17 Subsektor Ekonomi Kreatif di Indonesia dan Contohnya

Putri Prima
Lulusan Ilmu Komunikasi yang mendalami dunia content writing, khususnya di bidang karir dan bisnis.
subsektor ekonomi kreatif
17 Subsektor Ekonomi Kreatif di Indonesia dan Contohnya

Ekonomi kreatif di Indonesia semakin berkembang dan terbukti mampu meningkatkan perekonomian global serta membuka banyak lapangan pekerjaan. Tahukah Anda, saat ini ada berapa banyak subsektor ekonomi kreatif di Indonesia?

Jumlahnya bukan lagi satu, dua, atau tiga, melainkan sudah sampai belasan. Semua subsektor ini pun punya potensi besar untuk terus berkembang baik di dalam negeri atau juga di luar negeri.

Guna mengenal lebih jauh mengenai subsektor dalam ekonomi kreatif yang ada di bawah naungan Kemenparekraf, mari simak artikel KitaLulus berikut!

Subsektor Ekonomi Kreatif

Di Indonesia, subsektor ekonomi kreatif ada sebanyak 17. Seluruh subsektor ini memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Apa saja subsektor tersebut?

1. Kriya

kerajinan kriya

Kriya adalah salah satu subsektor ekonomi kreatif yang menjadi ciri khas Indonesia di kancah Internasional. Industri kreatif kriya meliputi segala kerajinan berbahan kayu, logam, kulit, kaca, keramik, dan tekstil.

Banyak produk-produk kriya Indonesia yang telah diekspor ke pasar global karena konsep handmade-nya dan mampu memanfaatkan berbagai material sehingga memiliki nilai tambah dan estetika yang disenangi konsumen di luar negeri. Bahkan, harga kriya karyawan seniman Indonesia bisa berharga tinggi di luar negeri.

Maka tidak heran bila sejak 2015, subsektor kriya menjadi salah satu dari tiga subsektor penyumbang PDB ekonomi kreatif terbesar di Indonesia, yang berkontribusi lebih dari 14 persen untuk PDB ekraf.

2. Desain Interior

Peminat desain interior kian hari kian tinggi. Hal ini membuat jasa desain interior, baik itu untuk hunian, hotel, serta perkantoran berkembang pesat.

Dengan tren positif ini membuat potensi ekonomi dari desain interior semakin menjanjikan.

Untuk menunjang jasa desain interior, Kemenparekraf merasa perlu adanya sertifikasi. Sertifikasi ini bertujuan untuk menciptakan standar dan perlindungan terhadap hak cipta desainer.

Selain itu, Kemenparekraf juga akan menginisiasi promosi desain interior melalui berbagai program baik berupa event dan pameran berskala nasional dan internasional.

3. Musik

musik

Subsektor ekonomi kreatif berkaitan dengan rekaman suara adalah musik. Subsektor ini salah satu yang diunggulkan dan dipercaya mampu memiliki potensi yang besar.

Namun, salah satu permasalahan yang terus menghantui industri kreatif satu ini adalah pembajakan yang masih kerap terjadi. Pembajakan membuat perkembangan musik musik di Indonesia terhambat.

Adanya pembajakan membuat masyarakat kurang mengapresiasi musik dan membuat investasi pada bidang musik pun menurun.

Sebagai langkah tegas, Kemenparekraf pun menyediakan fasilitas kepada para pelaku industri musik. Fasilitas tersebut antara lain perlindungan HAKI, diharapkan dengan adanya ini pembajakan bisa berkurang.

Kemenparekraf mendukung terbentuknya inkubator-inkubator musik, membuka akses modal investor, serta membangun ekosistem bisnis musik yang sehat.

4. Arsitektur

arsitektur

Subsektor arsitektur adalah perpaduan seni dan bisnis properti. Di Indonesia, arsitektur punya peranan sangat penting.

Dalam hal budaya, arsitektur dengan keberagamannya mampu menunjukkan karakter bangsa Indonesia yang memiliki berbagai ragam budaya.

Sedangkan dalam hal pembangunan, arsitektur punya peran dalam merancang dasar pembangunan kota dengan nilai fungsional dan estetika.

