Sebelum Putuskan Resign, Coba 17 Cara Menghadapi Atasan Toxic Berikut Ini

Putri Prima
Lulusan Ilmu Komunikasi yang mendalami dunia content writing, khususnya di bidang karir dan bisnis.
Cara menghadapi atasan yang toxic
Sebelum Putuskan Resign, Coba 17 Cara Menghadapi Atasan Toxic Berikut Ini

Cara menghadapi atasan toxic— Pekerjaan akan terasa menyenangkan bila lingkungan kerja kita sehat. Namun, bagaimana jika kita memiliki atasan toxic? Suka marah? Genit? Bahkan tidak kompeten? Apakah kita harus resign? Sebelum kamu terburu-buru memutuskan resign, ada banyaknya kamu tahu cara menghadapi atasan toxic, genit, mudah marah, dan tidak kompeten

Biasanya, bos toxic punya ciri-ciri seperti tidak bisa menerima saran, manipulatif, suka menyalahkan, dan bahkan tidak segan berkata kasar. Agar kamu tidak berlarut-larut mengalami rasa tertekan, coba simak di bawah ini!

Ciri-Ciri Bos Toxic

Bagaimana sih kita tahu jika bos kita itu toxic? Sebenarnya ciri-cirinya bisa dilihat, lho. Mungkin selama ini kamu sudah merasakannya, namun masih menyangkal (denial) atau mungkin kamu tidak sadar (aware)? Untuk mengecek, coba pastikan apakah bos-mu punya salah satu ciri-ciri bos toxic berikut ini:

1. Tidak Ingin Dikritik

Seorang atasan yang baik tidak segan menerima feedback yang dapat membangun. Namun, jika bosmu toxic, ia tidak senang menerima masukan dan saran yang kamu utarakan. Semua masukkan yang kamu sampaikan akan dianggap sebagai serangan dan penolakan yang dia anggap melukai dirinya.

2. Mudah Tersinggung

Karena anti kritik, bos toxic juga mudah tersinggung. Atasan yang toxic umumnya tidak terbuka terhadap ide-ide baru yang berbeda darinya. Mereka benci pertanyaan dan menghindari sebisa mungkin.

3. Ekspektasi Tidak Realistis

Bos toxic punya ekspektasi yang luar biasa, sedangkan tenggat waktu yang diberikan terhadap ekspektasi tersebut tidak memungkinkan. 

Bahkan, mereka juga seringkali tidak konsisten dengan ekspektasi tersebut. Bos toxic tidak segan mengganti detail pekerjaan sehingga menyulitkan anggota yang sedang mengerjakannya.

4. Otokrasi

Gaya kepemimpinan otokrasi sering digunakan oleh atasan toxic. Ia ingin agar semua orang patuh pada perkataan atau permintaanya tanpa mempertanyakan apapun. Tanpa ada kritik atau saran.

Dalam pandangannya, bos adalah raja yang paling benar, sehingga perkataannya adalah mutlak dan harus diikuti oleh bawahannya tanpa sanggahan. 

Cara Menghadapi Atasan Toxic

Cara menghadapi bos toxic di kantor

Bos yang seharusnya jadi panutan karyawan, namun justru membuat karyawan tidak nyaman, merasa dirinya terus salah, dan menjadi sasaran bos untuk berkata kasar. Jika kamu saat ini merasa punya bos toxic di kantor, jangan langsung memutuskan untuk resign. Coba beberapa cara menghadapi atasan toxic terlebih dulu, misalnya:

1. Coba Bangun Komunikasi dengan Atasan

Jika atasanmu sulit diajak komunikasi, kamu harus ambil langkah pertama. Cobalah tanyakan sebanyak mungkin pertanyaan sampai kamu paham dengan jelas apa yang dia inginkan dan harapkan dari kamu dalam pekerjaan. Jika memungkinkan, coba bangun komunikasi tatap muka ketimbang lewat chat atau email.

