu, Anda harus tetap mematuhi kode etik yang ada. Sebisa mungkin lakukan pengecekan pada hal-hal yang bersifat profesional.

Seperti, memeriksa apakah kandidat terlibat aktif dalam jaringan profesional dan kerja yang mereka bagikan, memeriksa kembali referensi yang diberikan, dan lain sebagainya.

Baca juga: Cara Merekrut Karyawan yang Tepat dan Berkualitas

Cara Mengenal Calon Karyawan Melalui Sosial Media

Memang kenyataannya metode ini bisa dijadikan sebagai cara mengenal calon karyawan melalui sosial media. Anda dapat mengetahui seperti apa “karakter lain” dari si kandidat ini melalui sudut pandang lain.

Tapi, hal yang harus Anda perhatikan adalah lakukan screening media sosial dengan bijak dan sesuai aturan yang berlaku. Dengan kata lain, pengguna sosial media ada banyak, ribuan bahkan sampai jutaan.

Beberapa di antaranya ada yang rajin memperbarui profil mereka secara teratur, ada yang tidak, atau bahkan tidak menggunakan sosial media sama sekali. Artinya, setiap orang memiliki tingkat interaksi berbeda-beda.

Selain itu, bukan berarti informasi yang Anda dapatkan dari screening media sosial dapat memberikan penilaian yang adil dalam melihat kandidat. Hal ini tentu berbeda dengan CV dan cover letter yang memang dibuat kandidat khusus untuk pekerjaan yang dilamar.

Sederhananya, informasi yang Anda temukan dari screening sosial media tidak selalu benar dan berisikan informasi yang Anda cari. Akan sangat tidak adil jika berdasarkan informasi sedikit, kandidat tidak dapat diterima dengan alasan penilaian yang sedikit.

Tips Melakukan Screening Sosial Media

tips melakukan screening sosial media

Bagi Anda yang ingin melakukan screening sosial media ketika proses rekrutmen, simak tipsnya berikut.

1. Optimalkan Brand Employer

Selain Anda mencari kandidat untuk perusahaan, para pencari kerja juga mencari perusahaan untuk melamar. Mereka akan mencari informasi detail mengenai perusahaan Anda secara online. Maka dari itu, optimalkan brand employer Anda.

2. Periksa Secara Profesional

Seperti yang disebutkan sebelumnya, sosial media merupakan “karakter lain” dari seseorang, termasuk kandidat yang Anda screening.

Untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan, ada baiknya memeriksa media sosial kandidat secara profesional. Seperti dengan melihat seberapa aktif kandidat di jaringan profesional terkait pekerjaan yang mereka bagikan.

3. Periksa Referensi

Ingat bahwa apa yang Anda dapatkan dari sosial media belum tentu informasi yang sebenarnya. Maka ada baiknya untuk memeriksa ulang referensi dan semua detail saat screening sosial media sebelum membuat keputusan.

4. Lakukan Proses Rekrutmen yang Sama

Pada saat melakukan screening sosial media, Anda harus memastikan semua kandidat mendapat perlakuan yang sama. Usahakan jangan ada penilaian pribadi terhadap satu kandidat guna menghindari kesalahpahaman.

5. Simpan Data Jika Diperlukan

Terakhir, Anda bisa menyimpan data yang diperlukan saat screening sosial media. Misalnya, Anda ingin bertanya terkait konten yang baru saja diunggahnya atau hal lainnya yang dirasa perlu untuk proses rekrutmen.

Hal yang perlu Anda perhatikan di sini adalah pastikan Anda sudah mematuhi standar perusahaan dan industri ketika ingin melakukan screening sosial media.

Jangan sampai Anda terjebak ke dalam masalah hukum karena memeriksa latar belakang seseorang tanpa izin dan sebagainya, ya!

Itulah informasi mengenai proses screening sosial media untuk rekrutmen, tujuan melakukannya, cara mengenal calon karyawan, dan beberapa tips yang bisa Anda lakukan.

Jika digunakan dengan benar, screening sosial media dapat menjadi salah satu metode berguna dalam proses rekrutmen perusahaan Anda. Terlebih jika ditambah dengan aplikasi lainnya, maka bisa meningkatkan efisiensi proses rekrutmen.

Sebelum melakukan screening sosial media, Anda harus memasang informasi terkait loker di perusahaan terlebih dulu. Anda bisa memanfaatkan situs pencari kerja seperti KitaLulus yang kini sudah beroperasi di Jabodetabek, Bandung, Gowa, Makassar, Medan, Semarang, dan Surabaya.

Anda hanya perlu registrasi untuk memasang iklan lowongan kerja secara gratis di KitaLulus. Prosesnya mudah dan cepat, nggak pakai ribet, dan tentunya aman terpercaya. Ribuan mitra kami sudah membuktikannya. Yuk daftar sekarang juga!

Baca juga: Wajib Tahu! Begini Cara Menolak Pelamar Kerja Secara Halus

Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top