Content Writer Adalah: Tugas, Skill, Gaji, Bedanya dengan Copywriter

Putri Prima
Lulusan Ilmu Komunikasi yang mendalami dunia content writing, khususnya di bidang karir dan bisnis.
content writer adalah
Content Writer Adalah: Tugas, Skill, Gaji, Bedanya dengan Copywriter

Punya kegemaran menulis sekarang bisa punya peluang karir yang oke, lho! Kamu bisa melamar menjadi content writer. Yap, profesi satu ini sekarang lagi  banyak dibutuhkan oleh perusahaan yang sedang merambah dunia digital untuk pemasarannya.

Content writer adalah pekerjaan yang begitu dibutuhkan oleh perusahaan untuk menghasilkan konten berkualitas agar bisa bersaing dengan kompetitor.  Nah, apa kamu tertarik menjadi content writer? Jika iya, kali ini KitaLulus akan membahasnya secara mendalam spesial buat kamu. Simak penjelasan di bawah ini, ya!

Apa Itu Content Writer?

Content writer adalah salah satu bidang pekerjaan di mana memiliki tugas untuk menulis berbagai kebutuhan, seperti pembuatan artikel, jurnal, berita, informasi, konten media sosial, dan lain sebagainya.

Sementara itu, pengertian content writer adalah seorang penulis profesional yang memproduksi konten-konten menarik di media online. Konten yang diciptakan bisa berupa artikel blog, post di media sosial, atau apa pun yang ditulis dan dipublikasikan dalam platform online. 

Seorang penulis konten harus berorientasi kepada pembacanya, mereka harus memutar otak mengenai bagaimana cara menulis konten yang membuat para pembaca online tertarik. Memikirkan topik apa yang harus ditulis sesuai dengan kebutuhan target audiens agar mereka mau membacanya. 

Mereka juga bertanggung jawab mendatangkan traffic pengunjung di website perusahaan.

Jenis-jenis Content Writer

Jenis-jenis Content Writer

Penulis konten juga terbagi ke dalam beberapa jenis. Jenis ini sesuai dengan konten yang mereka buat di media online dan dibagi pula berdasarkan keahlian mereka untuk menciptakan konten-konten tersebut. Berikut penjelasannya.

1. SEO Content Writer

SEO Content Writer adalah seorang penulis yang bertugas menulis konten sesuai dengan kaidah SEO atau Search Engine Optimization. Mereka akan menulis konten berupa artikel untuk website sesuai dengan keyword yang banyak dicari orang.

Tidak hanya sampai situ, mereka juga akan menyesuaikan konten dengan elemen-elemen SEO lainnya.

Penggunaan SEO sendiri berguna agar artikel website bisa mendapatkan peringkat terbaik di mesin pencari seperti Google sehingga mendatangkan traffic website yang tinggi.

2. Jurnalis

Jenis content writer kedua adalah jurnalis. Saat ini, dengan semakin banyaknya portal berita online, membuat mereka butuh untuk memproduksi berita sebanyak-banyaknya. 

Oleh karena itu, sekarang portal berita juga tidak hanya membutuhkan jurnalis lapangan, tapi juga butuh seorang penulis yang bertugas untuk menulis berita-berita yang sifatnya menghibur pembaca seperti artikel entertainment atau feature. 

Selain itu, content writer jurnalis juga bertugas menulis advertorial atau media placement. 

3. Generalist Writer

Biasanya generalist writer ini dipilih untuk membuat konten sebanyak mungkin tanpa tema yang ditentukan. Umumnya, generalist writer bertujuan untuk menciptakan kesadaran sebuah brand. 

Walau tidak ada tema tertentu, generalist tetap harus bertanggung jawab untuk membuat konten berkualitas.

4. Technical Writer

Technical writer adalah penulis yang harus memiliki kemampuan tinggi untuk menginterpretasikan informasi kompleks ke dalam tulisan yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat secara umum. Biasanya technical wroter dibutuhkan untuk menulis manual guide produk.

5. Media Sosial

Di beberapa perusahaan, content writer tidak hanya ditugaskan untuk menulis konten blog, tapi juga membuat konten media sosial. Tentunya konten yang dibuat harus menarik, up to date, dan membangun interaksi antara merek dan audiens.

Baca juga: Apa Itu UX Writer? Ini Tanggung Jawab, Jenjang Karir, Skill, dan Gajinya


Perbedaan Content Writer dan Copywriter

Perbedaan Content Writer dan Copywriter

Selain content writer, kamu juga pasti sudah tidak asing dengan apa itu copywriter, bukan?

Baik content writer dan copywriter sebenarnya sama-sama menulis, tapi mereka punya perbedaan. Memang sampai saat ini masih banyak orang yang menganggap dua profesi ini sama padahal keduanya memiliki perbedaan besar.

Pertama, perbedaan content writer dan copywriter terletak pada tujuannya. Copywriter bertujuan untuk mendorong penjualan, sementara content writer bertujuan untuk meningkatkan engagement atau keterlibatan pembaca

Copywriting memiliki target penjualan yang lebih objektif, sementara content writing tujuannya lebih umum dan bersifat membangun citra sebuah produk atau perusahaan. Biasanya content writing juga lebih bersifat informatif dan tidak terang-terangan menjual.