2. Fokuskan Diri pada Pekerjaan

Cara menghadapi atasan toxic lainnya adalah dengan tidak terlalu memikirkannya. Tetaplah fokus pada apa yang kamu kerjakan. Hal ini karena, bos toxic hanya ini bawahannya selalu menuruti apa yang ia mau.

Jadi, bila kamu melakukan tugas dengan baik dan mengikuti arahannya, maka atasanmu tidak akan mengintimidasi. Walau tetap merasa kesal, namun cobalah mengabaikan saja dan tetap fokus pada pekerjaan. Dengan begitu, pikiranmu tidak hanya akan terpaku pada perlakuan atasanmu saja.

3. Coba Pahami Perilakunya

Mengutip dari Entrepreneur, bos toxic sebenarnya adalah orang yang insecure dan manipulatif. Mereka egois dan sangat tidak dewasa. Nah, saat menghadapinya, kamu tidak boleh mudah terbawa emosi dan coba pahami perilaku toxic tersebut.

Oleh karena itu, cobalah untuk mengurangi ego dan pahami pola kerja hingga gaya komunikasinya.

Bos toxic biasanya suka mencari-cari masalah. Agar kamu tidak tiba-tiba disalahkan, saat kamu diberikan perintah, cobalah catat sedetail mungkin. Dengan demikian, saat bosmu mengatakan pekerjaanmu kurang baik padahal sudah sesuai dengan instruksi yang diberikan, kamu bisa menunjukkan catatannya.

4. Amati Reaksi dari Atasan Terhadap Sikap saat Bekerja

Tindakan dan respons kamu saat berhadapan dengan atasan toxic akan sangat mempengaruhi reaksinya. Termasuk ketika kamu menunjukkan keseriusan dalam bekerja.

Oleh karena itu, agar bisa bertahan menghadapi bos toxic, sebaiknya kamu belajar mengamati reaksinya dan menghindari hal-hal yang berpotensi membuat sikap toxic-nya keluar.

5. Tetapkan Batasan

Kita memang tidak bisa mengontrol apa yang orang lakukan, tetapi kita bisa memilih bagaimana bersikap dalam menanggapi orang lain. Cobalah untuk menetapkan batasan hubungan dengan atasan toxic. Cobalah untuk selalu tetap profesional, berinteraksi jika hanya bila diperlukan, dan hindari ekspektasi yang tinggi.

6. Cobalah Konsultasikan dengan HRD

Jika kamu sudah mencoba komunikasi, mencoba memahami atasan, dan bersabar dengan semua perlakuan toxic, namun tidak ada perubahan, maka kamu bisa melakukan perlawanan dengan mengumpulkan semua bukti yang menunjukkan bahwa ia toxic yang membuat bawahannya tidak nyaman dan tidak bisa bekerja dengan optimal. 

Laporkan hal tersebut ke HRD, jelaskan apa dampak yang kamu rasakan dengan perlakuan toxic tersebut. Selain itu, jelaskan juga bahwa hal tersebut mempengaruhi performa di kantor.

Cara Menghadapi Atasan yang Genit

Cara menghadapi atasan yang genit

Memiliki atasan ramah dan perhatian adalah hal yang menyenangkan. Namun, bagaimana jika atasan tersebut memberikan perhatian secara berlebihan, bahkan cenderung bersikap genit? Pasti kita sebagai seorang karyawan merasa tidak nyaman dengan perlakuan tersebut. 

Jika saat ini kamu sedang berada di situasi tersebut, cobalah beberapa cara mengatasi atasan yang genit berikut ini.

1. Abaikan Saja dan Pura-pura Tidak Paham

Cara menghadapi atasan yang genit pertama adalah jangan menanggapi semua ucapan dan hal menggoda yang atasan utarakan. Jangan tertawa dengan alasan sopan, karena jika begitu, bos genit akan menganggap kamu menerima godaan tersebut. Tetap jaga kontak mata dan alihkan topik pada pembicaraan awal. 

