UX Researcher: Tugas, Tools, Jenjang Karir, dan Bedanya dengan UX Writer

Nisa Maulan Shofa
Penulis profesional sejak tahun 2017. Berspesialisasi dalam penulisan di bidang karir dan seputar dunia kerja.
Tugas UX researcher tanggungjawab dan jenjang karir
UX Researcher: Tugas, Tools, Jenjang Karir, dan Bedanya dengan UX Writer

UX researcherUX researcher menjadi peran yang banyak dicari akhir-akhir ini. Perkembangan teknologi yang semakin canggih memang membuat inovasi bisnis juga bertumbuh. Pengembangan aplikasi web membuat peran UX researcher banyak dibutuhkan.

Posisi ini memang tergolong sebagai hal yang baru sehingga banyak yang tidak tahu akan proyeksi karier sebagai UX researcher. Padahal, profesi ini adalah salah satu profesi paling mapan dan banyak lowongan kerjanya.

Sebenarnya, apa itu UX researcher? Apa saja tugas dan tanggung jawabnya? Bagaimana dengan peluang karir dan nominal gajinya? Untuk mengetahui itu semua, KitaLulus sudah menyusun informasi tentang UX researcher dalam artikel ini. Baca sampai selesai ya!

BACA JUGA: Mengenal Sertifikasi Profesional & Perbedaannya dengan Sertifikasi Kompetensi

Pengertian UX Researcher

UX researcher adalah

UX researcher adalah seorang yang bertugas melakukan penelitian tentang segala kebutuhan calon pengguna dalam target pasar produk yang akan dikembangkan. Posisi ini termasuk ke dalam tim desain UX di mana mereka akan membangun sebuah kerangka awal produk yang akan dan sedang dikembangkan.

Sebagai contoh, ketika sebuah perusahaan akan membuat sebuah produk aplikasi belanja online, UX researcher akan melakukan riset tentang kebutuhan pengguna akan kemudahan berbelanja. Karena aplikasi belanja online memiliki banyak kompetitor, UX researcher juga bisa melakukan penelitian terhadap produk kompetitor.

Nantinya, UX researcher akan memperoleh beberapa hasil tentang kebutuhan pengguna dan kondisi lapangan sehingga pengembangan produk akan menjadi lebih efektif. Beberapa hasil riset itu bisa berupa:

  • Alasan pengguna lebih memilih belanja online dibanding langsung ke toko
  • Platform yang sering digunakan pengguna saat berbelanja online
  • Alasan pemilihan platform tersebut
  • Kekurangan platform tersebut dalam pemenuhan proses belanja pengguna
  • Hal yang dihindari ketika belanja online

Contoh hasil riset di atas berupa suatu masalah yang nantinya akan dicari solusinya dalam produk yang akan dikembangkan. Dengan demikian, kebutuhan pengguna akan terjawab dalam produk tersebut sehingga produk akan tepat sasaran.

BACA JUGA: Pendapatan Besar, Ini Dia 12 Pekerjaan Ilmu Komunikasi Terbaik 2022

Tanggung Jawab UX Researcher

UX researcher akan memiliki beberapa tanggung jawab sebagai awal langkah dalam sebuah pengembangan produk. Beberapa tugas yang harus dilakukan oleh UX researcher adalah sebagai berikut.

  • Melakukan riset pengguna secara mendalam dan akurat sesuai dengan ide awal pengembangan produk.
  • Melakukan evaluasi penelitian kuantitatif dan kualitatif
  • Melakukan riset pasar terhadap target market produk hingga kepada kompetitor secara menyeluruh
  • Merencanakan dan menerapkan strategi riset pengguna
  • Mempresentasikan hasil riset kepada tim pengembangan produk untuk kemudian diteliti lebih lanjut
  • Menjadi mentor dan melatih UX researcher junior di tim
  • Melakukan riset lebih mendalam dan menyeluruh terhadap kepuasan pengguna akan produk yang sudah dikembangkan sehingga bisa mengatasi kekurangan yang dirasakan pengguna

Perbedaan UX Researcher, Desainer UX, & UX Writer

Perbedaan UX researcher, UX designer, dan UX writer

Dalam pengembangan suatu produk aplikasi web atau mobile memiliki beberapa tim, seperti desainer UX, desainer UI, hingga web developer. Di setiap tim tersebut sudah pasti memiliki anggota dengan tugasnya masing-masing.

Nah, peran UX researcher termasuk ke dalam tim desainer UX di mana ia akan berkolaborasi bersama UX writer dan desainer UX. Ketiganya tentu saja memiliki peran yang berbeda, tetapi saling mengisi dan beririsan.

Seorang UX researcher akan melakukan penelitian terhadap kebutuhan pengguna. Hasil penelitian tersebut kemudian akan diolah bersama tim desainer UX dan tim lainnya sebagai analisis menyeluruh akan rencana dan tujuan pengembangan produk.

Ketika ide pengembangan produk sudah benar-benar matang sesuai dengan kebutuhan pengguna yang diperoleh dari proses UX research, desainer UX akan membuat kerangka produk. Kerangka produk nantinya sudah memiliki penjelasan dengan copywriting yang sesuai. Nah, copywriting tersebut dilakukan oleh seorang UX writer.

2 Pendekatan dalam Proses UX Research

Pendekatan dalam UX research

Jika kamu sudah terbiasa dengan penelitian, mengenal posisi UX researcher tidak akan susah. Sebab, tugas utama dalam melakukan riset pengguna juga memiliki pendekatan dan alur riset yang tidak jauh berbeda dengan penelitian kampus, seperti halnya penelitian skripsi.

