Beda Headhunter vs Outsourcing: Tips untuk HR Memilih yang Tepat

Ditulis oleh: Lutfi Maulida
Key Takeways
  • Headhunter adalah individu atau perusahaan yang bertugas mencarikan kandidat tertentu atas permintaan klien. Sedangkan outsourcing adalah penyedia jasa tenaga kerja lengkap dengan pengelolaan administrasinya.
  • Headhunter efektif untuk posisi strategis dan spesialis, tetapi biayanya tinggi dan tidak cocok untuk rekrutmen massal. Outsourcing lebih hemat dan cepat untuk tenaga kerja operasional, namun kontrol perusahaan terhadap karyawan menjadi terbatas.
  • Memahami perbedaan keduanya penting agar HR bisa menyesuaikan strategi rekrutmen dengan kebutuhan, urgensi, dan anggaran.
  • KitaLulus hadir sebagai alternatif modern: pasang loker gratis, jangkauan kandidat luas, dashboard terpadu, hingga screening CV berbasis AI. Dengan KitaLulus, perusahaan bisa rekrut cepat, efisien, dan tetap mendapatkan kandidat berkualitas.

Dalam upaya mempercepat proses perekrutan, banyak perusahaan memanfaatkan jasa pihak ketiga seperti head hunter dan outsourcing. Sekilas keduanya terlihat serupa karena sama-sama bergerak di bidang pencarian dan penyediaan tenaga kerja.ย 

Namun, peran dan cara kerja mereka sebenarnya sangat berbeda. Memahami perbedaan ini penting bagi HR, karena keputusan untuk menggunakan head hunter atau outsourcing dapat memengaruhi hasil rekrutmen.

Artikel ini akan mengulas perbedaan head hunter dan outsourcing, lengkap dengan tips untuk HR dalam memilih layanan yang paling sesuai.

Perbedaan Head hunter dan Outsourcing dalam Strategi Rekrutmen

Memahami perbedaan head hunter dan outsourcing penting agar perusahaan dapat memilih strategi yang paling sesuai dengan kebutuhan, jenis posisi yang dibutuhkan, serta anggaran yang tersedia.

Aspek Headhunter Outsourcing

Definisi

Penyedia jasa pencarian kandidat spesialis atau strategis

Penyedia jasa tenaga kerja lengkap dengan pengelolaan administrasinya

Hubungan Kerja

Kandidat menjadi karyawan tetap perusahaan klien

Kandidat menjadi karyawan dari perusahaan outsourcing

Jenis Pekerjaan

Posisi manajerial, spesialis, eksekutif

Posisi operasional, administratif, kontrak proyek

Biaya

Tinggi โ€“ berbasis success fee (biasanya 20โ€“30% dari gaji tahunan kandidat)

Lebih hemat โ€“ dibayar bulanan per orang (all-in termasuk gaji dan biaya legal)

Tujuan Utama

Mendapatkan kandidat terbaik dengan pencarian yang terarah dan eksklusif

Menyediakan tenaga kerja cepat dan efisien tanpa beban administratif internal

Berikut penjelasan dari masing-masing aspek:

1. Definisi

Headhunter adalah individu atau perusahaan yang bertugas mencarikan kandidat tertentu atas permintaan klien. Headhunter bekerja secara aktif. Mereka tidak menunggu lamaran masuk, melainkan mencari kandidat yang sesuai, termasuk dari perusahaan kompetitor.

Sementara itu, outsourcing adalah model kerja sama di mana penyedia jasa bertanggung jawab penuh atas rekrutmen dan pengelolaan tenaga kerja yang disewakan ke perusahaan klien. 

Fokusnya bukan hanya pada pencarian kandidat, tetapi juga pengelolaan administratif, seperti kontrak kerja, gaji, hingga BPJS.

2 Hubungan Kerja

Pada model headhunter, kandidat yang berhasil direkrut akan menjadi karyawan tetap perusahaan klien. Artinya, setelah proses seleksi selesai, seluruh tanggung jawab hubungan kerja; termasuk kontrak, benefit, dan pengembangan karyawan, berada di tangan perusahaan yang menggunakan jasa headhunter.

Sedangkan dalam outsourcing, kandidat tetap terdaftar sebagai karyawan dari perusahaan penyedia jasa outsourcing, meskipun ia bekerja di lingkungan dan struktur kerja perusahaan Anda. Anda hanya โ€œmenyewa tenagaโ€ tanpa perlu mengurus aspek legal dan administratif kepegawaian.

3. Jenis Pekerjaan

Headhunter lebih cocok untuk mencari kandidat di level menengah ke atas, seperti posisi manajerial, kepala divisi, spesialis teknis, hingga eksekutif. Perusahaan memilih menggunakan headhunter karena posisi tersebut sering sulit dijangkau lewat iklan lowongan biasa.

Sementara outsourcing banyak digunakan untuk posisi operasional dan administratif yang tidak terlalu kompleks dari sisi keahlian, seperti kasir, cleaning service, staf gudang, customer service, hingga tenaga kontrak untuk proyek jangka pendek.

4. Biaya

Secara biaya, headhunter lebih mahal karena layanannya bersifat personal, detail, dan strategis. Biaya biasanya menggunakan skema success fee yang bisa mencapai 20โ€“30% dari total gaji tahunan kandidat. Ini dianggap wajar karena yang dicari biasanya adalah talenta langka atau high-value employee.

