Wajib Dikuasai! Ini 13 Contoh Soft Skill yang Dibutuhkan dalam Dunia Kerja

Nisa Maulan Shofa
Penulis profesional sejak tahun 2017. Berspesialisasi dalam penulisan di bidang karir dan seputar dunia kerja.
apa itu soft skill
Wajib Dikuasai! Ini 13 Contoh Soft Skill yang Dibutuhkan dalam Dunia Kerja

Soft skill adalah– Soft skill adalah kemampuan yang diperlukan pada bidang pekerjaan apa pun. Baik soft skill maupun hard skill harus dikembangkan secara berdampingan agar dapat memberikan kontribusi yang terbaik sehingga mencapai target kerja dengan maksimal.

Maka dari itu, artikel ini akan membahas tentang soft skill secara detail, terutama soft skill yang dibutuhkan di dunia kerja. Jika kamu masih bingung tentang cara mengembangkan soft skill, pembahasan tersebut juga akan diulas di artikel ini.

Nah, yuk simak penjelasannya hingga akhir!

BACA JUGA: Mau Sukses di Usia Muda? Terapkan Growth Mindset Yuk! Ini 7 Caranya

Apa Itu Soft Skill?

apa itu soft skill

Secara sederhana, soft skill adalah kemampuan yang merefleksikan kemampuan konseptual, kesadaran diri, dan emosional secara mendasar. Soft skill tidak memiliki patokan untuk penilaian, tidak seperti hard skill, akan tetapi langsung tercermin dalam diri orang yang memilikinya.

Jika kamu memiliki soft skill, kamu dapat mengendalikan diri dengan baik saat sebuah masalah datang. Sebab, kamu akan memiliki manajemen emosi hingga kemampuan memimpin untuk bisa mengatur situasi yang tidak diharapkan di tempat kerja.

Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill

Perbedaan hard skill dan soft skill

Hard skill dan soft skill sama-sama dibutuhkan di dunia kerja. Keduanya saling mendukung satu sama lain, jadi buat kamu yang mau atau sedang bekerja, wajib menguasai keduanya semaksimal mungkin.

Buat kamu yang bingung perbedaan soft skill dan hard skill, di bawah ini kami jabarkan beberapa diantaranya untuk kamu:

1. Dari Segi Jenis Skill

Perbedaan hard skill dan soft skill yang pertama dapat dilihat dari segi intrinsik skill tersebut.

Pada dasarnya, hard skill adalah keahlian atau kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan secara teknis. Misalnya, seorang SEO specialist memerlukan hard skill berupa pemahaman terhadap Google Search Console, Analytics, dan tools SEO lainnya.

Sementara itu, soft skill adalah karakteristik pribadi, sifat, atau kesadaran seseorang untuk melakukan pekerjaan dengan lebih berkualitas. Sebagai contoh, soft skill yang wajib dikuasai salah satunya kemampuan mengambil keputusan berdasarkan data (data-based decision making).

2. Dari Segi Cara Mendapatkan

Hard skill dan soft skill adalah kemampuan yang sama-sama harus dipelajari, dilatih, dan dikembangkan. Akan tetapi, keduanya berbeda dari segi cara mendapatkan dan resource ilmunya.

Untuk menguasai hard skill, kamu dapat mempelajarinya sendiri melalui e-course, materi internet, membaca buku, atau bahkan menuntut ilmu di pendidikan formal.

Akan tetapi, penguasaan soft skill hanya bisa dilakukan dengan kesadaran diri (self-awareness) untuk mempraktikkan apa yang dipahami (wisdom). Soft skill biasanya juga akan terasah melalui pengalaman dan intropeksi diri.

3. Dari Segi Fungsional

Perbedaan soft skill dan hard skill yang terakhir dapat kita lihat dari segi fungsional.

Soft skill dan hard skill memang sama-sama dibutuhkan di dunia kerja. Akan tetapi, soft skill sifatnya lebih fleksibel dan bisa digunakan di posisi mana saja, apapun job deskripsinya. Sementara itu, hard skill umumnya hanya berguna di posisi-posisi tertentu.

Kita ambil contoh soft skill berupa leadership. Seseorang yang punya karakter kepemimpinan bisa membawa kemajuan pada timnya, mau doi sedang jadi leader resmi atau anggota tim. 