Potensi arsitektur cukup besar, namun sayangnya Indonesia masih kekurangan arsitek. Di tengah bergesernya pengembangan industri nasional dari raw based economy menjadi knowledge based economy, kehadiran arsitektur menjadi bagian penting.

5. Periklanan

Iklan adalah salah satu subsektor yang punya tren pertumbuhan positif. Berdasarkan data Kemenparekraf, pembelanjaan iklan nasional mencapai 5-7 persen setiap tahunnya.

Apalagi iklan memiliki kekuatan yang punya peran dalam membentuk perilaku konsumen, pola pikir, serta pola hidup masyarakat.

Maka akan sangat penting bila subsektor satu ini dikuasai oleh SDM lokal yang berkualitas. Sebagai bentuk dukungan, Kemenparekraf memberikan fasilitas dengan penguatan SDM lokal.

Kemenparekraf juga memperkuat otoritas dewan periklanan Indonesia, mengatur kebijakan terhadap pembatasan investasi asing di industri periklanan, dan membatasi penayangan iklan adaptasi dari regional atau global.

Baca Juga: 9 Contoh Iklan Penawaran Paling Kreatif dan Cara Membuatnya

6. Fesyen

fashion

Subsektor ekonomi kreatif yang berkaitan dengan desain pakaian adalah industri fesyen atau mode.

Industri fesyen sendiri adalah industri yang sangat dinamis dengan perubahan sangat cepat. Setiap tahun, mode-mode baru bermunculan. Ini memang tidak terlepas dari tingginya kreativitas para desainer yang terus berinovasi. Sehingga industri fesyen lokal tidak pernah mati.

Kemenparekraf terus memperjuangkan industri fesyen Indonesia agar bisa bersaing dengan produk internasional lain, terutama di Arab Saudi. Kemenparekraf siap memberikan pendampingan melalui berbagai fasilitas yang mendorong industri fesyen lokal berkembang dan mampu berbicara banyak di kancah internasional.

Sejumlah kebijakan pun dibuat Kemenparekraf untuk mendorong penggunaan fesyen dalam negeri dengan melancarkan bahan baku, sampai promosi produk fesyen dalam negeri baik di pasar domestik dan global.

7. Kuliner

Kuliner adalah subsektor ekonomi kreatif yang berkontribusi cukup besar, yaitu 30% dari total pendapatan pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Dengan potensinya yang besar, pemerintah pun akan selalu mendukung subsektor ini untuk terus maju.

Namun, kini industri kuliner pun tidak lepas dari beberapa persoalan yang menghambat kemajuannya. Masalah ini sendiri yang banyak dikhawatirkan oleh pelaku industri kuliner. Salah satu di antaranya adalah akses perizinan yang perlu dibuat melalui satu pintu sehingga lebih efektif dan mudah.

Dalam upaya mendukung industri kuliner, Kemenparekraf sendiri menyediakan fasilitas pelatihan bisnis, akses permodalan, dan pendampingan pendirian usaha. Selain itu, Kemenparekraf juga berpartisipasi secara aktif dalam mempromosikan kuliner Indonesia baik domestik dan mancanegara.

8. Desain Produk

Tren desain produk belakangan juga sangat positif, potensi pelaku industri dan pasar pun begitu besar. Ditambah masyarakat semakin menghargai produk yang punya desain berkualitas.

Perkembangan industri ini pun tidak terlepas dari para pelaku yang memiliki craftmanshift andal. Tidak terhitung sudah berapa desainer produk yang mampu mengenali dan mengangkat kearifan lokal, kekayaan budaya, dan keanekaragaman Indonesia dalam karyanya.

Kemenparekraf pun memberikan dukungan dengan pengelolaan industri dari hulu ke hilir, bekerja sama dengan berbagai asosiasi untuk meningkatkan penggunaan desain produk lokal, dan mendirikan pusat desain yang menjadi sub lintas subsektor.

Dalam jangka panjang, perlu adanya undang-undang yang mengatur agar setiap retail dan mall menjual setidaknya 20%-30% produk lokal.

Baca Juga: Cara Membuat Desain Kemasan Produk Makanan Kreatif, Tips, dan Contohnya

9. Seni Rupa

Seni rupa di Indonesia memiliki potensi besar baik dari segi kualitas, pelaku industri, produktivitas, potensi pasar, dan jaringan yang kuat di dalam negeri dan luar negeri.