Kamu juga bisa pura-pura tidak paham dengan godaan tersebut. Ini bisa menjadi tanda bahwa kamu tidak akan terjebak dalam perlakuan bos genit tersebut.

2. Buat Jarak dengan Atasan

Ciptakan jarak adalah cara menghadapi atasan yang genit. Dengan membatasi jarak, kamu tidak lagi perlu sering berinteraksi dengannya dan hanya berinteraksi jika diperlukan saja. 

Tidak perlu berjumpa saat jam istirahat, hiraukan ajakan mengobrol, hal-hal seperti itu akan menyadarkannya bahwa kamu membuat jarak darinya.

3. Sampaikan Rasa Ketidaknyamanan

Mengutip dari CNN, rayuan atasan yang terlihat polos bisa dengan cepat berubah menjadi pelecehan. Maka, ketika kamu berada di situasi tersebut, coba sampaikan ketidaknyamananmu. Jika sulit, cobalah untuk adukan ke HRD kejadian tersebut.

4. Tunjukkan Status Hubungan

Jika kamu sudah memiliki pasangan, cobalah untuk menunjukkan status hubungan yang kamu miliki. Kamu bisa menjadikan foto bersama pasangan sebagai foto profil di akun WhatsApp, atau meletakkan foto bersama pasangan di meja kantor. Dengan begini, atasan bisa tahu jika kamu sudah menjalin hubungan dan bisa menjaga sikap.

Cara Menghadapi Atasan yang Marah

Cara menghadapi atasan yang marah

Tidak semua atasan baik, terkadang kita juga akan bertemu dengan atasan pemarah yang suka mengintimidasi. Apa lagi bila target tidak terlaksana dengan baik. Nah, agar kamu tidak terus menerus merasa tertekan dengan segala amarah bos. Cobalah beberapa cara menghadapi atasan yang marah berikut ini.

1. Jangan Bawa Perasaan dan Overthinking

Walau saat marah ia tampak tidak profesional, namun bagaimanapun ia tetap adalah bos kamu. Saat bos marah, cobalah untuk tidak langsung bawa perasaan dan overthinking. Bisa jadi marahnya adalah sebagai tanda peduli dengan hasil kerjamu.

2. Tunjukkan Bahwa Anda Mendengarkan Pendapatnya

Ketika atasan memberi pendapatnya dengan cara marah-marah, kamu sulit untuk membela diri dan membalas pendapatnya. Cobalah tunjukkan bahwa kamu mendengarkan semua pendapatnya dengan bahasa tubuh dan ekspresi wajah. 

3. Minta Maaf

Cara mengatasi atasan yang marah lainnya adalah dengan meminta maaf. Jika sudah, perbaiki pekerjaan  dan penuhi target perusahaan. Tunjukkan bahwa kamu merupakan karyawan yang berkompeten di perusahaan.

4. Bertanya

Jika atasan memarahi kamu dengan pendapat yang terkesan mengintimidasi, tidak ada salahnya untuk bertanya. Cari bagaimana kamu dapat mengatasi dan memperbaikinya. Bila atasan tidak menyarankan apapun, berikan solusi yang tepat. 

Cara Menghadapi Atasan yang Tidak Kompeten

Cara menghadapi atasan yang tidak kompeten

Apakah kamu merasa bahwa atasan tidak cukup berpengalaman untuk memimpin pekerjaan dan tim? Inilah cara menghadapi atasan yang kurang kompeten.

1. Bangun Empati Kepadanya

Cara mengatasi bos yang kurang kompeten, coba mengerti kenapa atasanmu bersikap seperti itu. Coba lihat dengan sisi berbeda, bisa jadi memang ada kebijakan yang kurang mendukungnya.  Cari tahu juga sedikit tentang latar belakangnya.