Kedua, konten yang dibuat copywriter juga biasanya lebih pendek, sementara konten tulisan yang diproduksi seorang content writer cenderung lebih panjang.

Selain itu, sasaran copywriting adalah untuk menjual produk atau mengajak target pasar membeli produk, sehingga cenderung diakhiri dengan ajakan bertindak yang jelas. Sementara content writing, ajakan cenderung lebih halus, karena tujuannya hanya untuk melibatkan audiens dan mendorong loyalitas.

Tugas Content Writer

Jika kamu memang tertarik untuk menjadi content writer, kamu wajib tahu apa saja yang menjadi content writer job desk. Secara umum, beberapa tugas dan tanggung jawab content writer antara lain:

1. Membuat Konten

Content writer bertugas untuk membuat konten yang sesuai dengan audiens dari brand. Selain itu, setelah selesai ia juga bertugas juga mengelola dan mengatur jadwal tayang konten tersebut. 

2. Melakukan Riset

Dalam bekerja, penulis konten juga perlu melakukan riset. Riset diperlukan agar apa yang ditulis sesuai dengan fakta dan bersumber dari informasi akurat. Riset juga membantu content writer dalam mengetahui tren terbaru yang sedang banyak dicari oleh audiens. 

3. Memahami SEO

Di banyak perusahaan, content writer akan ditugaskan untuk menulis konten blog website berdasarkan kata kunci untuk SEO. Oleh karena itu, content writer juga bertugas untuk memahami cara kerja SEO.

4. Melakukan Riset Traffic Website

Penulis konten juga perlu melakukan riset traffic website untuk mengetahui apakah konten yang dibuat sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan dicari oleh audiens.

5. Mengelola Konten Media Sosial

Tidak jarang, content writer juga ditugaskan untuk mengelola konten media sosial. Baik membuat koten, membuat laporan perkembangannya, menjadi tugas content writer.

6. Memiliki Kemampuan Editorial

Kemampuan editorial sangat dibutuhkan untuk mengedit konten sebelum dipublikasikan.  Biasanya ini dilakukan untuk memastikan kembali apakah konten yang akan ditayangkan telah sesuai dengan yang dicari audiens, dan berkualitas atau tidak. 

Jika dirasa masih kurang, maka content writer perlu mengeditnya kembali sampai dirasa sesuai.

Baca juga: Mau Melamar Sebagai Social Media Specialist? Pahami Dulu Seluk Beluknya!


Kualifikasi Content Writer

Untuk menjadi seorang penulis konten ada beberapa kualifikasi yang perlu kamu penuhi, antara lain sebagai berikut.

1. Jenjang Pendidikan

Content writer sebenarnya terbuka untuk kualifikasi pendidikan apa saja. Namun rata-rata  perusahaan mensyaratkan setidaknya adalah seorang sarjana. Ada juga perusahaan yang mensyaratkan lulusan dari jurusan ilmu komunikasi, jurnalistik, atau juga bahasa.

Tapi untuk lulusan SMA, kesempatan untuk menggeluti content writing tetap masih terbuka karena banyak juga industri yang membutuhkan penulis konten SMA yang punya tugas untuk membuat konten Instagram. 

2. Pengalaman Kerja

Content writer termasuk pekerjaan yang sangat terbuka untuk fresh graduate. Jika mungkin kamu belum memiliki pengalaman kerja di bidang content writing, selama kamu memiliki kemampuan yang menurut perusahaan bagus, maka kamu bisa menjadi content writer. 

3. Penguasaan Terhadap Bahasa Asing

Banyak perusahaan yang memasukan ini dalam kualifikasi lowongan yang mereka buat. Bahwa seorang content writer harus menguasai bahasa asing seperti bahasa Inggris baik itu lisan dan tulisan. Biasanya walaupun pasif tetap jadi pertimbangan perusahaan.

Skill yang Harus Dimiliki Content Writer

Skill yang Harus Dimiliki Content Writer

Adapun kemampuan atau skill yang harus dimiliki untuk menjadi seorang penulis konten ialah:

1. Mampu Menulis dengan Berbagai Writing Style

Kamu harus bisa menulis dengan berbagai gaya penulisan. Misalnya saat menulis blog gaya penulisannya berkesan santai, sedangkan ketika menulis berita tulisan menjadi cenderung lebih informatif dengan bahasa yang to the point. Kamu juga harus memiliki kemampuan story telling sehingga tulisan yang kamu buat dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca.

2. Melakukan Riset

Riset di sini adalah kamu harus dapat mengeksplorasi sebuah topik yang hendak kamu angkat menjadi tulisan agar lebih kaya dan berkualitas. Selain itu, riset juga dilakukan agar informasi yang kamu tulis berimbang dan dapat menulis konten yang lebih panjang.

Karena berdasarkan riset yang dilakukan QuickSprout, konten yang lebih panjang dan lengkap akan lebih banyak di share oleh pembaca. Melakukan riset bisa dilakukan melalui internet atau wawancara. 

