Apa Alasan Kandidat Ghosting Pada Saat Offering? Begini Cara Antisipasinya!

Redaksi KitaLulus
Redaksi KitaLulus merupakan content writer dan editor profesional yang mengelola konten artikel di KitaLulus.
alasan kandidat ghosting
Apa Alasan Kandidat Ghosting Pada Saat Offering? Begini Cara Antisipasinya!

Sudah susah payah menjaring top talent, namun tiba-tiba kandidat menghilang tanpa kabar setelah diberikan offering? Itu tandanya Anda menjadi korban ghosting kandidat. Namun, apa alasan kandidat ghosting tawaran Anda? Bukankah mereka butuh pekerjaan?

Lantas apa yang bisa HR lakukan saat mengalami candidate ghosting? Untuk membantu Anda keluar dari bayang-bayang ghosting kandidat, simak penjelasan KitaLulus di bawah ini!

Apa Itu Candidate Ghosting?

Sebelum kita membahas apa sebenarnya alasan kandidat ghosting dan cara mengatasinya, mari kita sama-sama pahami dulu apa itu candidate ghosting.

Sesuai namanya, candidate ghosting adalah kandidat yang menghantui perusahaan yang ingin merekrutnya. Dalam kata lain, ini menggambarkan keadaan di mana kandidat yang sudah ideal dan siap untuk direkrut justru menghentikan komunikasi dengan perusahaan.

Mereka akan menghilang begitu saja tanpa ada penjelasan atau memberikan alasan kepada HR.

Alasan Kandidat Ghosting setelah Diberikan Offering

Alasan Kandidat Ghosting setelah Diberikan Offering

Tahap offering adalah tahap akhir sebelum akhirnya kandidat menjalani onboarding. Namun, di tahap inilah sering terjadi candidate ghosting.

Tentu hal ini menyebalkan untuk HR karena mereka diberikan ketidakpastian, antara iya dan tidak. Jika kandidat menghilang, artinya HR perlu mengulangi proses rekrutmen dan menyita waktu mereka.

Nah, berikut berbagai alasan mengapa kandidat meng-ghosting HR saat offering.

1. Sudah Menerima Tawaran Tempat Lain

Ketika Anda mengirimkan offering letter namun kandidat yang Anda harapkan tidak merespons apa-apa, bisa jadi itu karena ia telah menerima tawaran perusahaan lain.

Beberapa kandidat akan memilih tawaran yang datang kepadanya lebih dulu, dan ini adalah hal rasional daripada menunggu ketidakpastian.

Masalah seperti ini sering terjadi ketika proses rekrutmen yang Anda lakukan terlalu lama.

2. Offering Tidak Memuaskan

Ketika Anda memberikan offering letter, sangat penting untuk menunjukkan bahwa tawaran tersebut menguntungkan untuk kandidat. Jika tidak, sangat mungkin mereka akan meng-ghosting Anda.

Setiap kandidat apalagi yang berkualifikasi tinggi tentu memiliki ekspektasi lebih terutama soal nominal gaji.

Jika mereka merasa tawaran Anda jauh dari apa yang mereka harapkan atau terlalu kecil dari kisaran gaji di pasaran, tentu mereka akan menghilang begitu saja.

Baca Juga: 10 Strategi Negosiasi Gaji untuk HR yang Jarang Diketahui

3. Passive Candidate

Passive candidate atau kandidat yang telah bekerja dan tidak secara aktif mencari kerja juga menjadi alasan kandidat ghosting. Biasanya mereka hanya ingin mencoba keberuntungan di perusahaan lain, bukan bermaksud untuk mendapatkan pekerjaan.

Sehingga ketika mereka sudah mendapatkan offering letter dan melihat bahwa benefit serta gaji yang ditawarkan tidak lebih baik dari perusahaannya saat ini, mereka akan menghilang tanpa kabar begitu saja.

4. Tidak Ada Program Pengembangan Karyawan

Alasan kandidat ghosting lainnya adalah karena kandidat melihat bahwa perusahaan tidak memberikan program pengembangan yang baik untuk mereka, sehingga muncul anggapan bahwa perusahaan hanya menganggap mereka sebagai pekerja, bukan aset.

Tentu hal ini akan membuat mereka mundur dan menghilang. Perlu Anda ketahui, karyawan tidak hanya ingin bekerja untuk memenuhi target perusahaan, mereka juga ingin berkembang. Karyawan butuh program pengembangan diri dan jenjang karier untuk mencapai tujuan pribadi.

5. Kandidat Tidak Cocok dengan Budaya Perusahaan

Candidate ghosting bisa karena mereka merasa tidak cocok dengan budaya perusahaan.

Saat wawancara, bukan hanya Anda yang mencoba mengenal kandidat, tapi kandidat pun mempelajari organisasi Anda dan bertanya mengenai hal-hal yang ingin mereka ketahui tentang perusahaan.

Mereka akan mencocokan diri dengan nilai dan budaya perusahaan lalu melihat apakah mereka bisa berkembang dalam lingkungan kerja yang baru.

Kandidat akan memutuskan mundur bila merasa perusahaan tidak cocok dengan mereka, misalnya proses kerja micromanagement dengan kontrol atasan yang begitu ketat.