Outsourcing justru dikenal lebih hemat, terutama untuk kebutuhan tenaga kerja dalam jumlah besar. Skemanya berbasis per orang per bulan dan sudah termasuk gaji pokok, tunjangan, pajak, dan margin penyedia jasa. Cocok untuk perusahaan yang ingin efisiensi SDM tanpa menambah beban HR internal.

5. Tujuan Utama

Tujuan utama penggunaan headhunter adalah untuk mendapatkan kandidat terbaik yang secara kompetensi, pengalaman, dan karakter cocok dengan kebutuhan strategis perusahaan. Headhunter sangat berguna ketika proses rekrutmen biasa tidak berhasil atau ketika perusahaan ingin menjaga kerahasiaan pencarian kandidat.

Sementara outsourcing bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat penyediaan tenaga kerja, terutama untuk posisi non-strategis, tanpa harus menambah beban administrasi dan risiko ketenagakerjaan di internal perusahaan.

Strategi Mana yang Lebih Tepat untuk Rekrutmen?

Setiap perusahaan punya kebutuhan rekrutmen yang berbeda. Ada yang butuh satu kandidat spesialis dengan pengalaman tinggi, ada juga yang harus mengisi puluhan posisi operasional dalam waktu singkat. 

Nah, di sinilah pentingnya memilih strategi yang tepat. Apakah perlu bantuan headhunter atau cukup dengan outsourcing. Berikut kelebihan, kekurangan, dan situasi terbaik untuk masing-masing strategi:

1. Headhunter

Headhunter cocok untuk perusahaan yang ingin benar-benar selektif dalam memilih kandidat, terutama untuk posisi penting yang berpengaruh besar terhadap jalannya bisnis.

Keunggulan:

  • Mampu menjaring kandidat berkualitas tinggi yang sesuai dengan kualifikasi spesifik.
  • Dapat mengakses kandidat pasif yang tidak sedang aktif melamar kerja, namun memiliki potensi besar.
  • Proses seleksi lebih mendalam dan disesuaikan dengan kebutuhan klien.

Kekurangan:

  • Biayanya relatif mahal, karena proses pencarian dan pendekatannya cukup intensif.
  • Kurang cocok untuk rekrutmen massal atau posisi entry level karena tidak efisien dari segi waktu dan anggaran.

Cocok untuk: Perusahaan yang sedang mencari talenta untuk posisi strategis, manajerial, atau spesialis, di mana kualitas kandidat menjadi prioritas utama.

2. Outsourcing

Outsourcing menjadi solusi ketika perusahaan membutuhkan banyak tenaga kerja dalam waktu singkat, dan tidak ingin repot mengurus detail administrasi kepegawaian.

Keunggulan:

  • Mengurangi beban tim HR karena seluruh proses dari kontrak hingga penggajian, ditangani oleh penyedia jasa.
  • Lebih hemat dan cepat, terutama untuk posisi dengan turnover tinggi atau kebutuhan jangka pendek.
  • Cocok untuk proyek musiman, ekspansi cepat, atau operasional sehari-hari.

Kekurangan:

  • Perusahaan klien memiliki kontrol terbatas terhadap karyawan, karena status hubungan kerja berada di tangan penyedia jasa.
  • Kandidat yang disediakan umumnya berada pada level entry hingga menengah, dan bukan untuk posisi strategis.

Cocok untuk: Perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja operasional, kontrak proyek, atau rekrutmen massal, anpa terbebani urusan administratif tenaga kerja.

KitaLulus sebagai Alternatif Headhunter dan Outsourcing

Baik headhunter maupun outsourcing memiliki keunggulannya masing-masing, namun keduanya juga memiliki keterbatasan. Headhunter unggul dalam menjaring kandidat berkualitas tinggi, terutama untuk posisi strategis, namun biayanya relatif mahal dan kurang cocok untuk rekrutmen dalam jumlah besar. 

Sementara itu, outsourcing menawarkan efisiensi dan kecepatan dalam pengadaan tenaga kerja operasional, tetapi dengan kontrol yang lebih terbatas karena status karyawan berada di pihak ketiga.

Melihat kebutuhan rekrutmen yang semakin dinamis, KitaLulus hadir sebagai alternatif yang lebih fleksibel dan efisien.

KitaLulus: Platform Rekrutmen Digital Cerdas

KitaLulus adalah platform rekrutmen online yang menggabungkan keunggulan headhunter dan outsourcing dengan dukungan otomatisasi dan teknologi AI untuk menyaring kandidat secara cepat dan tepat.

Keunggulan KitaLulus:

  • Jangkauan luas di seluruh Indonesia: Menjangkau lebih dari 11 juta pelamar di 300+ kota dan kabupaten.
  • Dashboard terpadu: Memantau dan mengelola seluruh proses seleksi dalam satu platform yang mudah digunakan.
  • Screening CV & pencocokan kandidat cepat: Teknologi AI mampu menyaring lebih dari 100+ CV hanya dalam 2 menit dan menampilkan kandidat terbaik.
  • Promosi lowongan: Menampilkan iklan di posisi strategis dalam aplikasi agar menjangkau lebih banyak kandidat berkualitas.
  • Undang wawancara langsung: Jadwalkan wawancara dari dashboard tanpa harus berpindah aplikasi.
  • Background check: Memastikan kredibilitas kandidat sejak awal melalui pemeriksaan riwayat hukum dan keuangan.

Dengan KitaLulus, perusahaan tidak perlu memilih antara kualitas dan efisiensi. Dapatkan keduanya dalam satu platform. Coba GRATIS sekarang!

Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top