Berbagai kegiatan festival pun secara rutin diadakan dan telah mendapatkan pengakuan internasional.

Kemenparekraf memberikan dukungan pada subsektor seni rupa dengan menyediakan berbagai fasilitas mulai dari pembangunan ruang seni dan budaya, forum dan ajang seni rupa internasional, serta berupaya menjadikan Indonesia sebagai pusat seni rupa Asia Tenggara.

10. Pengembangan Permainan

game

Ini adalah subsektor ekonomi kreatif yang terbilang baru dan lebih dikenal oleh generasi milenial, dan gen-z.

Walau terbilang baru, Kemenparekraf mencatat pada 2017 industri game telah berkontribusi sebesar 1,93% pada PDB dengan 44.733 jumlah tenaga kerja.

Indonesia menjadi salah satu negara yang punya pangsa pasar game dengan peningkatan signifikan. Ada banyak peluang yang bisa digali lebih dalam, baik sebagai pembuat atau juga pemain profesional.

Dengan segala potensinya, Kemenparekraf pun akan mengelola subsektor game dengan lebih serius.

Beberapa rencana telah disusun, seperti menginisiasi munculnya lebih banyak inkubator pengembangan game, memasukkan unsur-unsur permainan ke dalam dunia pendidikan, memproteksi para pengembang game lokal, dan membantu promosi.

11. Film, Animasi, dan Video

Industri perfilman di Indonesia saat ini pun terus menunjukkan tajinya. Para rumah produksi terus menggarap film-film yang punya kualitas menjanjikan baik itu dari segi cerita, pengambilan gambar, dan teknologi yang digunakan sehingga menguntungkan secara komersial.

Penonton Indonesia pun semakin mengapresiasi film lokal secara positif. Ini terbukti dari semakin banyaknya film yang mampu menembus jutaan penonton dalam waktu singkat.

Hal ini membuat subsektor film, animasi, dan video menjadi subsektor ekonomi kreatif yang punya potensi berkembang menjadi lebih baik, walau masih menghadapi berbagai tantangan, seperti kurangnya SDM ahli. Sehingga pilihan untuk kru, tim, penulis skenario masih sangat terbatas.

Permasalahan lain yang dihadapi adalah masih terbatasnya layar bioskop dan penyebarannya tidak merata. Proteksi terhadap hak cipta pun masih rendah sehingga pembajakan film masih marak ditemukan.

Sebagai langkah nyata dukungan terhadap subsektor ini, Kemenparekraf menggarap beberapa program, seperti mengeluarkan peraturan perlindungan HAKI di industri film, membuka akses investasi dan permodalan, dan membuka akses lebih luas terhadap para penonton.

12. Fotografi

Fotografi memiliki peminat yang cukup tinggi. Sudah banyak hasil karya fotografer Indonesia yang dipamerkan di berbagai pameran internasional.

Namun demikian, bukan berarti subsektor fotografi kita sudah benar-benar bagus. Beberapa pelaku industri ini memberikan pandangan tentang apa saja yang perlu dibenahi dalam bidang fotografi.

Pertama, perlu adanya perlindungan HKI terutama untuk penggunaan karya fotografi.

Kedua, perlu adanya pengarsipan karya-karya fotografi Indonesia. Lalu ketiga, Kemenparekraf diharapkan mampu membantu fotografer Indonesia untuk mendapatkan perhatian di kancah internasional.

Untuk hal itu, Kemenparekraf membuat program sertifikasi fotografer. Hal ini dilakukan sebagai upaya standarisasi yang jelas terhadap profesi ini.

Selain itu, Kemenparekraf juga memfasilitasi perlindungan HKI pada karya-karya fotografi, dan meningkatkan eksposur fotografi Indonesia ke internasional.

13. Desain Komunikasi Visual

Desain Komunikasi Visual (DKV) memberikan dukungan yang nyata pada beberapa subsektor bisnis mulai dari perusahaan swasta, pemilik merek, serta terhadap program-program pemerintah.

