Apa Itu Introspeksi Diri, Manfaat, dan Cara Melakukannya

Nisa Maulan Shofa
Penulis profesional sejak tahun 2017. Berspesialisasi dalam penulisan di bidang karir dan seputar dunia kerja.
introspeksi diri
Apa Itu Introspeksi Diri, Manfaat, dan Cara Melakukannya

Tahukah kamu, melakukan introspeksi diri dapat bermanfaat untuk kesehatan mental. Di dunia kerja, introspeksi diri adalah menjadi salah satu cara untuk meningkatkan karir. Bagaimana bisa?

Artikel ini akan membahas tentang pentingnya introspeksi diri untuk menunjang karir kamu. Tidak hanya itu, kamu juga akan memahami bagaimana cara melakukan introspeksi diri dengan baik dan kapan waktu yang tepat untuk melakukannya. Langsung simak penjelasannya hingga akhir, yuk!

Pengertian Introspeksi Diri

Secara sederhana, pengertian introspeksi diri adalah peninjauan atau koreksi terhadap diri sendiri. Koreksi diri ini sebenarnya dilakukan bukan hanya untuk menghindari konflik, tetapi juga mencari ketenangan diri.

Pasalnya, dibanding menghabiskan energi untuk marah atau memiliki konflik dengan orang lain, akan lebih menenangkan jika kita melebarkan pandangan bahwa tidak semua kesalahan yang dilakukan orang lain ada karena kesalahan mereka.

Mungkin saja kita memberikan informasi yang kurang dimengerti. Jadi, dibanding harus bermusuhan, akan lebih baik bila dibicarakan terlebih dahulu.

Introspeksi diri juga akan berkaitan dengan kemampuan kita berkomunikasi. Bagaimanapun, komunikasi adalah hal penting dalam dunia kerja untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman yang menimbulkan konflik yang sebenarnya tidak perlu terjadi.

Pentingnya Introspeksi Diri di Dunia Kerja

Memiliki sikap baik di tempat kerja akan memberikan manfaat baik bagi karir kamu. Namun, perlu diingat bahwa bersikap baik bukan berarti dapat dimanfaatkan oleh orang lain dan mengganggu kinerjamu, ya.

Berikut penjelasan mengenai pentingnya introspeksi diri di dunia kerja untuk kamu pahami dengan baik.

1. Menjaga Hubungan dengan Rekan Kerja

Utamakan memperluas koneksi dibanding memiliki konflik dengan rekan kerja di kantor. Menghindari adanya konflik akan sangat berguna untuk ketenangan diri kamu.

Bayangkan saja, mengerjakan tugas dan tanggung jawab saja sudah membutuhkan energi yang besar. Jika ditambah rasa benci atau bahkan dibenci orang lain, energi kita akan semakin terkuras dan vibes yang ditimbulkan juga akan negatif.

Jadi, dibanding melimpahkan kesalahan pada orang lain dan membiarkan keadaan kurang baik tetap terjadi antara kamu dan rekan kerja, lebih baik melakukan introspeksi diri.

2. Maksimal dalam Bekerja

Dengan kamu merasa tenang di kantor, maka kamu akan lebih maksimal dalam menyelesaikan pekerjaan. Keadaan ini akan membuat kamu merasa puas dengan hasil kerjamu nantinya.

3. Peluang untuk Mendapat Promosi

Saat hasil kerjamu maksimal, rekan kerja lain tentu akan menyadari hal tersebut, terlebih atasan. Ini akan berdampak baik bagi karir kamu di tempat kerja.

Ketika konsistensi menyelesaikan pekerjaan dengan baik, kamu akan dengan mudah mendapatkan promosi atau minimal memperoleh bonus karena kinerjamu memuaskan.

Baca Juga: Mengenal Quiet Quitting, Mengapa Fenomena Ini Terjadi?

Manfaat Introspeksi Diri

manfaat introspeksi diri

Ada banyak manfaat introspeksi diri yang bisa kamu rasakan, utamanya berkaitan dengan kesehatan mental. Berikut penjelasannya.