3. Memilih Topik Menulis

Skill yang harus dimiliki content writer selanjutnya adalah memilih topik. Ini bukanlah perkara sepele, karena ini adalah bagian yang menentukan apakah tulisan akan mendatangkan pembaca atau tidak. 

Oleh karena itu, kamu benar-benar harus memahami siapa target audiens kamu, apa yang mereka sukai, dan apa informasi yang mereka butuhkan? Tidak ketinggalan juga petimbangkan juga sejauh mana mereka harus memahami informasi tersebut. Dengan begitu kamu bisa memilih topik yang tepat.  

4. Peka Terhadap Tren

Konten yang dibuat juga pastinya harus up to date alias mengikuti perkembangan terkini. Oleh karena itu kamu juga harus peka terhadap apa yang sedang menjadi tren saat ini, dengan begitu kamu juga bisa menyajikan informasi yang menarik minat pembaca. 

Hal ini juga akan berdampak pada brand, di mana dengan konten yang sedang jadi tren bisa mendatangkan engagement yang tinggi.

5. Dasar SEO

Setiap perusahaan membutuhkan penulis konten untuk dapat membuat website mereka berada di peringkat atas Google. Nah, hal itu hanya bisa tercapai jika kita menerapkan SEO pada website. 

Sebagai content writer setidaknya kamu harus mengerti dasar-dasar bagaimana teknik menulis sesuai dengan kaidah SEO.

Baca juga: Apa Itu Content Creator? Ini Prospek Gaji, Skill, & 6 Cara Memulai Karirnya


Berapa Gaji Content Writer?

Gaji content writer di Indonesia rata-rata ada di kisaran Rp4.115.890 per bulannya. Namun tentu kembali lagi pada tawaran yang diberikan perusahaan. Nominal gaji content writer bisa juga lebih besar dari UMR yang berlaku. 

Untuk gaji content writer freelance sendiri ada di kisaran antara Rp2 juta hingga Rp4 juta. Namun, ini juga bergantung pada kesepakatan yang kamu lakukan dengan pemberi pekerjaan. 

Portofolio Content Writer

Saat kamu melamar lowongan content writer, banyak perusahaan yang meminta kamu untuk melampirkan portofolio content writer yang pernah kamu kerjakan. Dalam portofolio tersebut, ada beberapa hal yang perlu kamu cantumkan.

1. Objektivitas dari Portofolio

Pertama, portofolio kamu perlu memiliki objektivitas yang jelas.  Kamu harus bisa menjelaskan bahwa portofolio tersebut adalah karyamu yang sudah pernah dipublikasi.

Objektif ini bisa kamu mulai dengan bagaimana kamu melakukan riset untuk bahan tulisan, membuat tulisan, hingga menulis seusia deadline yang ditentukan.

2. Masukan Contoh Tulisan yang Sudah Dipublikasi

Contoh portofolio content writer sendiri ada banyak, misalnya kamu dapat melampirkan contoh tulisanmu yang sudah pernah dipublikasi. Kamu dapat memasukkan sekitar 10-20 karya ke dalam portofolio. 

Selain itu, saat membuat portofolio, pastikan juga tidak ada kesalahan dalam tata bahasa.  Jangan lupa buat portofoliomu dengan terstruktur. Sekarang ini bahkan kamu bisa membuatnya secara online dengan memanfaatkan domain gratis.

Tempat untuk Membuat Portofolio Content Writer Online

Saat ini, ada beberapa website yang bisa kamu manfaatkan untuk membuat dan menyimpan portofolio kamu sehingga lebih mudah untuk diakses. Berikut ini beberapa pilihannya untuk kamu.

1. Journo 

Pertama, kamu bisa membuatnya di website Journo. Tampilan websitenya sangat user friendly jadi kamu akan mudah mengaksesnya. Tidak hanya mudah diakses, kamu juga bisa menyesuaikan tampilannya. Di website ini tersedia enam tema berbeda yang bisa diubah-ubah sesuai selera. Kamu juga bisa memasukan hampir semua jenis file, baik itu video, gambar, atau juga tulisan dalam bentuk PDF.

2. Freelancer by Contently

Situs ini biasa dipakai untuk menyimpan portofolio online oleh jurnalis dan juga penulis lepas. Kelebihan yang dimiliki situs ini adalah terhubung langsung dengan klien, karena situs ini juga berfungsi untuk mencari pekerjaan.

3. Writer Folio

Di website ini, kamu bisa membuat portofolio yang menarik dan juga nampak profesional di sini. Kamu dapat menyesuaikan tema tampilan sesuai dengan selekamu dan dapat juga mengunggah lampiran dengan mudah.

Jika portofolio content writer sudah siap, sekarang kamu bisa memasukan lamaran di aplikasi KitaLulus. Banyak perusahaan yang sudah menunggu lamaran kamu untuk bergabung menjadi content writer di perusahaan mereka dengan tawaran gaji yang menjanjikan. Yuk, download aplikasinya sekarang! 

Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top