2. Tetap Sopan

Walau kamu merasa ia tidak cukup kompeten untuk menjadi bos, bukan berarti kamu bisa berperilaku seenaknya. Kamu tetap harus menjaga kesopanan, kamu tetap harus menghargainya sebagai atasan.

Baca Juga: Pahami Etika dalam Dunia Kerja Agar Dihargai

3. Manfaatkan Kesempatan Review dari HR

Tidak jarang perusahaan memberikan kesempatan untuk melakukan feedback kepada atasan. Nah, pada kesempatan itu, cobalah untuk menyampaikan apa yang ada di pikiranmu. Namun selalu ingat, tetap hargai dia sebagai seorang atasan.

4. Jangan Ambil Alih Pekerjaannya

Walaupun atasanmu tidak kompeten, bukan berarti kamu mengambil alih pekerjaannya. Hal ini akan membuat atasa mu berada di zona nyaman. Ia menjadi tidak berkaca pada apa kekurangannya selama ini.

Cara Menghadapi Atasan yang Selalu Mencari Kesalahan

Cara menghadapi atasan yang suka mencari kesalahan

Pernahkah kamu merasa bahwa kamu sudah mengerjakan pekerjaan sebaik-baiknya, namun atasan masih saja mencari kesalahan. Tentu situasi tersebut membuat tidak nyaman dan kamu pun merasa di bawah tekanan. Lalu bagaimana cara menghadapi atasan yang selalu mencari kesalahan?

1. Kenali Tanda Bahwa Atasan Tidak Menyukaimu

Salah satu alasan kenapa kamu terus disalahkan (meski sudah berusaha yang terbaik) adalah ada kemungkinan atasan tidak menyukaimu. Jika seperti itu, cobalah untuk kenali tanda-tanda tidak menyukaimu, seperti memberikan beban kerja yang berat dan melebihi kemampuan, selalu memberikan komentar negatif, terlalu mengontrol hal-hal kecil pada pekerjaanmu.

Jika ada tanda-tanda yang mengarah ke sana, cobalah untuk evaluasi diri dan cari tahu mengapa atasan tidak menyukaimu, apakah karena alasan personal atau memang karena pekerjaan.

2. Tetap Berikan Hasil yang Terbaik

Terlepas atasan selalu mencari kesalahan dari apa yang kamu lakukan. Bukan berarti kamu jadi mengerjakan pekerjaan tersebut dengan asal. Kamu tetap harus bertanggung jawab dengan setiap pekerjaanmu. Karena lama-kelamaan bos akan lelah sendiri mencari apa yang salah karena kamu telah mengerjakannya dengan baik.

3. Hindari Bereaksi Berlebihan

Tiba-tiba atasanmu memarahi kesalahan yang sepele dan mengada-ada? Sebaiknya, kamu jangan sampai terpancing dengan emosinya. Tenangkan dirimu dan jangan sampai terpancing. Ambil sedikit waktu untuk menenangkan diri sebelum mengatakan atau berbuat sesuatu.

Nah, itu dia cara menghadapi atasan yang toxic, pemarah, tidak kompeten hingga atasan yang selalu cari kesalahan. Semoga dengan mengetahui cara menghadapinya, kamu bisa bekerja dengan nyaman. Namun, bila kamu merasa sudah tidak bisa lagi menghadapinya karena sudah mempengaruhi mentalmu. Ada baiknya untuk resign. 

Sudah tidak kuat menghadapi bos toxic di tempat kerjamu yang sekarang? Jangan khawatir, KitaLulus siap bantu kamu cari pekerjaan baru.

Di KitaLulus, kamu bisa mencari kerja dengan mudah, cepat, dan aman tanpa khawatir di-ghosting HRD. Ada fitur Whatsapp HRD yang bisa kamu manfaatkan untuk menghubungi HRD perusahaan tempatmu melamar. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, cari kerja di KitaLulus sekarang!

Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top