1. Mengurangi Kecemasan

Dibanding terus merasa bersalah sehingga akan timbul konflik dengan diri sendiri, introspeksi diri akan membantumu lepas dari perasaan demikian. Menyadari bahwa kamu mungkin juga bersalah kepada orang lain akan membuat kamu tahu kapan harus meminta maaf dan menjelaskannya kepada rekan tersebut.

Keadaan diri kamu yang menyadari bahwa kamu juga berkemungkinan membuat orang lain sakit hati lalu menyelesaikannya setelah melakukan introspeksi diri akan mengurangi rasa cemas di diri kamu.

2. Meningkatkan Kepuasan Diri

Manfaat introspeksi diri berikutnya adalah meningkatkan kepuasan diri. Jika kita memiliki masalah dengan orang lain lalu mereka menjauh, akan timbul perasaan tidak menyenangkan.

Namun, ketika kita melakukan refleksi bahwa kita juga memiliki kesalahan lalu menjelaskan kepada mereka, akan timbul rasa puas diri.

Perasaan puas ini tidak hanya datang karena konflik sudah mereda, tetapi juga karena kamu bangga terhadap diri sendiri.

Bagaimanapun, sikap menyadari kesalahan sendiri tidak dimiliki orang semua orang. Ketika kamu bisa melakukan itu, kamu patut merasa bangga karena sudah menyingkirkan ego diri sendiri.

3. Menjadi Versi Terbaik Dirimu

Saat kamu bisa menjalankan kegiatan keseharian dalam perasaan tenang, tidak akan ada kecemasan yang mengganggu kamu. Dalam keadaan ini, kamu dapat bertindak dengan leluasa tanpa harus memikirkan hal lain yang mengganggu.

Alhasil, kamu bisa dengan mudah menjadi versi terbaik diri kamu karena vibes positif terus kamu pancarkan.

4. Lebih Percaya Diri

Memahami diri sendiri dengan baik akan membantu kamu bisa bersikap tenang dan percaya diri. Sebab kamu paham apa yang dimau, sifat apa yang harus ditingkatkan serta sifat mana yang harus dikurangi, sehingga membuat kamu tampil lebih all out.

5. Memperluas Koneksi

Tidak memiliki konflik dengan orang lain karena kamu paham bagaimana berempati dan bertoleransi akan membuat kamu lebih mudah memperluas koneksi. Ini akan berguna untuk karir kamu ke depannya.

Baca Juga: 11 Langkah Perencanaan Karir dan Manfaatnya untuk Masa Depan

Kapan Waktu yang Tepat untuk Introspeksi Diri?

Kamu mungkin pernah mengalami saat sedang duduk tenang, lalu tiba-tiba merasa terganggu dengan kenangan di masa lalu. Jika hal tersebut terjadi, artinya kamu belum berdamai dengan keadaan saat itu. Dan introspeksi diri adalah hal yang tepat untuk dilakukan.

Sebenarnya, tidak ada waktu tertentu untuk melakukan introspeksi diri. Kamu dapat melakukannya kapan pun kamu bisa.Misal ketika ada konflik dengan orang lain, ketika kamu merasa cemas, bahkan ketika kamu merasa bahagia.

Introspeksi diri bukan kegiatan yang dilakukan ketika merasa bersalah saja, tetapi juga bisa dilakukan sebaliknya. Hal ini berguna untuk mencegah iri hati orang lain. Meskipun perasaan orang lain tidak dapat kamu kontrol, tetapi setidaknya kamu bisa mencegah konflik yang mungkin timbul di awal.

Contoh, saat kamu mendapatkan bonus besar. Kamu merasa senang lalu menceritakan ke semua orang dengan sangat antusias. Mungkin, kamu bisa sedikit mengerem hal itu karena bisa jadi ada rekan kamu yang dalam keadaan sebaliknya. Perasaan bahagia memang valid untuk kamu rasakan, tetapi cukup seperlunya, tidak perlu berlebihan.

Cara Introspeksi Diri yang Tepat

Membiasakan introspeksi diri bukan hal yang mudah dilakukan. Jika kamu belum terbiasa, kamu boleh memulainya dengan perlahan. Berikut beberapa cara introspeksi diri yang dapat kamu terapkan.