Sementara itu, orang yang punya hard skill pemrograman berbasis C+, hanya bisa bekerja di sistem atau aplikasi yang menggunakan bahasa C+ saja, kecuali doi mau belajar bahasa pemrograman lain.

Manfaat Soft Skill di Dunia Kerja

Soft skill adalah kemampuan yang dapat membantu kamu berinteraksi secara baik dan lancar dengan orang lain. Manfaatnya tentu saja banyak, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Lebih profesional.
  • Dapat berpikir inovatif dan kreatif sehingga menunjang hasil kerja.
  • Kamu akan terlihat lebih kredibel sehingga reputasi menjadi baik di kantor.
  • Bisa membantu kamu untuk memiliki relasi yang luas.

BACA JUGA: Simple Tapi Bagus, Ini 7 Contoh Mind Mapping dan Cara Membuatnya

Contoh Soft Skill yang Dibutuhkan dalam Dunia Kerja

Contoh soft skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja

Soft skill yang bisa kamu pelajari secara mendalam untuk meningkatkan kredibilitas kamu di tempat kerja adalah sebagai berikut.

1. Leadership

Contoh soft skill pertama yang dibutuhkan dalam dunia kerja adalah leadership alias kepemimpinan. Kemampuan ini tidak hanya harus dimiliki oleh seseorang yang menempati posisi ketua, kepala, atau bahkan C-level lainnya. Namun, jika kamu sekarang masih menjadi anggota divisi juga harus memiliki kemampuan leadership.

Hal ini dikarenakan, tanpa memiliki kemampuan ini, kamu akan “disetir” oleh orang lain tanpa tahu batasan mana kamu harus berdiri untuk diri sendiri.

2. Communication

Contoh soft skill berikutnya yang sangat dibutuhkan di dunia kerja adalah komunikasi, baik dengan atasan, rekan sejawat, atau tim yang dipimpin. Selain berkomunikasi dengan anggota tim lainnya, kemampuan ini juga sangat berguna jika kamu adalah seorang public relation, marketing communication, atau bahkan customer service atau customer relation.

3. Teamwork & Kolaborasi

Semakin berkembangkan teknologi dan media komunikasi, kemampuan untuk berkolaborasi harus semakin meningkat. Sebab, hal-hal baru akan muncul dari proses kolaborasi. Bagaimana kamu bersikap dalam tim juga harus diperhatikan sehingga kerja sama antar anggota akan berjalan dengan baik.

4. Etos Kerja

Bekerja tidak hanya menyelesaikan satu tugas lalu berlanjut ke tugas lainnya. Kamu juga harus berdedikasi dalam posisi yang kamu tempati sehingga hasil pekerjaan dapat bermanfaat tidak hanya untuk perusahaan, tetapi untuk diri sendiri. Oleh karena itu, etos kerja sangat dibutuhkan dalam pekerjaan.

5. Critical Thinking

Contoh soft skill yang cocok dimasukkan CV

Critical thinking alias berpikir kritis adalah contoh soft skill yang dibutuhkan dalam tempat kerja berikutnya. Jika didefinisikan, critical thinking adalah kemampuan menganalisa informasi secara in-depth, melihat informasi baru dibalik informasi, serta memproses info dari berbagai segi untuk menghasilkan kesimpulan baru.

Kemampuan critical thinking sangat dibutuhkan di dunia kerja, terutama jika kamu ingin mendapat jenjang karir lebih baik.

6. Analytical Thinking

Data menjadi hal utama di semua perusahaan. Untuk dapat membacanya, kamu membutuhkan kemampuan analisis yang baik. Analisis yang baik bisa datang setelah melakukan observasi hingga riset informasi lebih dalam.

7. Creative & Innovative Thinking

Tidak ada hal yang benar-benar baru di zaman sekarang. Pada umumnya, produk baru tercipta dari metode ATM: ambil, tiru, dan modifikasi. Maka dari itu, pemikiran kreatif dan inovatif harus dimiliki supaya tidak terjadi kebosanan pada target pasar dan tidak melanggar hak cipta.