Terdapat dua pendekatan yang biasanya digunakan saat UX research, yaitu kualitatif dan kuantitatif, dengan penjelasan lengkap sebagai berikut:

1. Pendekatan Kualitatif

Pendekatan kualitatif dilakukan supaya data yang diambil memiliki data yang bisa dipertanggungjawabkan. Jadi, data yang diperoleh tidak hanya berupa dari pengguna, tetapi juga memiliki landasan kuat.

Pendekatan ini biasanya dilakukan dengan cara wawancara sehingga mendapatkan data akurat dari pengguna secara langsung.

2. Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan ini biasanya dilakukan dengan cara membuat jajak pendapat berupa polling. Hasil dari survei akan menghasilkan data yang bisa menjadi tolok ukur pengembangan produk.

Tools yang Digunakan dalam UX Research

Rekomendasi tools untuk UX research

Saat melakukan tugasnya, UX researcher dapat memanfaatkan berbagai jenis tools sesuai kebutuhan, misalnya:

1. SmartLook

Tool ini digunakan karena bisa untuk merekam apa yang biasa dilakukan pengunjung di sebuah situs. Dengan begitu, UX researcher bisa mendapatkan data bagaimana pengalaman pengguna dalam mengakses situs tersebut.

2. Localytics

Localytics akan membantu UX researcher untuk melakukan riset guna mengidentifikasi penggunaan suatu aplikasi oleh pengguna. Nantinya, data akan diteruskan kepada tim pengembang produk lainnya sebagai pertimbangan dalam menciptakan produk. 

3. Aurelius

Aurelius akan membantu tim desain pengembangan produk dalam mendapatkan data pengguna melalui kata kunci yang sederhana.

4. Lookback.io

Tool ini bisa membantu tim desainer produk, baik desainer UX maupun desainer UI melakukan riset pengguna secara remote. Komunikasi bisa langsung tepat sasaran kepada pengguna yang sesuai target pasar sehingga hasil riset lebih efektif dan efisien.

5. Use Hans

Ketika dalam pengujian produk yang dikembangkan, tool ini akan sangat berguna. Hal tersebut dikarenakan Use Hans bisa memungkinkan untuk UX researcher berinteraksi langsung dengan pengguna dan mengajukan pertanyaan terkait pengujian produk.

6. Bugsee

Tool ini berfokus pada pelaporan bug yang biasanya muncul ketika produk baru selesai dikembangkan dan perlu uji coba. UX researcher dapat menggunakan tool ini untuk melacak bug secara lebih efisien sehingga ketika produk sudah dipasarkan ke pasar, error bisa diminimalisir.

7. Countly

Countly akan digunakan oleh UX researcher untuk melakukan analisis produk. Countly akan melacak perjalanan pengguna sebuah platform secara menyeluruh.

8. Formulir Digital

Formulir digital seperti Typeform hingga Google Form bisa digunakan oleh UX researcher untuk melakukan riset secara konvensional. Pengguna akan mengisi saran dan opini untuk menjadi bahan pertimbangan dalam pengembangan sebuah produk.

BACA JUGA: Jangan Sampai Tertukar! Ini 6 Perbedaan CV dan Resume yang Jobseeker Wajib Tahu

Skill yang Harus Dikuasai UX Researcher

Skill yang harus dikuasai UX researcher

Tidak hanya hard skill tentang penggunaan tool riset UX, seorang UX researcher juga harus memiliki berbagai soft skill lho! Kemampuan ini nantinya akan membantu para UX researcher dalam menentukan pola riset hingga pola komunikasi dalam tim dan calon pengguna.

Berikut adalah beberapa soft skills yang harus dimiliki oleh seorang UX researcher.

  • Pengolahan dan analisis data dengan teliti
  • Pemahaman tentang perilaku pengguna
  • Pemahaman tentang design thinking dan cara mengaplikasikannya
  • Perencanaan penelitian yang efisien
  • Kemampuan berkomunikasi untuk berkolaborasi dalam tim
  • Strategic thinking, berpikir dengan kritis, cepat, dan inovatif
  • Disiplin dan selalu mau belajar

BACA JUGA: Pentingnya Attitude Dunia Kerja & 5 Contoh Utamanya, Apa Saja?

Gaji dan Jenjang Karir UX Researcher

Standar gaji UX researcher di Indonesia

Biasanya, sebuah perusahaan akan langsung merekrut satu orang yang memahami UX research, desain UX, hingga UX writer dalam satu posisi: Desainer UX. Namun, rentang gaji seorang UX researcher tidak bisa diremehkan dengan jenjang karier yang juga menarik.

Biasanya, seorang UX researcher junior bisa mendapatkan gaji antara Rp3.500.000 – Rp7.000.000, tergantung perusahaannya. UX research juga bisa melakukan pekerjaan lepas dengan sasaran klien luar negeri. Gajinya tentu saja lebih besar, bisa mencapai $79.000 per tahunnya.

Sementara itu terkait jenjang karir, UX researcher dapat naik menjadi project manager, scrum master, atau bahkan product manager. Kemampuan strategic thinking dan riset pengguna akan sangat membantumu meraih tiga jenjang karir tersebut.

Itulah informasi yang dapat menambah pengetahuan kamu tentang peran seorang UX researcher. Jika kamu ingin memiliki karier di posisi ini tapi bingung di mana mendapatkan informasi lowongan kerja yang terpercaya, kamu bisa mendapatkan informasinya di KitaLulus.

Kamu cukup meng-install aplikasi KitaLulus di Playstore. Setelah itu, lakukan registrasi dengan akun Google kamu sehingga #LebihMudah. Melamar kerjaan anti ribet hanya dengan aplikasi KitaLulus!

Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top