1. Tanya Diri Sendiri

Membuat daftar pertanyaan kepada diri sendiri adalah langkah awal yang tepat untuk bisa mengembangkan karir dan kehidupan sosialmu. Tanyakan beberapa pertanyaan seperti:

  • Apa yang dimau
  • Hal apa yang kurang disukai
  • Apa hal yang dihindari dan alasannya
  • Apa goal masa depan yang harus dipersiapkan dari sekarang
  • Apa yang kamu tidak sukai dari perilaku orang lain terhadapmu dan alasannya
  • Kontribusi apa yang menurut kamu kurang di tempat kerja
  • Hal apa yang kamu inginkan dari orang lain di tempat kerja

2. Buat Jawaban Sederhana

Berbagai pertanyaan di atas bisa mulai kamu catat dan renungkan. Jika berkaitan dengan orang lain, apakah memang harus melibatkan orang lain atau bisa kamu penuhi oleh diri sendiri. Jawab segala pertanyaan yang kamu pikirkan dengan sederhana dan coba pahami diri kamu lebih dalam.

3. Menurunkan Ego

Bila memang sedang terjadi keadaan kurang menyenangkan antara kamu dan rekan kerja, cobalah menurunkan ego.

Kamu bisa mengambil teknik ambil napas dan buang napas secara berkala. Tenangkan diri dahulu untuk memahami keadaan lebih baik. Lalu renungkan pertanyaan ini, “Dia memang salah sudah melakukan itu, tapi apakah aku sendiri tidak memiliki kesalahan juga?”

4. Sesuaikan Metode

Ada alasan mengapa beberapa orang akan berolahraga ketika mereka merasa penat dengan harinya. Hal ini karena metode setiap orang untuk introspeksi diri berbeda-beda. Jadi, temukan metode kamu sendiri ya, misalnya lari, menulis jurnal, membaca buku, dan lainnya.

5. Jadwalkan secara Rutin

Cara introspeksi diri yang terakhir adalah dengan menetapkan jadwal rutin. Mungkin untuk langkah awal kamu bisa meluangkan waktu 10–20 menit setiap pekannya. Dengan jadwal rutin ini kamu juga bisa sekaligus me-recall hal-hal yang kamu lalui selama ini.

Baca Juga: 15 Rekomendasi Kegiatan Me Time untuk Menenangkan Pikiran, Favoritmu yang Mana?

Itulah penjelasan tentang apa itu introspeksi diri yang bisa kamu pelajari. Introspeksi diri adalah hal penting untuk dilakukan di mana pun kamu berada. Bukan untuk menjadi kalah, tetapi belajar menahan ego dan lebih berdamai dengan konflik yang ada, sehingga kita akan selalu merasa tenang ketika menjalani berbagai aktivitas.

Introspeksi diri juga dibutuhkan ketika wawancara kerja, lho. Sebab, biasanya interviewer akan bertanya tentang kelemahanmu. Nah, kamu tidak akan tahu kekurangan diri kamu jika kamu tidak mawas diri dan menyadari bahwa kamu memiliki sifat atau sikap yang kurang baik untuk diri kamu untuk nantinya diperbaiki.

Semoga artikel ini bisa membantu kamu meningkatkan sikap-sikap baik dalam diri kamu, ya!

Nah, agar kamu lebih siap dalam menghadapi wawancara, kamu dapat menyimak beragam artikel tips dan trik seputar kerja hanya di blog KitaLulus. 

Selain itu, KitaLulus juga memiliki aplikasi yang bisa kamu akses secara gratis kapan pun dan di mana pun. Di sana ada lebih dari 50.000 lowongan kerja dari berbagai perusahaan di Indonesia, lho! Kamu juga bisa mem-filter lowongan sesuai sistem kerjanya, lokasi, dan sebagainya.

Jadi, untuk kamu yang sedang menjadi jobseeker, bisa langsung apply sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan peluang mendapat pekerjaan lebih tinggi. Yuk instal aplikasi KitaLulus di PlayStore sekarang! Dapatkan kemudahan mendapatkan pekerjaan impian hanya dalam genggaman saja!

Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top