8. Adaptive

Contoh soft skill berikutnya yang harus kamu kuasai saat ini adalah adaptive, alias mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi dan perubahan. Kemampuan beradaptasi berfungsi supaya kamu bisa dengan mudah bekerja sama dengan tim apa pun. Terlebih ketika kamu bekerja di bagian marketing, maka beradaptasi adalah hal wajib untuk dikuasai.

9. Public Speaking

Contoh soft skill dalam CV

Berkomunikasi tidak hanya tentang apakah kamu bisa mengobrol dengan orang lain atau tidak. Namun, kamu juga memiliki pengetahuan luas tentang suatu hal sehingga kamu bisa membicarakan hal tersebut dengan lancar. Dengan begitu, kamu akan memiliki kemampuan public speaking sehingga sama sekali tidak malu jika berbicara di depan umum.

10. Time Management

Manajemen waktu sangat berguna untuk dunia kerja bahkan kehidupan sehari-hari. Saat tidak memiliki manajemen waktu dengan baik, seluruh pekerjaan kamu bisa berantakan sehingga tidak profesional.

11. Problem Solving

Setiap bidang pekerjaan memiliki masalah sendiri. Dengan begini, kemampuan memecahkan masalah adalah hal utama yang harus dikuasai. Tidak hanya tentang masalah di tim, tetapi juga masalah dengan klien atau bahkan customer yang kamu tangani.

12. Manajemen Emosi

Jika kamu masih merasa emosimu meledak-ledak dan tidak bisa mengontrolnya, maka kamu harus mencobanya mulai sekarang. Soft skill satu ini sangat dibutuhkan supaya hubungan dengan orang lain tidak berantakan. Terlebih dengan rekan kerja yang kamu temui setiap harinya.

13. Networking

Last but not least, contoh soft skill dalam dunia kerja yang perlu kamu kuasai adalah networking alias berelasi. Mencari relasi sangat penting untuk mengembangkan karir. Dengan memiliki relasi yang luas, kamu juga akan belajar dari banyak sumber dan nantinya kamu akan lebih mudah mencari informasi tentang suatu hal.

BACA JUGA: 6 Cara Manajemen Waktu yang Efektif dan Manfaatnya, Dijamin Nggak Menyesal!

Cara Meningkatkan Soft Skill

Cara meningkatkan soft skill untuk dunia kerja

Meskipun soft skill bersifat subjektif dan tidak dapat diukur atau dinilai, tetapi soft skill dapat ditingkatkan kok. Bagaimana caranya? Yuk, simak penjelasan berikut ini.

1. Mengamati Sekitar

Dengan mengamati sekitar, kamu akan tahu hal apa yang mengganggu orang lain dan hal apa yang disukai orang lain. Misal, dalam sebuah rapat divisi, ketika sebuah hal harus diputuskan, tetapi terjadi perselisihan, akan ada reaksi yang berbeda: nyaman dan tidak nyaman.

Kamu bisa mengamati lingkungan tersebut. Mulai dari bagaimana kepala divisi memimpin rapat, bagaimana anggota lain menyatakan pendapat, hingga bagaimana reaksi anggota lain dalam menanggapi pendapat satu sama lain.

Dengan begitu, kamu bisa mengaplikasikan kemampuan-kemampuan baik, seperti cara mengatur, manajemen emosi, hingga cara berkomunikasi.

2. Belajar Mengatur Waktu

Time management adalah hal yang sangat krusial dalam menunjang pekerjaan. Dengan kamu belajar hal ini, kamu akan lebih disiplin sehingga nantinya dihargai oleh rekan kerja bahkan pekerjaan kamu bisa selesai dengan baik.

3. Perbanyak Membaca Buku dan Ikut Seminar

Membaca buku akan membantu kamu memiliki wawasan yang luas, begitu juga dengan mengikuti seminar sesuai dengan bidang yang kamu sukai. Ketika kamu memiliki pengetahuan yang baik akan suatu hal, maka kamu akan dengan mudah berkomunikasi dengan orang lain secara lancar.

4. Ikut Volunteer atau Organisasi

Mengikuti volunteer atau bergabung dengan suatu organisasi akan membantu kamu di banyak hal. Mulai dari berkomunikasi, leadership, time management, hingga manajemen emosi.