Di kancah domestik, DKV sangat menjanjikan, apalagi saat ini semakin banyak praktisi DKV lokal yang telah memahami kebutuhan pasar, memiliki pengetahuan, dan nilai-nilai lokal.

Untuk mendukung potensi DKV, Kemenparekraf membuat beberapa program guna mempromosikan serta mempublikasi hasil karya subsektor DKV.

Kemenparekraf juga membuat regulasi agar para desainer lokal bisa diprioritaskan dalam menggarap proyek perusahaan domestik, terutama setelah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) resmi diberlakukan.

14. Televisi dan Radio

Walau ponsel pintar dan gadget lainnya semakin canggih, tapi televisi dan radio masih punya peran besar sebagai alat penyebar informasi. Apalagi saat ini kepemilikan televisi dan radio sudah merata, sehingga berbagai lapisan masyarakat bisa mengakses teknologi tersebut.

Sebagai dukungan terhadap industri televisi dan radio, Kemenparekraf menyediakan berbagai fasilitas meliputi program-program acara yang berkualitas, mendukung pembentukan SDM berkualitas, dan berbagai hal yang berkaitan dengan kreativitas industri ini.

15. Seni Pertunjukan

Seni pertunjukan menjadi subsektor ekonomi kreatif yang tidak pernah mati. Apalagi di Indonesia ada banyak sekali seni pertunjukan baik tradisional maupun kontemporer yang terus dikreasikan, dikembangkan, dan dipromosikan hingga telah mendapatkan apresiasi global.

Berbagai dukungan pun siap diberikan oleh Kemenparekraf, mulai dari memfasilitasi regulasi, pembangunan berbagai tempat pertunjukan, membentuk performing art board/council untuk memetakan platform dan menjaga standar seni pertunjukan, berbagai festival pertunjukan seni, dan lainnya.

16. Penerbitan

Penerbitan juga masuk ke dalam subsektor ekonomi kreatif. Hal ini karena dari segi proses penerbitan sangat kental dengan kreativitas, kemampuan, dan ilmu pengetahuan.

Kehadiran penerbit berperan untuk membangun kekuatan intelektual bangsa. Munculnya sastrawan, penulis, peneliti, cendekiawan, tidak bisa dilepaskan dari adanya industri penerbitan.

Peran Kemenparekraf dalam industri ini adalah membuka akses di pasar domestik dan global, membuat kebijakan untuk mengatasi pembajakan dan kebijakan perpajakan yang meringankan industri penerbitan. 

17. Aplikasi

aplikasi

Seiring dengan berkembangnya teknologi dan semakin fasihnya masyarakat dalam menggunakan berbagai aplikasi digital, baik itu media sosial, browsing, permainan, dan lainnya, membuat subsektor aplikasi semakin berkembang dan punya potensi menjanjikan.

Namun, di sisi lain, sub sektor ini masih menghadapi tantangan besar. Mulai dari terbatasnya SDM secara kualitas dan kuantitas, minimnya minat investor, dan belum adanya kebijakan yang memproteksi yang memihak pada developer.

Berbagai hambatan inilah yang membuat subsektor ini belum terbangun secara maksimal. Kemenparekraf pun terus fokus dalam menyelesaikan berbagai tantangan tersebut.

Dengan berbagai potensi dan dukungan pemerintah, bukan tidak mungkin subsektor ekonomi kreatif akan terus berkembang dan menjanjikan.

Apalagi saat ini, untuk menemukan bakat-bakat hebat di Indonesia sudah bukan lagi perkara sulit. Memanfaatkan job portal yang user friendly menjadi gerbang Anda untuk mendapatkan bakat hebat dengan segudang kreativitas dan potensi.

Salah satu job portal yang bisa Anda manfaatkan untuk menemukan bakat-bakat hebat adalah KitaLulus.

Pasang loker di KitaLulus membuka peluang Anda untuk menemukan kandidat potensial dengan cepat dan tepat hanya dalam hitungan hari. Selain itu, pasang loker di KitaLulus pun gratis. Walau gratis, tim KitaLulus akan memberikan dukungan penuh untuk proses pemasangan loker, sehingga Anda bisa lebih santai.

Tertarik? Jangan tunda lagi, ayo daftarkan perusahaan atau bisnis Anda sekarang!

Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top