6. Candidate Experience yang Buruk

Candidate experience memegang peran penting dalam kesuksesan rekrutmen. Hal ini karena pengalaman buruk selama proses rekrutmen bisa menjadi alasan kandidat ghosting.

Salah satu yang memengaruhi pengalaman buruk kandidat adalah komunikasi. Bila komunikasi buruk dan mereka tidak mendapatkan update informasi mengenai kelanjutan nasibnya, mereka akan merasa digantungkan di ketidakpastian.

7. Merasa Tidak Dihargai

Alasan lainnya adalah karena pelamar merasa tidak dihargai oleh HR. Ini sering terjadi karena HR merasa punya power lebih dari pada mereka.

Padahal, baik HR maupun kandidat sama-sama saling membutuhkan. Jika kandidat sudah meng-ghosting Anda, bukankah ini tanda bahwa kandidat menunjukkan power-nya? Akhirnya perusahaan lah yang dirugikan karena gagal menggaet kandidat ideal.

Baca juga: Cara Menyikapi Kandidat yang Tidak Sopan Saat Cari Kerja

Cara Mengantisipasi Candidate Ghosting

cara menghindari kandidat ghosting

Di-ghosting kandidat tentunya bukanlah hal yang ingin dialami oleh HR manapun. Maka dari itu berikut beberapa cara mengatasinya.

1. Lakukan Komunikasi Dua Arah

Komunikasi dua arah adalah kunci menciptakan candidate experience yang baik. Sebagai HR, cobalah untuk mengedepankan komunikasi dua arah dengan kandidat.

Cara sederhana yang bisa dilakukan adalah memberikan kabar mengenai kelanjutan proses rekrutmen, membalas pertanyaan kandidat mengenai proses rekrutmen, dan menginformasikan siapa saja user yang akan mereka temui dalam proses interview.

Tidak lupa, HR juga bisa memberikan beberapa saran yang berguna saat interview atau tes.

2. Transparansi

Transparansi menciptakan profesionalitas. Ketika Anda mengutamakan transparansi, Anda akan mendapatkan simpati dari orang lain.

Katakan saja bila kandidat tidak lolos serta beritahu mereka mana saja hal-hal yang perlu diperbaiki.

3. Berikan Informasi Sejelas-jelasnya Mengenai Offering

Banyak kandidat melakukan ghosting karena mereka tidak mendapatkan cukup informasi mengenai apa saja yang mereka dapatkan dalam offering tersebut.

Ada baiknya, jika Anda ingin kandidat menerima offering letter, jelaskan juga apa saja benefit yang akan diterima kandidat sejak awal proses rekrutmen.

Tidak lupa, berikan kandidat kesempatan untuk bertanya mengenai offering yang Anda berikan, usahakan juga memberikan respons sesegera mungkin.

4. Perlakukan Kandidat Layaknya Customers

Untuk menghindari alasan kandidat ghosting karena merasa tidak dihargai, cobalah untuk memperlakukan mereka layaknya customers.

Tunjukan rasa hormat Anda kepada kandidat dengan mengucapkan terima kasih atas waktu yang telah mereka luangkan, berikan juga kalimat positif seperti “Hope your having a great day!

5. Bangun Branding Perusahaan

Bila perusahaan Anda memiliki reputasi dan branding yang baik, tentu sulit bagi pelamar untuk meng-ghosting Anda.

Maka, cobalah bangun branding di media sosial mengenai bagaimana budaya perusahaan dan bagaimana menyenangkannya bekerja di perusahaan Anda. Di sini Anda bisa melibatkan para karyawan untuk berpartisipasi.

6. Persingkat Proses Rekrutmen

Cara mengatasi kandidat ghosting bisa juga Anda lakukan dengan mempersingkat proses rekrutmen. Pasalnya waktu rekrutmen yang terlalu panjang membuat kandidat lebih dulu merasa di-ghosting oleh HR.

Memang rekrutmen terkenal dengan proses yang panjang, namun sebenarnya Anda bisa menyederhanakan prosesnya dengan bantuan teknologi.

Salah satu proses yang sangat memakan waktu adalah screening kandidat, sebab di sini HR harus memilah satu per satu CV kandidat untuk dicocokan dengan kebutuhan perusahaan.

Namun, dengan bantuan teknologi AI proses tersebut jadi lebih praktis dan tidak butuh waktu lama. Teknologi AI akan menyeleksi kandidat mana saja yang sesuai dengan kriteria baik itu dari skill, pengalaman kerja, pendidikan.

Anda bisa menemukan teknologi tersebut dalam Premium Recruitment KitaLulus. Premium Recruitment KitaLulus adalah software yang memungkinkan HR melakukan proses screening kandidat 92% lebih cepat daripada cara manual.

Tidak hanya cepat, penyaringan yang dilakukan dengan AI pun bebas bias dan lebih objektif, sehingga menghindari proses rekrutmen yang subjektif dan hallo effect yang bisa merugikan perusahaan.

Dengan batuan Premium Recruitment KitaLulus, proses rekrutmen bisa dilakukan lebih cepat, HR pun tidak lagi di-ghosting oleh kandidat! Ayo manfaatkan kecanggihannya sekarang juga!

Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top
webinar gen z