5. Belajar Menguasai Emosi dengan Baik

Mungkin kamu adalah sosok yang ekspresif. Jadi, ketika ada suatu hal yang mengganggu pikiranmu, kamu akan dengan jelas menunjukan ketidaksukaanmu tersebut. Atau ketika berhubungan dengan klien yang menyebalkan, kamu akan dengan mudah marah.

Hal itu adalah tindakan yang tidak tepat. Sebab, dengan begitu, kamu nantinya akan dipandang tidak baik karena tidak memiliki manajemen emosi yang baik. Secara perlahan, kamu harus mengendalikan perasaan.

Coba ambil napas yang dalam ketika merasa kesal atau marah. Pikirkan bahwa ketika kamu merespons perasaan emosi tersebut, kamu akan menyesalinya kelak. Jadi, coba simpan dahulu emosi tidak baiknya, dan bisa dikeluarkan nanti setelah kamu merasa nyaman.

Cara Menulis Soft Skill dalam CV

Cara menulis skill dalam CV

Biasanya, soft skill bisa langsung kamu tulis di bagian deskripsi diri. Namun, kamu bisa menuliskannya di bagian lain tergantung pada desain CV kamu. Yang paling penting, kamu harus menyesuaikan dengan posisi yang kamu lamar ya.

Contoh penulisan soft skill di bagian deskripsi diri pada CV: “I’m a professional marketing communication. I’m self driven, organised, highly adaptable, and have strong networking skills.”

Selain itu, kamu juga bisa menerapkan cara menulis soft skill dalam CV seperti berikut ini:

  • Masukkan soft skill sesuai yang dicantumkan HR dalam lowongan kerja. Misalnya HR memasukkan syarat “adaptif”, maka kamu bisa memasukkan kata “adaptif” ke dalam CV.
  • Jangan memasukkan soft skill dalam bentuk rating atau bar (seperti: skill desain grafis: bintang 4 dari skala 5). Daripada seperti itu, lebih baik tunjukkan buktinya, seperti ini: skill desain grafis: basic – bisa membuat desain banner dan konten medsos sederhana dari Canva.
  • Pilih keyword alias kata kunci yang ATS friendly. Misalnya, kamu punya skill menggambar karakter dengan Ibis Paint. Daripada memasukkan keyword “menggambar”, sebaiknya kamu pakai “illustration” atau “ilustrasi” dan bila perlu masukkan tool “Ibis Paint” juga ke dalam CV.

BACA JUGA: Panduan Membuat CV ATS Friendly, HR Dijamin Suka!

Itulah berbagai informasi tentang soft skill yang bisa kamu pelajari. Bagaimana? Kamu telah menguasai soft skill apa saja? Jika ternyata adalah beberapa yang belum kamu kuasai, kamu bisa ya belajar pelan-pelan dengan terus mengenali diri sendiri sehingga nyaman dalam berinteraksi dengan sekitar.

Untuk para jobseeker juga bisa lebih memperhatikan kemampuan ini ya. Sebab, dalam syarat dan kualifikasi di sebuah lowongan biasanya juga langsung menarget seseorang yang memiliki soft skill tertentu.

Misalnya, lowongan kerja untuk posisi Senior Product Manager yang ada di aplikasi KitaLulus membutuhkan kandidat yang memiliki leadership yang baik. Maka, ketika kamu lolos pemberkasan lalu menjalani wawancara, kamu akan diminta diamati bagaimana cara bicara kamu hingga disuruh menjelaskan apa hal yang merefleksikan sifat tersebut.

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, melatih soft skill adalah dengan berinteraksi dengan orang lain. Nah, bergabung dengan komunitas akan membuatmu semakin mengasah soft skill kamu. Di aplikasi KitaLulus memiliki komunitas dan kamu bisa bergabung sesuai dengan bidang keahlian atau kesukaan kamu.

Caranya mudah sekali, kamu hanya perlu instal aplikasi KitaLulus di Playstore lalu masuk dengan akun Google kamu. #LebihMudah melamar pekerjaan sekaligus menambah relasi dengan aplikasi KitaLulus, kan?

Yuk, segera instal aplikasi KitaLulus di smartphone kamu!

Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top